Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

image-gnews
Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi
Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Eksistensi bahasa daerah, tampaknya, kian hari semakin terkikis. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Kamis, 7 Maret lalu, mengumumkan kepunahan 11 bahasa daerah di Indonesia. Bukan hanya itu, Kemendikbudristek menyatakan, setidaknya 19 bahasa daerah lainnya saat ini dalam kondisi terancam punah.

Ahli bahasa Universitas Airlangga (Unair) Ni Wayan Sartini mengatakan kepunahan bahasa daerah menjadi suatu hal yang tidak dapat dimungkiri. "Karena, tidak ada lagi penutur yang menggunakannya. Bahkan, ada banyak bahasa daerah yang jumlah penuturnya sangat kecil,” kata Wayan pada Jumat, 15 Maret 2024.

Faktor dan Dampak Kepunahan Bahasa Daerah

Hadirnya teknologi sejauh ini dianggap menjadi faktor paling umum pada lunturnya kebudayaan. Namun, di samping hal tersebut, Wayan menilai minimnya jumlah penutur bahasa daerah menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh. Menurut dia, punahnya bahasa daerah disebabkan penuturnya yang semakin sedikit. "Kemudian, karena penutur dari satu bahasa beralih ke bahasa lain,” ujar guru besar ilmu etnolinguistik ini.

Selain itu, Wayan mengungkapkan, punahnya bahasa daerah juga bisa disebabkan oleh faktor alam. "Misal, karena adanya bencana alam sehingga bahasa itu tidak dapat ditemukan lagi,” kata dia. 

Dampak punahnya bahasa daerah tak bisa dipandang sebelah mata. Bahasa dan kebudayaan, kata Wayan, merupakan dua hal yang saling beriringan dan tidak dapat dipisahkan. Segala sesuatu yang terkandung dalam bahasa mencerminkan budaya di masyarakat.

Bahasa daerah juga memiliki nilai dan norma budaya yang luar biasa. Punahnya bahasa daerah akan berimbas pada hilangnya nilai dan norma budaya tersebut. “Menjaga bahasa berarti menjaga budaya. Jika suatu bahasa itu hilang, berarti hilang juga budaya dan identitas masyarakat itu,” kata Wayan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, Wayan mengimbau semua kalangan meningkatkan kepedulian dalam mempertahankan eksistensi bahasa daerah. "Dengan berbagai upaya." 

Upaya Mencegah Kepunahan Bahasa Daerah

Menurut Wayan menjelaskan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kepunahan bahasa daerah adalah dengan mendokumentasikannya. Pendokumentasian bahasa melalui penutur yang masih tersisa sangat penting. Dengan demikian, negara tetap memiliki data dari setiap bahasa daerah jika kelak di kemudian hari tidak lagi ada penuturnya.

“Jadi, sebelum bahasa tersebut benar-benar punah, perlu didokumentasikan sistem kebahasaannya. Mulai morfologi, fonologi, sintaksis, dan leksikon bahasa tersebut,” kata Wayan. 

Pada langkah tersebut, pemerintah perlu berperan mendorong penelitian tentang bahasa daerah di Indonesia, misalnya melalui penyediaan pendanaan penelitian. Menurut Wayan, peneliti bahasa selama ini menghadapi banyak keterbatasan dalam melakukan penelitian terutama karena luasnya persebaran wilayah di Indonesia. “Ketersediaan dana akan berdampak pada penelitian terhadap bahasa. Terutama bahasa di daerah yang terpencil,” kata perempuan 60 tahun ini. 

Selain itu, Wayan mengungkapkan, beberapa upaya bisa dilakukan untuk membantu proses pelestarian bahasa daerah. Beberapa upaya itu di antaranya melakukan pengajaran dan sosialisasi; mengemas bahasa daerah dengan cara yang lebih modern; menggelar kompetisi dan apresiasi; mendirikan lembaga khusus pemerhati bahasa daerah penutur kecil; serta penggunaan bahasa daerah satu hari dalam sepekan di sekolah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

1 hari lalu

Ilustrasi guru di sebuah sekolah madrasah. Foto : Kemenag
Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

Hingga pekan kedua Mei 2024, hanya 26 pemerintah daerah yang menyalurkan tunjangan profesi guru (TPG) ke rekening para guru.


Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

1 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

Seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia sudah menerapkan sistem UKT ini sejak 2013.


Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

1 hari lalu

Ilustrasi Info BMKG. Google Play Store
Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.


Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

1 hari lalu

Kartu Indonesia Pintar. kemdikbud.go.id
Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

Viral flexing mahasiswa penerima fasilitas bantuan keuangan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) belum berarti menunjukkan bantuan yang salah sasaran


Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah anak membaca buku cerita di Perpustakaan Umum dan Depo Arsip Jakarta Timur, Rawa Bunga, Jatinegara, Kamis, 30 Desember 2021. Keberadaan perpustakaan umum menjadi alternatif hiburan bagi anak-anak dalam mengisi waktu liburan sekolah. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

Kemendikbudristek menyebar jutaan buku pengayaan ke sekolah di berbagai daerah. Upaya mengatasi pelemahan literasi membaca.


Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

2 hari lalu

Seorang warga memasang ketupat pada hewan ternak sapi miliknya saat mengikuti Tradisi Lebaran Sapi di lereng Gunung Merapi, Sruni, Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024. Tradisi Lebaran sapi yang dilakukan turun temurun pada bulan Syawal atau Lebaran ketupat itu sebagai rasa syukur bagi warga setempat atas hasil hewan ternak sapi yang baik sehingga dapat meningkatkan penghasilan ekonomi sekaligus untuk mengangkat potensi hewan ternak sapi di lereng Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

Ratusan sapi dan kerbau yang terserang penyakit ngorok ini mati mendadak.


Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

3 hari lalu

Pakar Hukum Tara Negara Yusril Ihza Mahendra menjawa pertayaan awak media saat akan menjalani pemeriksaan kasus ketua KPK nonaktif Firli Bahuri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 15 January 2024. Yusri mengaku tidak ada persiapan khusus sebelum diperiksa sebagai saksi meringankan Firli Bahuri kasus dugaan pemerasan yang dialami Mentan Syahrul Yasin Limpo. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.


Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

3 hari lalu

Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra, saat ditemui Tempo di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat, 5 April 2024. Dia memberikan komentar soal keterangan empat menteri dalam sidang lanjutan sengketa pilpres. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

Menurut Yusril, setelah Prabowo dilantik jadi presiden, ia bisa langsung mengeluarkan Perppu terkait penambahan nomenklatur kementerian.


Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

3 hari lalu

Kampus Universitas Airlangga Surabaya. ANTARA/HO-Humas Unair.
Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.


Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

3 hari lalu

Mahasiswa Universitas Airlangga Gerry Yahya Suryanto, Kirana Sekar Laras, Tania Permata Putri, dan Alika Sabrina Mahalaksmi berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE) pada Jumat, 4 Mei 2024. (Foto: Istimewa)
Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

Keempat mahasiswa Unair itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE).