Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UPN Veteran Jakarta dan Aktivis HAM Selenggarakan Kuliah Daring Bahas Konflik Sahara Barat

image-gnews
Aktivis Hak Asasi Manusia (Solidarity Rising), Benjamin Ladraad dan Sanna Gothbibersama Aktivis Sahrawi, Sid Ahmed Jouly menyelenggarakan kuliah daring UNP Jakarta pada Kamis, 29 Februari 2024. Foto: Istimewa
Aktivis Hak Asasi Manusia (Solidarity Rising), Benjamin Ladraad dan Sanna Gothbibersama Aktivis Sahrawi, Sid Ahmed Jouly menyelenggarakan kuliah daring UNP Jakarta pada Kamis, 29 Februari 2024. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - UPN Veteran Jakarta menggandeng beberapa aktivis HAM yang mengatasnamakan sebagai Solidarity Rising menyelenggarakan kuliah daring pada Kamis, 29 Februari, membahas interseksi antara hak asasi manusia dan demokrasi, dengan berfokus pada studi kasus di Sahara Barat. Solidarity Rising diwakili oleh Benjamin Ladraad dan Sanna Gothbi bersama aktivis kemanusiaan lain ada Sahrawi dan Sid Ahmed Jouly. 

Acara ini diselenggarakan oleh Centre for Citizenship and Human Rights Studies (CCHRS) UPN Veteran Jakarta dengan judul "Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Studi Kasus Sahara Barat," yang mengulas kembali tantangan dan dinamika seputar perlindungan hak asasi manusia dan promosi prinsip-prinsip demokratis di wilayah Sahara Barat khususnya. 

Sebelumnya diketahui bahwa konflik Sahara Barat antara dua negara, Aljazair dan Maroko yang telah berlangsung sejak puluhan tahun. Wilayah tersebut sempat ditutup karena gesekan perebutan kedaulatan di sana. Konflik itu juga yang menyebabkan hubungan dua negara di benua Afrika itu semakin memanas. 

Benjamin Ladraad dan Sanna Gothbi yang menjadi narasumber itu, dalam rilisnya menjelaskan mengenai persoalan pergerakan aktivisme hak asasi manusia lintas batas yang mereka lakukan melalui #Bike4WesternSahara dan bagaimana mereka mempelajari  latar belakang sejarah Sahara Barat sebagaimana wilayah tersebut tetap  berada di bawah pendudukan Maroko hingga saat ini. 

"Hubungan (sejarah dan hukum) antara suku Sahrawi dan kerajaan Maroko tidak lebih kuat daripada hak penentuan nasib sendiri rakyat Sahrawi. Jadi, pendudukan (Maroko) adalah ilegal dan melanggar hukum internasional, sama seperti yang dilakukan Israel di Palestina," ujar Benjamin. 

Sebagai bekas koloni Spanyol dan upaya untuk menjaga wilayah tersebut dari konflik berkelanjutan, Sahara Barat dijanjikan referendum oleh PBB pada tahun 1991 untuk mengekspresikan hak penentuan nasibnya secara demokratis. Namun, selama 30 tahun, demokratisasi tidak diwujudkan yang mengakibatkan terjadinya serangkaian pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pengusiran paksa, terhadap orang asli Sahara Barat, yang dikenal sebagai Sahrawi. 

"(Pada saat itu), identifikasi pemilih telah dilakukan dan Sahrawi sudah terdaftar untuk memilih, tetapi referendum ini tidak pernah terjadi. 30 tahun gencatan senjata dan Sahrawi [masih] menunggu referendum yang dijanjikan," kata Sanna.

Konflik yang terjadi antara 2 negara  tersebut tak hanya menyebabkan ketegangan politik hubungan bilateral negara, tetapi juga berdampak pada kondisi sosial yang menyebabkan teror ketakutan bagi masyarakat. Masyarakat mendapat imbas karena konflik perebutan itu sudah beranjak menjadi konflik bersenjata pada tahun 1975. Akibatnya masyarakat harus mengungsi di kamp-kamp konsentrasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sid Ahmed Jouly, seorang aktivis Sahrawi yang tumbuh di kamp pengungsi Sahrawi di barat daya Aljazair bersama keluarganya, dahulu melarikan diri dari Sahara Barat selama perang pada tahun 1975. Dirinya berbagi cerita tentang proses dekolonisasi yang belum selesai di Sahara Barat dan dampak invasi Maroko terhadap keluarganya. 

"Meskipun keluarga saya melarikan diri dari perang pada tahun 1975, saya masih memiliki keluarga di sana. Paman dan sepupu. Karena perang, keluarga orang-orang Sahrawi terbagi dan terpisah antara wilayah yang diduduki Maroko dan kamp pengungsi," ujar Ahmed Jouly. 

Kehidupan di kamp pengungsi bukanlah hal yang mudah. Terletak di daerah dataran luas Gurun Sahara dengan akses yang tidak memadai terhadap kebutuhan dasar manusia seperti air dan makanan, kehidupan orang Sahrawi sebagian besar bergantung pada lembaga bantuan internasional. Namun, dapat dibayangkan konsekuensinya jika ada kekurangan pendanaan untuk distribusi makanan. 

"Tingkat anemia pada anak-anak secara signifikan meningkat, [mengakibatkan] tingkat kematian yang sangat tinggi di kalangan anak-anak," kata Ahmed Jouly. 

Sesi ketiga mencakup pemutaran film dokumenter "3 Stolen Cameras," yang diproduksi oleh Equipe Media dan RaFILM, menampilkan serangan polisi dan militer Maroko terhadap demonstrasi damai, serta kesaksian kekerasan yang dihadapi Sahrawi dan kondisi hak asasi manusia di wilayah yang diduduki Maroko.

Pilihan Editor: Sivitas Akademika UPN Veteran Jakarta Keluarkan 4 Seruan Selamatkan Demokrasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

18 menit lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

12 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

21 jam lalu

BFI Finance. Istimewa
Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

23 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

2 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

3 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.


Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

4 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.