TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang para peneliti dari Universitas Cornell, Amerika Serikat, menciptakan baterai lithium baru yang bisa diisi penuh dalam waktu kurang dari lima menit. Durasi pendek itu diklaim tak mengganggu fungsi optimal baterai, dengan siklus pemakaian yang lebih panjang.
Berita populer selanjutnya tentang Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Selasa, 30 Januari 2024, dengan sebagian besar wilayah Indonesia dilanda hujan ringan hingga lebat, sementara sebagian lagi mengalami cuaca cerah berawan.
Selain itu, baterai merupakan komponen krusial dalam dunia teknologi dan mobilitas modern, termasuk kendaraan listrik. Salah satu jenis baterai yang mendapat perhatian luas adalah baterai lithium-nikel.
1. Terobosan Baterai Mobil Listrik Baru, Terisi Kurang dari Lima Menit
Penelitian terbaru Universitas Cornell, Amerika Serikat, barangkali bisa menjadi solusi bagi konsumen mobil listrik yang tidak ingin berlama-lama menunggu pengisian ulang baterai. Para peneliti dari universitas yang terletak di Ithaca, New York, tersebut menciptakan baterai lithium baru yang bisa diisi penuh dalam waktu kurang dari lima menit. Durasi pendek itu diklaim tak mengganggu fungsi optimal baterai, dengan siklus pemakaian yang lebih panjang.
“Jika bisa mengisi baterai electric vehicles (EV) dalam lima menit, anda tidak perlu memiliki baterai yang cukup besar untuk jarak 300 mil (sekitar 480 kilometer),” kata Dekan Fakultas Teknik Universitas Cornell, Lynden Archer. Dilansir dari laman Fast Company, 25 Januari 2024, Lynden merupakan salah satu pengawas proyek baterai anyar itu.
Baterai litium-ion sering dimanfaatkan sebagai penyokong daya kendaraan listrik dan ponsel. Pabrikan umumnya menyukai karakter baterai lithium yang hemat energi, tahan lama, dan ringan. Namun, kelemahannya tetap ada, yaitu sering memakan waktu untuk pengisian ulang, serta bermasalah ketika diberi lonjakan arus yang besar. Pengisian baterai lithium di stasiun pengisian daya tipe direct current (DC) fast-charging pun butuh setidaknya 30 menit.
Dalam makalah yang diterbitkan pada bulan ini, peneliti Universitas Cornell mengungkapkan bahwa kendala durasi itu bisa diatasi dengan anoda berbahan indium, logam berwana putih-keperakan yang sering dipakai untuk layar sentuh panel surya. Kombinasi indium dengan berbagai katoda baterai EV ternyata mempercepat pengisian.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Selasa, 30 Januari 2024, dengan sebagian besar wilayah Indonesia dilanda hujan ringan hingga lebat, sementara sebagian lagi mengalami cuaca cerah berawan.
BMKG memantau dua buah sirkulasi siklonik, yaitu di bagian utara dari Papua Barat dan di daerah barat daya dari Sumatra. Selain itu terpantau pula belokan angin dan konvergensi yang memanjang di sebagian besar wilayah Sumatra, kemudian di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut,” ujar BMKG dalam prakiraannya.
Sumatra secara umum cerah berawan, namun Lampung, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka-Belitung, Jambi, Sumatra Barat berpotensi hujan sedang.
3. Kendaraan Listrik: Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Baterai Lithium-Nikel
Baterai merupakan komponen krusial dalam dunia teknologi dan mobilitas modern, termasuk kendaraan listrik. Salah satu jenis baterai yang mendapat perhatian luas adalah baterai lithium-nikel.
Ihwal nikel sebagai material baterai pekan lalu mencuat setelah dalam Debat Cawapres jilid 2, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka beradu argumen dengan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar. Meskipun bertema lingkungan hidup, saat itu Gibran mengangkat-angkat hilirisasi nikel dan kekayaan bahan nikel di Tanah Air.
Dikutip dari dragonflyenergy.com, baterai lithium-nikel memiliki energi spesifik yang tinggi, yang berarti dapat menyimpan energi dalam jumlah besar untuk ukurannya. Ini membuatnya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan daya tahan tinggi, seperti kendaraan listrik dan perangkat elektronik portabel.
Advertisement
Kemampuannya untuk bekerja dalam aplikasi beban tinggi dengan daya tahan baterai yang lama menjadikan baterai lithium-nikel populer di pasar kendaraan listrik. Secara khusus, lithium-nikel adalah baterai pilihan Tesla.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.