Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa itu Chatbot? Begini Cara Kerja Asisten Digital ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Chatbot
Ilustrasi Chatbot
Iklan

TEMPO.CO, JakartaChatbot adalah sebuah program buatan berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, yang dapat mensimulasikan percakapan atau obrolan dengan pengguna lain layaknya manusia melalui aplikasi pesan, situs web, aplikasi seluler, atau melalui telepon.

Dilansir dari expert.ai, teknologi ini juga dikenal sebagai asisten digital yang dapat memahami serta memproses permintaan pengguna, dan memberikan jawaban yang relevan dengan cepat. Chatbot sering digambarkan sebagai salah satu ekspresi interaksi paling canggih dan menjanjikan antara manusia dan mesin.

Di balik layar, cara kerja chatbot terbagi dari dua tugas di inti pertama analisis permintaan pengguna dan memberikan tanggapan. Chatbot mengembalikan respons berdasarkan input dari pengguna. Proses ini mungkin terlihat sederhana, dalam prakteknya, namun sebenarnya cukup kompleks.

Itulah mengapa istilah ini dikenal dengan sebutan “bot” yang memang merupakan singkatan dari robot internet. Bahkan, bot itu sendiri dapat menirukan percakapan manusia dalam bentuk teks maupun suara yang diaplikasikan pada website dan aplikasi seperti Facebook, WhatsApp, Twitter dan lain-lain.

Bagaimana chatbot bekerja?

Dikutip dari laman resmi niagahoster, secara sederhana, cara kerja Chatbot adalah dengan mengandalkan keyword alias kata kunci yang sudah tertanam pada sistem. Maka, setiap kali Chatbot memperoleh pertanyaan dari pengguna, secara otomatis ia akan menyesuaikan jawaban mana yang sesuai dengan keyword pertanyaan yang diajukan.

Selain dirancang dengan kemampuan analisa dan identifikasi yang begitu responsif, ada 4 macam metode sistem operasional yang dianut oleh Chatbot yaitu:

  1. Pattern matcher (penyesuaian pola)

Pada metode ini, bot menggunakan strategi penyesuaian pola (Pattern Matching) saat mengelompokkan teks. Chatbots yang berbasis aturan atau skrip dan terstruktur sebagian besar termasuk dalam kategori pattern matcher. Chatbots tersebut menggunakan basis pengetahuan yang berisi dokumen dan setiap dokumen terdiri dari pola dan templat tertentu.

Saat bot menerima masukan yang cocok dengan pola , bot akan mengirimkan pesan yang disimpan di templat sebagai tanggapan. Pola bisa berupa frasa seperti “Siapa namamu?” atau pola "Nama saya ", “di mana” adalah ekspresi reguler. Biasanya, pola dan templat dimasukkan secara manual.

Maka, setiap kali Chatbot memperoleh pertanyaan, ia akan memberikan respons apapun yang sekiranya tepat dengan pola terkait. Namun, jika ada bentuk permintaan yang di luar dari bentuk pola, maka ia tidak akan mampu memberikan jawaban yang sesuai.

  1. Suitalbe Algorithms

chatbot berbasis algoritma tidak hanya mencocokkan pola dengan respon, mereka memilih algoritma pencocokan pola dan membandingkan kalimat masukan dengan respon dalam korpus data. Algoritma memainkan peran utama di sini karena mereka membantu chatbots dalam menganalisis kumpulan data besar. Ini mengurangi pekerjaan pencocokan pola.

  1. Decision Tree-Based 

Cara kerja chatbot satu ini bisa dibilang kurang ramah pengguna. Karena pengguna harus mengikuti urutan jawaban yang sudah terprogram oleh mesin bot. Metode ini bisa rumit atau simpel tergantung bagaimana perancangan konsepnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, banyak pula pemilik bisnis yang menggunakan metode ini karena tingkat kerumitannya yang rendah, lebih cepat, dan tetap berguna dalam melayani pertanyaan para pengguna. Saat pemakaiannya, pengguna akan dihadapkan dengan beberapa widget berupa  tombol yang berisikan teks jawaban.

  1. Contextual (Kontekstual)

Untuk bisa menciptakan percakapan secara naturan, chatbot kontekstual mengandalkan sistem kecerdasan buatan dengan machine learning (ML). Metode ini memang yang terbaik dibanding metode sebelumnya.

Dikutip dari senseforth.ai, teknologi yang sering digunakan untuk menciptakan metode kerja kontekstual pada Chatbot yaitu Natural Language Processing (NLP). NLP merupakan teknologi yang memudahkan AI untuk bisa memahami bahasa alami sesuai maksud pengguna.

Ini memahami nuansa percakapan manusia dan menyadari bahwa perintah atau pertanyaan yang dibuat oleh pengguna tidak perlu terlalu spesifik.

Chatbots, diresapi dengan NLP, mensimulasikan percakapan seperti manusia dan memecahkan kode maksud pengguna untuk menghasilkan balasan cerdas. Tidak seperti model generatif, di mana alur yang telah ditentukan sebelumnya mempersulit chatbot untuk melakukan percakapan terbuka, chatbot AI dapat melibatkan pengguna dalam berbagai topik.

Ketika pengguna mengetik kata “halo”, otomatis NLP akan membantu bot untuk memahami bahwa pengguna tersebut telah mengirim ucapan, dan Artificial Intelligence akan menentukan jawaban yang tepat.

WILDA HASANAH 

Baca:

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani Khawatir Kecerdasan Buatan Bisa Pengaruhi Kualitas Demokrasi

2 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Khawatir Kecerdasan Buatan Bisa Pengaruhi Kualitas Demokrasi

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyoroti perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Menurutnya, AI berpotensi memengaruhi kualitas demokrasi di Indonesia.


Survei Populix: 55 Persen Pekerja Khawatir Digantikan Teknologi Artificial Intelligence

2 jam lalu

Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
Survei Populix: 55 Persen Pekerja Khawatir Digantikan Teknologi Artificial Intelligence

Dari riset Populix, sebagian responden mengkhawatirkan pemanfaatan AI yang dapat menggantikan peran manusia di lingkup pekerjaan.


Viral, Aplikasi 'No Thanks' untuk Mengidentifikasi Produk-produk Pro-Israel

6 jam lalu

Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe
Viral, Aplikasi 'No Thanks' untuk Mengidentifikasi Produk-produk Pro-Israel

Sejalan dengan seruan boikot produk-produk Pro-Israel, aplikasi seluler 'No Thanks' menggemparkan dunia digital.


Fitur Kirim Foto Sekali Lihat Kini Tersedia untuk WhatsApp Web, Ini Detailnya

13 jam lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Fitur Kirim Foto Sekali Lihat Kini Tersedia untuk WhatsApp Web, Ini Detailnya

Fitur sekali lihat atau view one di WhatsApp Web pada dasarnya sama persis dengan yang ada pada versi seluler.


Tonjolkan Kemampuan AI-nya, Samsung Galaxy S24 akan Disebut AI Phone

1 hari lalu

Samsung Galaxy S24. Foto: Samsung
Tonjolkan Kemampuan AI-nya, Samsung Galaxy S24 akan Disebut AI Phone

Julukan Samsung Galaxy S24 itu berhubungan dengan langkah Samsung yang akan mendaftarkan merek dagang untuk ponsel AI Phone dan "AI Smartphone."


Begini Cara Masuk Akun WhatsApp dengan Menggunakan Email

1 hari lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Begini Cara Masuk Akun WhatsApp dengan Menggunakan Email

Whatsapp merilis fitur untuk menghubungkan alamat email ke akun pengguna, Fitur tersebut sementara hanya tersedia untuk pengguna iOS.


Pemilik WhatsApp, Instagram & Facebook Kalah di Pengadilan Terakhir Soal Privasi

2 hari lalu

Pemilik WhatsApp, Instagram & Facebook Kalah di Pengadilan Terakhir Soal Privasi

Hakim federal AS memutuskan menentang Meta, pemilik WhatsApp, Instagram dan Facebook dalam pertarungan privasi dengan FTC.


Viral Foto AI Prabowo, Anies, Ganjar, Ini Kata Dosen Kajian Media UM Surabaya

3 hari lalu

Tangkapan Layar TikTok foto AI capres-cawapres. Dok: UM Surabaya.
Viral Foto AI Prabowo, Anies, Ganjar, Ini Kata Dosen Kajian Media UM Surabaya

Potret yang menampilkan sosok Anis Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo itu dinilai beragam oleh warganet.


15 Cara Simpan Video TikTok Tanpa Aplikasi

3 hari lalu

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com
15 Cara Simpan Video TikTok Tanpa Aplikasi

Cara simpan video TikTok tanpa watermark dengan mengunjungi situs Downloaderi, DownTik.io.


Telkomsel dan DSI Berkolaborasi Unggulkan Talenta Digital Masa Depan

5 hari lalu

Foto dok: Freepik
Telkomsel dan DSI Berkolaborasi Unggulkan Talenta Digital Masa Depan

Telkomsel berkolaborasi bersama komunitas Data Science Indonesia guna membangun ekosistem data yang komprehensif.