Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terobosan BRIN Ubah Limbah Tahu menjadi Biogas

Editor

Avit Hidayat

image-gnews
Pekerja memotong tahu di pabrik tahu rumahan di Jakarta, 10 Juni 2015. Pengrajin tahu/tempe di pabrik rumahan tersebut gunakan bahan baku kedelai impor. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pekerja memotong tahu di pabrik tahu rumahan di Jakarta, 10 Juni 2015. Pengrajin tahu/tempe di pabrik rumahan tersebut gunakan bahan baku kedelai impor. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini menggagas teknologi pengubah limbah tahu menjadi biogas. Peneliti Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN Neni Sintawardani menyebut pemanfaatan limbah tahu ini dapat menjadi solusi alternatif secara anaerobic bacteria atau proses kimia yang sedang dikembangkan di Dusun Giriharja, Desa Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Sebenarnya tujuan utama kita yaitu mengolah limbah tersebut agar layak buang. Kemudian melihat respons masyarakat setempat untuk mendukung dengan menyediakan lahan, sekaligus ikut aktif berperan dalam pengelolaan IPAL (instalasi pengelolaan air limbah),” kata Neni seperti dikutip dari situs BRIN pada Sabtu, 17 Februari 2024.

Anaerobic bacteria yang dimaksud Neni merujuk pada proses kimiawi secara tertutup untuk menjamin bakteri tidak bisa hidup. Penelitian juga harus dilakukan dengan cara steril. Dalam prosesnya, nanti limbah tahu yang memiliki kandungan organik tinggi akan diurai oleh mikroba menjadi metana dan karbon dioksida. Hasilnya berupa energi biogas yang bisa dimanfaatkan dalam skala rumah tangga.

Baca: Melihat Rumah Tahan Gempa Berbahan Dasar Limbah PLTU Buatan Mahasiswa PPNS dan ITS

Riset Neni dimulai dari membenahi sistem pengaliran air limbah pabrik tahu. Tujuannya untuk memisahkan limbah cair pekat dengan limbah cair encer. Proses ini dilakukan di seluruh pabrik tahu skala kecil dan menengah yang ada di Dusun Giriharja. Limbah lantas dialirkan ke saluran IPAL anaerobic.

Neni mengklaim, teknologi yang dia kembangkan ini bisa mengantisipasi fluktuasi limbah pada industri tahu skala pengrajin. ‘’Dengan kapasitas produksi tahu skala besar dalam satu hari, IPAL anaerobic ini mampu memproses limbah cair pekat sebanyak 24 meter kubik per hari. Dari situ, dapat dihasilkan biogas yang disalurkan ke rumah warga Dusun Giriharja untuk kebutuhan memasak harian,” ucap dia.

Pengelolaan IPAL anaerobic selama ini dilakukan secara mandiri oleh warga yang sudah membentuk Kelompok Pengrajin Tahu Giriharja. Pengembangan teknologi pengolahan limbah tahu nanti diharapkan menjadi nilai tambah usaha pada kelompok tersebut.

“Inisiasi IPAL Anaerobik ini awalnya berasal dari masyarakat Giriharja yang peduli dengan kelangsungan kelestarian lingkungan. Ke depan, sebagian produk biogas ini akan disalurkan ke sistem pembangkit listrik sederhana guna memenuhi kebutuhan listrik untuk operasional IPAL Anaerobik,” kata dia.

Industri tahu merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah organik berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berasal dari proses penyaringan dan penggumpalan, sedangkan limbah cair dihasilkan dari proses pencucian, perebusan, pemadatan, hingga pencetakan tahu yang membuat volume limbah cair menjadi lebih tinggi.

Pencemaran limbah tahu oleh industri dikenal berbahaya dan beracun. Penelitian-penelitian yang ada menyebut limbah tahu dapat mencemari lingkungan, tak terkecuali air tanah. Dalam jangka panjang juga dapat merusak ekosistem perairan. Limbah juga memicu bau busuk yang menyengat dan dapat mengganggu warga sekitar.

Baca: 3 Instalasi Pengolahan Air di Solo Ditutup karena Tercemar Limbah Ciu, Ribuan Warga Kekurangan Air

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

21 jam lalu

Pemetaan secara geologis Sesar gempa Baribis dari Serang di Banten sampai Purwakarta di Jawa Barat melintasi wilayah selatan Jakarta. (ANTARA/HO-BNPB)
Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

2 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

3 hari lalu

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik saat jeda istirahat rekapitulasi suara nasional dan luar negeri di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, 1 Maret 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.


Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

3 hari lalu

Pengunjung mengunjungi lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Mei 2023. Lokasi titik nol IKN Nusantara itu setiap harinya ramai oleh pengunjung dari berbagai instansi serta organisasi dan kelompok masyarakat yang melakukan kunjungan dan melaksanakan kegiatan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

Peneliti BRIN menjelaskan hasil penelitian awal potensi sesar aktif yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara.


Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

3 hari lalu

Peneliti mengoperasikan penggunaan kendaraan listrik Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi) di BRIN, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 16 Februari 2022. Mobil ini memungkinkan pengguna mengoperasikannya dari jarak jauh. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.


BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

4 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.