TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi dengan magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Halmahera Utara, Maluku Utara. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa bumi tektonik ini berada sekitar 85 kilometer arah barat laut Pulau Doi, Halmahera Utara, tepatnya pada koordinat 2,5° Lintang Utara-127,04° Bujur Timur. "Episenter gempa di laut pada kedalaman 69 kilometer," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, 3 Februari 2024.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, Daryono mengatakan, gempa bumi ini tergolong sebagai jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan di lempeng laut Maluku Utara. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," ujarnya.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tobelo, Halmahera Utara, dengan skala modified mercalli intentisty (MMI) II-III, yang berarti gempa golongan sangat lemah hingga agak lemah dirasakan orang di bagunan bertingkat. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan, hingga 15.50 WIB, belum ada aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock. Daryono berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," kata Daryono.
Informasi BMKG dapat didapatkan di akun resmi lembaga pada aplikasi Instagram dan Twitter, yakni @infoBMKG. Masyarakat juga dapat mendapatkan informasi pada website resmi BMKG serta platform peringatan dini tsunami BMKG.
Masyarakat juga diharapkan memeriksa bangunan yang mungkin retak atau rusak akibat gempa bumi sebelum kembali ke dalam rumah.