TEMPO.CO, Jakarta - Gempa dari laut kembali mengguncang Liwa, Bengkulu Barat, pada Senin pagi ini, 4 Maret 2024. BMKG mencatat gempa terkini berkekuatan M5,4 setelah pada Ahad malam gempa berkekuatan M4,9.
Gempa terkini dicatat BMKG terjadi pada pukul 09.48 WIB. Pusatnya diketahui berada di laut, 43 kilometer arah barat daya Pulau Enggano, Bengkulu Utara. Gempa berasal dari kedalaman 18 kilometer.
"Gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan pemicu gempa itu.
Lewat keterangan tertulis yang dibagikannya pascagempa, Daryono juga memastikan kalau gempa tak sampai berpotensi menyebabkan tsunami. Ini juga yang terjadi pada gempa pada Ahad malam.
Adapun dampak guncangan yang dirasakan, menurut BMKG, terukur terkuat pada skala III MMI. Ini setara getaran gempa yang dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu. Dampak guncangan seperti ini dirasakan di daerah Liwa. Guncangan lebih lemah dirasakan di Semangka.
Aktivitas Gempa dari Zona Megathrust
Seperti diketahui, Liwa juga terguncang terkuat dibanding daerah lainnya tadi malam. BMKG juga mengukurnya pada skala III MMI. Saat itu pusat gempa pun berada di laut, 57 kilometer barat daya Kaur, kedalamannya 43 kilometer.
Pusat dua gempa yang mengguncang wilayah Bengkulu pada Minggu malam (kiri) dan Senin pagi (kanan), 3-4 Maret 2024. (BMKG)
"Tadi malam (M4,9) dan pagi ini (M5,4) sama-sama bersumber di zona megahtrust Enggano, dengan hiposenter sama-sama di bidang kontak antar lempeng, sama-sama gempa dangkal hanya beda kedalaman saja," tutur Daryono.
Dua gempa dalam selang hampir 12 jam itu juga bisa dimaknai peningkatan aktivitas zona megathrust Enggano. "Tetapi apakah akan muncul yang lebih besar unpredictable," kata Daryono.
Pilihan Editor: Ada Sejuta Sambaran Petir di Jawa Barat Sepanjang Februari 2024, Salah Satunya Tewaskan Mahasiswa Unpad