Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arti Istilah Uang, Ceban, Gocap, Cepek, Gopek, Seceng dan lainnya

Editor

Dini Diah

image-gnews
Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, JakartaUang memegang peranan krusial sebagai alat pertukaran dalam kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu, alat tukar ini telah mengalami transformasi signifikan dalam hal bentuk dan nilai. Tak heran jika masyarakat telah menciptakan berbagai istilah untuk menyebut uang dengan nilai yang berbeda, seperti ceban, gocap, cepek, gopek, seceng, dan lainnya.

Istilah uang ini digunakan untuk menggambarkan jumlah nominal tertentu, dan mereka tersebar di berbagai daerah, termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), serta Makassar. Menurut berbagai sumber, istilah-istilah seperti gocap, cepek, gopek, goceng, dan ceban berasal dari bahasa Mandarin. Istilah pengganti nominal ini merupakan dialek yang digunakan oleh komunitas Hokkian (Fujian) di kalangan masyarakat Tionghoa. Dalam bahasa Hokkian, setiap angka memiliki sebutan khas yang unik, sesuai dengan pengucapannya dalam dialek Hokkian yang berbeda-beda. Maka dari itu, mari kita telusuri lebih dalam mengenai arti dan asal-usul dari istilah-istilah tersebut.

Apa itu Uang?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara dalam berbagai bentuk seperti kertas, emas, perak, atau logam lainnya dengan gambar dan bentuk tertentu. Dalam konteks ekonomi modern, uang dianggap sebagai sesuatu yang tersedia dan diterima secara umum sebagai alat pembayaran untuk transaksi pembelian barang dan jasa, serta pembayaran utang dan aset berharga lainnya. Dengan demikian, uang dapat disimpulkan sebagai suatu benda yang secara luas diterima oleh masyarakat untuk mengukur nilai, melakukan pertukaran, dan membayar transaksi pembelian barang dan jasa, serta berfungsi sebagai alat penyimpan nilai secara bersamaan.

Gocap itu Berapa?

Menurut penafsiran dalam bahasa Mandarin dialek Hokkien, istilah "gocap" merujuk pada jumlah uang sebesar 50 atau setara dengan Rp50.000. Untuk menjelaskannya, "go" memiliki nilai yang sama dengan lima, sedangkan "cap" memiliki nilai yang sama dengan 10. Ketika kedua nilai tersebut digabungkan, maka "gocap" memiliki nilai 50. Sebenarnya, nilai 50.000 ini seharusnya disebut sebagai "goban", namun dalam masyarakat lokal, istilah "gocap" telah menjadi kebiasaan dan merujuk pada jumlah uang sebesar Rp50.000. Lalu istilah “gopek” merujuk pada jumlah uang sebesar 500.

Arti Ceban

Ceban berapa? Pertanyaan tersebut mungkin sering terlintas bagi sebagian individu yang tinggal di luar kota besar, seperti Jakarta. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, istilah "ceban" kerap digunakan, terutama di kalangan generasi muda. "Ceban" mengacu pada jumlah uang nominal yang umumnya diakui sebagai 10.000. Dan istilah “seceng” mengacu pada jumlah uang sebesar 1.000. 

Arti Cepek

Cepek sering dipakai untuk menyebut jumlah uang yang spesifik, yaitu 100. Seiring waktu berjalan, istilah tersebut telah meresap dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Popularitas kata "cepek" begitu besar sehingga industri hiburan pun turut mengadopsinya. Contohnya, dalam tayangan film Si Unyil yang populer pada tahun 1990-an, karakter Pak Ogah sering menggunakan jargon ‘Cepek Dulu Dong’. Selain "cepek", ada juga yang disebut "cepek ceng", yang merujuk pada nominal Rp100.000. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat lebih cenderung menggunakan istilah "cepek" saja untuk menyebut uang sebesar 100 ribu rupiah tanpa tambahan kata "ceng".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika pek sama dengan nilai ratusan, ceng sama dengan ribuan, ban itu puluhan ribu, tiao itu jutaan. Dulu, bahasa Hokkian ini banyak dipakai oleh pendatang Tionghoa di pasar-pasar tradisional saat bertransaksi dengan masyarakat Indonesia. Lama kelamaan, dialek Hokkian ini ikut bercampur dengan bahasa sehari-hari Indonesia.

Awalnya istilah ini digunakan oleh pedagang, sekarang istilah-istilah ini sudah tersebar luas dari kalangan menengah ke bawah dalam masyarakat Indonesia. Bahkan, kata-kata seperti "gocap" dan lainnya telah diakui sebagai bagian dari bahasa Indonesia dan dimasukkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Perubahan dalam istilah-istilah ini juga mencerminkan situasi ekonomi dan keuangan masyarakat. Ketika inflasi meningkat dan nilai mata uang berubah, istilah-istilah tersebut bisa mengalami perubahan makna atau bahkan menjadi tidak relevan.

Walaupun begitu, dalam beberapa konteks, istilah-istilah ini masih sering digunakan dan menjadi bagian integral dari budaya ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menghargai nilai uang dalam segala bentuknya, bahkan jika nominalnya kecil, karena setiap uang memiliki peran yang signifikan dalam struktur ekonomi secara keseluruhan.

MAGDALENA NATASYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

6 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

Nota pembelaan itu menyikapi kesaksian eks ajudan Syahrul Yasin Limpo, Panji Harjanto, yang mengatakan bekas Ketua KPK Firli Bahuri meminta uang.


Otoritas Jasa Keuangan Blokir 5 Ribu Rekening Ditengarai Terlibat Judi Online

9 hari lalu

Ilustrasi judi online.
Otoritas Jasa Keuangan Blokir 5 Ribu Rekening Ditengarai Terlibat Judi Online

OJK menjelaskan perputaran uang judi online selama ini ada yang tidak dilakukan di dalam negeri atau lintas batas.


Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Diperintahkan Serahkan Tas Berisi Uang Dolar ke Ajudan Firli Bahuri

11 hari lalu

Ajudan Mentan RI SYL, Panji Harjanto, kembali memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023. Panji Harjanto, diperiksa sebagai saksi untuk mendalami pengetahuannya terkait dugaan aliran transaksi uang untuk tersangka mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait bersama-sama menyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Diperintahkan Serahkan Tas Berisi Uang Dolar ke Ajudan Firli Bahuri

Perintah untuk eks ajudan Syahrul Yasin Limpo itu datang dari bekas Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Muhammad Hatta.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

11 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

14 hari lalu

Ilustrasi pengunjung melakukan transaksi pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). TEMPO/Tony Hartawan
Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

Anjungan Tunai Mandiri atau ATM pecahan Rp 20.000 semakin langka. Berikut lokasinya di Jakarta dan Bandung.


Cara Cek Lokasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran, Terakhir 7 April

24 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Cara Cek Lokasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran, Terakhir 7 April

Ini sejumlah lokasi penukaran uang baru untuk Lebaran. Dibuka hingga 7 April 2024.


5 Cara Menghasilkan Uang di Bulan Ramadan yang Berkah

26 hari lalu

Terdapat beberapa cara menghasilkan uang di Bulan Ramadan. Mulai dari usaha makanan, hampers, hingga jasa tukar uang. Simak penjelasannya. Foto: Canva
5 Cara Menghasilkan Uang di Bulan Ramadan yang Berkah

Terdapat beberapa cara menghasilkan uang di Bulan Ramadan. Mulai dari usaha makanan, hampers, hingga jasa tukar uang. Simak penjelasannya.


Serba-serbi Penukaran Uang Baru Lebaran 2024

33 hari lalu

Warga mengantre untuk menukar uang pecahan di mobil kas keliling yang melayani penukaran uang pecahan di Pasar Pramuka, Jakarta, Rabu 20 Maret 2024. Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai senilai Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idulfitri 1445 H/2024 M. Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyampaikan bahwa penyediaan rupiah ini tumbuh sebesar 4,65% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp188,8 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Serba-serbi Penukaran Uang Baru Lebaran 2024

Bank Indonesia atau BI mengadakan program penukaran uang baru menjelang Ramadan dan Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah


Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

35 hari lalu

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

Polres Jakarta Barat membongkar peredaran uang palsu di Cengkareng,