Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

Editor

Dini Diah

image-gnews
Macam-macam Virus. freepik.com
Macam-macam Virus. freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBanyak orang mungkin familiar dengan beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus, tetapi konsep sebenarnya dari apa itu virus masih belum begitu dipahami oleh kebanyakan orang. Virus merupakan organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan penyakit pada manusia serta makhluk hidup lainnya.

Ukuran virus sangat kecil, berkisar antara 20-300 milimikron. Virus tidak memiliki struktur seluler seperti makhluk hidup lainnya, sehingga mereka hanya dapat berkembang biak di dalam sel inang. Mikroba dapat menjangkiti manusia, hewan, dan tumbuhan melalui berbagai cara, termasuk melalui udara, darah, atau bahkan makanan.

Mikroba menyerang sistem kekebalan tubuh saat keadaan imun tubuh sedang lemah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang baik mengenai berbagai jenis mikroba yang ada. Artikel ini akan menjelaskan jenis jenis virus yang perlu Anda ketahui.

Definisi Virus

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), virus adalah mikroorganisme yang tak terlihat dengan mata telanjang, hanya dapat terlihat melalui mikroskop elektron, yang merupakan penyebab dan penyebar penyakit seperti cacar, influenza, dan rabies. Istilah "virus" berasal dari bahasa Latin, virion, yang berarti racun.

Virus senantiasa mengalami evolusi dari waktu ke waktu, sehingga sulit untuk dihapuskan atau dimatikan. Bahkan, kemungkinan munculnya penyakit baru yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau makhluk hidup lainnya tidak dapat diabaikan.  Tanpa inang, mikroba tidak dapat bereplikasi. Beberapa jenis mikroba bahkan dapat membunuh sel inangnya untuk berkembang biak. Jika tidak menemukan inang, mikroba tidak dapat bertahan lama.

Ciri-ciri 

Virus memiliki struktur yang terdiri dari materi genetik, yang bisa berbentuk RNA atau DNA. Materi genetik dalam mikroba tersebut dikelilingi oleh suatu struktur protein yang disebut kapsomer. Penamaan sebagai virus RNA atau virus DNA tergantung pada jenis materi genetik yang membentuk genomnya.

Beberapa mikroba memiliki lapisan tambahan yang dikenal sebagai amplop yang melingkupi kapsidnya. Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan sel-sel tubuh manusia, yakni sekitar 100 hingga 1.000 kali lipat. Mikroba tidak memiliki bentuk sel, inti sel, membran plasma, atau sitoplasma. Hal ini bisa sangat berbeda satu sama lain, dan para ilmuwan sering menggambarkannya berdasarkan bentuknya. Ada beberapa jenis bentuk, di antaranya:

  1. Bentuk Ikosahedral atau polihedral, merupakan bentuk geometris dengan banyak sisi, mirip dengan bola sepak. Sebagian besar mikro yang menginfeksi manusia memiliki bentuk ini.
  2. Bentuk Spiral, terlihat seperti silinder. Materi genetiknya melingkar seperti pegas di dalamnya.
  3. Bentuk Bulat, di mana virus sferis adalah virus heliks atau polihedral memiliki selubung di sekelilingnya. Mayoritas virus bulat berbentuk seperti bola.
  4. Bentuk Kompleks, menggabungkan lebih dari satu bentuk. Virus yang menginfeksi bakteri biasanya memiliki "kepala" polihedral dan terhubung ke "tubuh" heliks.

Macam-Macam Virus

Para pakar mengelompokkan virus ke dalam beberapa kategori berdasarkan karakteristik serupa, seperti ukuran, bentuk, dan materi genetik yang dibawa oleh mikro tersebut. Berikut adalah macam-macam virus yang familiar bagi banyak orang:

1. Influenza

Virus influenza, atau lebih dikenal sebagai flu merupakan salah satu nama dari virus umum yang menyerang manusia. Gejalanya termasuk demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan rasa tidak enak badan secara umum.

Walaupun gejalanya ringan bagi sebagian orang, tetapi bagi individu rentan seperti anak-anak, lansia, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, flu dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian. Penyebab flunya adalah keluarga virus Orthomyxoviridae mencakup influenza A dan B. Selain itu, strain influenza A juga bertanggung jawab atas flu burung dan flu babi (H1N1).

2. HIV/AIDS

Jenis virus selanjutnya adalah HIV/AIDS yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia dan membuatnya rentan terhadap infeksi atau penyakit lainnya. Virus ini disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), di mana sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik.

Penularan HIV/AIDS terjadi melalui kontak fisik dengan penderita HIV, seperti hubungan seksual tidak sehat, penggunaan jarum suntik bekas dengan penderita HIV, serta penggunaan alat pembuat tato dan body piercing. Namun, mikroba ini tidak menular melalui kontak langsung sehari-hari seperti bersentuhan, berjabat tangan, atau berpelukan. Meskipun terdapat kemajuan dalam pengobatan HIV/AIDS, belum ada obat untuk dapat menyembuhkan sepenuhnya.

3. Ebola

Menurut informasi Kementerian Kesehatan, virus Ebola menyebabkan Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola Haemorrhagic Fever (EHF), merupakan hasil dari infeksi virus Ebola, sebuah anggota dari famili filovirus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyakit ini dikenal dengan gejala parah, termasuk demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, muntah, diare, serta dalam kasus serius, pendarahan internal dan eksternal dapat berpotensi fatal. Penyakit ini menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh individu yang terinfeksi atau benda-benda yang telah terkontaminasi oleh cairan tersebut.

Wabah besar Ebola terjadi di Afrika Barat pada periode 2014-2016, menegaskan pentingnya respons cepat dan efektif terhadap mikro mematikan ini. Sampai saat ini, belum ada pengobatan efektif untuk Ebola, sebagaimana halnya dengan HIV.

4. Dengue

Dengue merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Virus dengue ini dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Gejala dengue meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual, muntah, ruam kulit, dan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan pendarahan dan syok, sehingga bisa berujung pada kematian.

Penyakit DBD tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, dan belum ada pengobatan spesifik untuk mengatasi mikroba ini. Pencegahan dengan cara mengendalikan populasi nyamuk dan mencegah gigitan nyamuk sangat penting. Salah satu upaya pencegahan paling krusial adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

5. Poliomielitis

Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan, Virus Polio merupakan salah satu jenis mikroba yang termasuk dalam kategori Human Enterovirus, yang berkembang biak di dalam usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio terbagi menjadi tiga jenis, yakni strain-1 (dikenal sebagai Brunhilde), strain-2 (dikenal sebagai Lansig), dan strain-3 (dikenal sebagai Leon), yang semuanya masuk dalam keluarga Picornaviridae.

Poliomielitis dapat mengakibatkan kelemahan otot hingga paralisis pada kaki. Gejalanya meliputi demam, nyeri di sendi, tulang, dan otot, serta kram otot dan lainnya. Biasanya, virus ini menyerang anak-anak dengan usia sekitar 3 - 5 tahun. Penularannya bisa melalui kontak langsung antar manusia, terutama melalui feses yang terkontaminasi virus, dan seringkali menjangkiti anggota keluarga yang tinggal satu rumah.

6. Corona

Sudah pasti nama virus ini tidak asing bagi kita. Coronavirus atau yang sering disebut COVID-19 adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas. Gejalanya bervariasi, mulai dari ringan hingga sedang, mirip dengan flu biasa. Banyak orang telah terinfeksi penyakit ini, setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Penyakit ini pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok, pada akhir tahun 2019 dan sejak itu menjadi pandemi. Gejalanya antara lain demam, batuk, dan kesulitan bernapas, dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Penularan corona bisa melalui percikan udara dari batuk atau bersin, serta kontak dekat dengan individu yang terinfeksi. Pencegahannya melibatkan praktik kebersihan seperti mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, dan menjaga jarak sosial. Vaksin telah dikembangkan untuk membantu mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Hal penting yang perlu diingat adalah pemahaman tentang berbagai jenis mikroba merupakan langkah awal yang penting dalam melindungi diri dan masyarakat dari ancaman kesehatan serta keamanan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang nama nama virus ini, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, mencari perawatan yang tepat, dan ikut berkontribusi dalam upaya global untuk mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.

MAGDALENA NATASYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

18 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

19 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

23 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

24 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

26 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

27 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

27 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

29 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

30 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?