Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Dorong Penggunaan AI untuk Diagnosis Tuberkulosis

image-gnews
Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan saat ditemui usai dikukuhkan sebagai Guru Besar di UI Salemba Jakarta, Sabtu, 17 Februari 2024. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari
Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan saat ditemui usai dikukuhkan sebagai Guru Besar di UI Salemba Jakarta, Sabtu, 17 Februari 2024. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pidato upacara eengukuhan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI), Erlina Burhan menawarkan diagnosis penyakit tuberkulosis (TB) menggunakan Artificial Intelligence (AI) sebagai upaya deteksi dini. 

Diagnosis standar TB yang digunakan saat ini adalah menggunakan pendekatan yang bertujuan untuk mendeteksi keberadaan kuman Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Menurut Erlina Burhan, Diagnosis tersebut terdiri dari pemeriksaan materi genetik ataupun dengan melihat pertumbuhan bakteri pada suatu media. Namun, diagnosis standar tersebut seringkali mengalami kendala karena ketidakcukupan sampel atau ketidaktepatan sampel dahak yang diperiksa. 

Masalah tersebut biasanya didapati pada saat menentukan diagnosis pada anak-anak, lansia, maupun kondisi lain yang memiliki kendala untuk mengeluarkan dahak. Oleh karena itu, suatu pendekatan yang inovatif harus dilakukan, salah satunya dengan menggunakan AI. 

Algoritma yang digunakan pada AI adalah deep learning dan radiomic. Erlina menyampaikan bahwa Deep-learning pada AI memungkinkan banyak peluang untuk solusi baru untuk memberantas TB. AI dapat dimanfaatkan baik pada diagnosis maupun tatalaksana dari TB. 

Pada deep learning, sebagian besar memanfaatkan jaringan saraf konvolusional/ convolutional neural networks (CNN) yang terdiri dari beberapa lapisan, termasuk lapisan input, konvolusional, pooling, fully connected, dan output. Dari proses tersebut, dapat diperoleh gambar, ucapan, sekuensi gen, dan informasi teks klinis. 

Pada radiomics, input yang berupa gambar akan dikumpulkan, kemudian dilakukan identifikasi region of interest (ROI) dari gambar tersebut. Berbagai ROI ini akan dipisahkan dari bagian non-ROI kemudian dilakukan ekstraksi dari berbagai fitur yang ada seperti tekstur, bentuk, intensitas, dan gelombang.

Berbagai fitur yang diekstraksi tersebut akan melalui tahap machine learning yang saling mengaitkan informasi dan akan menghasilkan output. Dalam konteks penggunaan AI dalam bidang medis TB, output dapat berupa diagnosis, tatalaksana, serta prognosis. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut, kegunaan AI untuk kemajuan diagnosis TB dapat dilihat pada pemeriksaan radiologis dan mikrobiologis. Salah satu contoh adalah penelitian yang dilakukan oleh Xiong Y et al. Penelitian tersebut menggunakan model jaringan CNN bernama TB-AI yang merupakan sistem pendukung yang dapat digunakan untuk mendeteksi bakteri TB. 

Setelah diperiksa berdasarkan diagnosis ganda yang dikonfirmasi oleh ahli patologi baik melalui mikroskop maupun slide digital, TB-AI mencapai sensitivitas 97,94% dan spesifisitas 83,65%. Angka tersebut menunjukkan diagnosis TB-AI bisa dikatakan berhasil.  Pada pemeriksaan radiologis, pemanfaatan AI diperlukan karena variabilitas intra-pembaca dan kurangnya jumlah ahli radiologi di sebagian besar negara dengan beban TB tertinggi, termasuk Indonesia. 

AI untuk diagnosis TB sudah diteliti dan diuji di luar negeri. Salah satu caranya adalah dengan foto toraks atau dada. Menurut Erlina, foto toraks mudah diakses, terjangkau, sangat sensitif dan spesifik untuk TB paru aktif, serta tersedia dalam perawatan kesehatan primer. 

Beberapa perangkat lunak AI yang digunakan yaitu Artificial Neural Network (ANN), Deep Learning-based Automatic Detection (DLAD), Deep Convolutional Neural network (D-CNN), CheXaid, InferRead®, Genki™, serta CAD4TB™. Penggunaan berbagai AI tersebut dinilai meningkatkan efisiensi dan ketepatan diagnosis.

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang mematikan nomor 2 di dunia dan masih menjadi beban kesehatan global hingga saat ini.  Angka kematian akibat TB diperkirakan mencapai 1,3 juta pada tahun 2022. Menurut Erlina Burhan, deteksi dini dengan diagnosis yang tepat merupakan salah satu cara untuk mengeliminasi penyakit TB di Indonesia. 

Pilihan Editor: Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

12 jam lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online


OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

23 jam lalu

Ilustrasi OpenAI. REUTERS/Dado Ruvic
OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.


Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

1 hari lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.


Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

1 hari lalu

Ilustrasi Qualcomm Snapdragon X Elite. (Qualcomm)
Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

Qualcomm merilis chip terbaru mereka bernama Snapdragon X Plus untuk performa di laptop dengan dukungan kecanggihan AI


Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

1 hari lalu

Ilustrasi Logo Microsoft. REUTERS/Dado Ruvic
Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

Microsoft menyusun agenda pertemuan untuk membicarakan artificial intelligence atau AI bersama para eksekutif raksasa teknologi di Korea Selatan.


Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

2 hari lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024


Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

3 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

Universitas Indonesia menggelar UI Open Days 27-28 April 2024 untuk menjaring calon mahasiswa baru.


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

3 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

3 hari lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.


Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

3 hari lalu

Founder and Group CEO VIDA, Niki Luhur, saat diwawancarai perihal bahaya teknologi deepfake terhadap keamanan bisnis di Indonesia, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

Teknologi deepfake meningkat pesat. Salah satunya dipicu oleh hadirnya kecerdasan buatan alias AI.