Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surat Terbuka Elon Musk dan Ratusan Pakar Serukan Hambat Deepfake

image-gnews
Amerika Serikat mulai mengembangkan cara-cara untuk mendeteksi ketika sebuah video adalah deepfake. Kredit: CNN.
Amerika Serikat mulai mengembangkan cara-cara untuk mendeteksi ketika sebuah video adalah deepfake. Kredit: CNN.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi artificial intelligence atau AI memiliki efek samping memicu produksi konten deepfake semakin mudah dan banyak dijumpai. Para ilmuwan dan pakar teknologi sangat mewanti-wanti permasalahan ini dengan menerbitkan surat terbuka.

Surat berjudul 'Mengganggu Rantai Pasokan Deepfake' ditandatangani oleh 400 lebih pakar yang terdiri dari akademisi, politikus, dan pelaku industri teknologi. Di dalamnya termasuk pemilik X yang juga petinggi di SpaceX dan Tesla, Elon Musk, serta dua peneliti di Google. 

Diketahui, deepfake adalah teknologi manipulasi gambar, video dan audio yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menciptakan konten dengan objek yang tidak asli atau penipuan. Misalnya, memanipulasi wajah dan suara seseorang menjadi konten tanpa izin dan merugikan.

Pembuatan surat terbuka dipelopori oleh pakar AI dan ilmuwan komputer, Yoshua Bengio. Ia menyerukan kepada para pakar dan pengamat teknologi untuk mengawasi peraturan seputar pembuatan deepfake, terutama risikonya terhadap keamanan masyarakat.

Deepfake yang kini berkembang di media sosial dan internet, kata Yoshua, melibatkan gambar hingga video dengan muatan seksual, penipuan, dan disinformasi politik. "Kemajuan pesat AI membuat deepfake lebih mudah untuk diproduksi, kondisi ini perlu dibatasi," kata Yoshua, dikutip dari REUTERS, Kamis, 22 Januari 2024.

Senada dengan Yoshua, Peneliti di UC Berkeley, Andrew Critch juga menyebut perlu perlindungan terhadap perkembangan deepfake yang dinilainya menakutkan pada masa kini. Ia bersama kelompoknya telah membuat surat untuk mewanti-wanti perkembangan deepfake supaya segera dibuat regulasi penggunaannya.

Tuntut Hukuman Pidana untuk Pelaku dan Penyebar Deepfake

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Surat yang ditandatangani lebih dari 400 orang ini juga memberikan rekomendasi tentang cara mengatur deepfake, termasuk pemanfaatannya yang merugikan pengguna internet. Peneliti dan ilmuwan teknologi juga mengharapkan pelaku pembuatan dan penyebaran deepfake dihukum pidana.

Laporan REUTERS mencatat bahwa deepfake berkembang pesat sejak beberapa waktu belakang yang dimulai dengan munculnya AI. Selain itu, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang ini juga turut memfasilitasi dengan hadirnya ChatGPT dari OpenAI, akhirnya deepfake semakin mudah untuk diproduksi.

Di sisi lain, ilmuwan teknologi meminta pengawasan yang signifikan kepada raksasa teknologi AI. Mereka diharap bisa mengatur dan membatasi penggunaan AI yang berpotensi melanggar seperti deepfake ini.

Pilihan Editor: Di Balik Foto Paus Francis Kenakan Puffer Jacket yang Viral di Medsos

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

5 jam lalu

Para peserta UTBK SNBT di UNS mengikuti ujian di Gedung TIK UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

14 jam lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.


Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.


iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

1 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.


Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Masa Depan Kecerdasan Buatan
Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.


Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) palsu berlogo dan berstempel KPK tentang penyidikan atas pihak tertentu terkait dugaan tindak pidana korupsi di Boyolali Jawa Tengah./Dok. KPK
Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.


Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

1 hari lalu

Pendiri Tempo Media, Goenawan Mohammad menyampaikan keynote speech bertajuk Etika dan Tanggung Jawab Sosial Pemanfaatan Teknologi Digital. Diskusi panel dilakukan dalam Puncak Acara Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo yang digelar Selasa, 30 April 2024.
Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

1 hari lalu

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi bersama Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria berfoto bersama Sekjen Kementerian Kominfo Mira Tayyiba, dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir usai penandatanganan nota kesepahaman kolaborasi antara Kementerian Kominfo dan Microsoft Indonesia di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. ANTARA/Livia Kristianti
Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.


Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

1 hari lalu

CEO Microsoft, Satya Nadella, berjalan seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 30 April 2024. Pertemuan tersebut diantaranya membahas investasi Microsoft di Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.