TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Langgai, Nagari Ganting Mudiak Utara, Pesisir Selatan, Sumatra Barat, menjadi salah satu daerah yang masih terisolir akibat banjir bandang pada Kamis, 7 Maret 2024 lalu. Akses menuju Langgai terputus karena tutupan material longsor.
Menuju Langgai saat ini hanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua, itu pun motor berjenis trail. Kondisi jalan licin dan dikelilingi perbukitan. Akses jalan dengan motor trail bisa memakan waktu sekitar dua jam lebih dari Pasar Nagari Surantih. Sepanjang jalan menuju Langgai, masih banyak lumpur yang dibawa banjir bertumpuk di depan rumah warga.
Selain itu, juga ada beberapa tenda berwarna merah dengan tulisan Kemensos berdiri di atas sisa bangunan warga yang hancur. Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih menjadi salah satu daerah yang terdampak parah. Ada 10 orang warga Langgai tertimbun material longsor. Selain itu juga ada 80 rumah warga yang mengalami rusak berat.
Saat didatangi Tempo pada Selasa, 12 Maret 2024, terlihat kendaraan roda yang lalu lalang menuju Kampung Langgai. Kendaraan itu membawa pasokan makanan untuk masyarakat di sana. Tidak sedikit kendaraan yang terjebak material longsor sehingga harus diangkat untuk mengeluarkannya. Ada sekitar enam titik longsor menuju Kampung Langgai.
Selain itu kendaraan roda dua itu juga tidak bisa langsung masuk, karena dua jembatan menuju Langgai putus tertimpa pohon. Bantuan-bantuan harus diangkat ke seberang melalui jembatan alternatif.
Kepala Pelaksana BPBD Pesisir Selatan Doni Gusrizal menyebutkan bahwa akses jalan menjadi kendala terbesar dalam pendistribusian bantuan ke Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih. “Khusus Kampung Langgai memang aksesnya belum terbuka, kami harus memakai trail ke lokasi. Malam ini kami melakukan pemaketan sembako. Rencana besok pagi kita distribusikan melalui kecamatan,” katanya pada Rabu, 13 Maret 2024.
Kemudian, untuk kebutuhan air bersih sudah dibantu oleh Balai Prasarana Perumahan dengan memasang hidran umum, sedangkan listrik jaringan yang rusak sedang diperbaiki Perusahan Listrik Negara (PLN). "Kami sedang usahakan," katanya.