TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan induk TikTok meluncurkan produk terbaru berupa chatbot artificial intelligence atau AI. Chatbot ini diberi nama Coze, serupa dengan model GPT OpenAI tetapi dengan keunikan tersendiri. Platform Coze dikatakan sebagai revolusi bisnis dan terobosan ByteDance untuk seluruh ekosistem digital mereka.
ByteDance berdiri sejak 2012 yang dipimpin oleh Yiming Zhang dan Rubo Liang. Dikutip dari situs resminya, ByteDance merupakan induk dari beberapa platform besar, seperti TikTok dan juga pemangku kepentingan pengendali aplikasi Berita Indonesia BABE.
Semakin berkembangnya pasar teknologi dan digital membuat ByteDance harus meluncurkan inovasi, salah satunya dengan Coze ini. Dikutip dari laporan Gizmochina pada Jumat 2 Februari 2024, Coze adalah platform inovatif yang dirancang untuk merevolusi cara bisnis dengan chatbot AI. Platform ini hampir mirip dengan model GPT OpenAI namun terdapat perbedaan dalam terobosan codingnya.
Kehadiran Coze sebagai chatbot AI perdana di ByteDance disebut juga sebagai kemajuan dan peluang bisnis digital terbaru, khususnya di Cina. Sebab, layanan OpenAI belum menyentuh pasar negara ini.
Chatbot AI pada platform Coze itu mengklaim memiliki keunikan yang tidak dimiliki semua model AI. Sebab, Coze memungkinkan pengguna membuat bot AI mereka dengan cepat dan mampu menyelesaikan beberapa tugas tanpa harus belajar pengkodean. "Ini bukan hanya tentang penyederhanaan tetap juga tentang integrasi," tulis Gizmochina.
CEO ByteDance, Rubo Liang mengatakan bahwa inovasi pada teknologi baru harus dirangkul dan menjadi pedoman utama pada ekosistem perusahaannya. "Perkembangan ini merupakan bagian dari strategi ByteDance yang lebih luas untuk beralih ke AI," kata Rubo Liang.
Inovasi untuk peluncuran Coze mempengaruhi platform game dan ensiklopedia layanan kesehatan di perusahaan ByteDance. Laporan Gizmochina mencatat, dua platform itu tutup karena ByteDance fokus pengembangan AI di Coze.