TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa perairan di Indonesia pada 4-5 Februari 2024. Pemberitahuan terbaru ini ditujukan kepada masyarakat yang beraktivitas di tepi laut, juga untuk meminimalisir risiko keselamatan pelayaran.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Prakirawan BMKG, Ivana Gabriella, melalui keterangan tertulis, Ahad, 4 Februari 2024.
Merujuk catatan BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot. Adapun angin di Indonesia bagian selatan bergerak dari barat daya-barat laut dengan laju 4-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda, Laut Jawa, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, Samudra Hindia Selatan Kupang-Pulau Rote, Laut Banda, dan Laut Arafuru," tuturnya.
Kondisi itu memicu potensi peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, serta Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Gelombang pun meninggi di Perairan selatan Jawa, perairan selatan Bali-Pulau Sumba, Selat Bali – Lombok-Alas bagian selatan, perairan Pulau Sawu - Kupang Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan Bali- Nusa Tenggara Timur, Laut Jawa, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku, Laut Flores, sampai perairan dan Laut Halmahera.
Peringatan yang sama juga untuk perairan Kepulauan Sermata, perairan selatan Kepulauan Sermata, perairan selatan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Agats-Amamapare, Laut Arafuru, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, perairan selatan Jawa Timur, dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur.
Tim BMKG juga melihat peluang munculnya gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 hingga maksimal 4 meter. “Berpeluang terjadi di Samudra Pasifik Utara Halmahera, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud," ucapnya.
Ivana berharap masyarakat memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran. Para pemilik perahu nelayan yang berlayar harus memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kapal tongkang harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Angin sekencang kebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter harus diperhatikan kapal ferry. Adapun armada besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memanctau kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
IRSYAN HASYIM