Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Demak Dirumorkan Isyarat Kembalinya Selat Muria, Begini Kisah Selat yang Hilang Itu

image-gnews
Foto udara kondisi jalur utama pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak itu karena curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol sehingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir di 89 desa dari 11 kecamatan, 24.946 jiwa mengungsi, serta terputusnya jalur utama pantura Demak-Kudus. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Foto udara kondisi jalur utama pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak itu karena curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol sehingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir di 89 desa dari 11 kecamatan, 24.946 jiwa mengungsi, serta terputusnya jalur utama pantura Demak-Kudus. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jalur pantura Jawa di wilayah Demak-Kudus di Kecamatan Karanganyar kembali terendam banjir pada Ahad, 17 Maret 2024. Lalu lintas di jalan nasional tersebut kembali lumpuh. Air menggenangi jalan dan tak bisa dilalui kendaraan. Banjir Demak juga terjadi bulan lalu, Kamis, 8 Februari 2024, di lokasi yang sama. Ketika itu banjir menggenangi Jalur Pantura serta pemukiman dan lahan pertanian di sekitarnya selama sepekan lebih.

Banjir yang terus berulang di wilayah itu disebut-sebut berhubungan dengan selat Muria, sebuah bentang alam perairan yang pernah memisahkan pulau Muria dengan pulau Jawa. Seiring berjalan waktu, selat perlahan semakin dangkal hingga air menyusut dan lama kelamaan selat itu hilang. Banjir saat ini dirumorkan sebagai indikasi kembalinya selat Muria tersebut. Lantas, bagaimana kisah Selat Muria, dilansir dari berbagai sumber inilah fakta-faktanya:      

1. Sejarah Selat Muria 

Pada masa glasial, sekira 600.000 tahun yang lalu, Gunung Muria beserta pegunungan kecil di Patiayam dulunya bergabung dengan dataran utama Pulau Jawa. Hal itu terjadi karena saat itu suhu bumi turun dalam waktu yang lama. Sehingga permukaan laut turun rata-rata 100 meter. Namun pada interglasial, kondisi itu berbalik. Suhu bumi meningkat menyebabkan es mencair. Alhasil volume air laut meningkat membuat dataran Gunung Muria dan Pulau Jawa terpisah oleh laut dangkal yang tidak terlalu lebar hingga menjadi selat. 

2. Jalur Transportasi yang Ramai 

Dikutip dari Kemendikbud.go.id, dulunya Selat Muria adalah jalur perdagangan dan transportasi yang ramai dilalui. Selat itu menjadi jalan antara masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa dengan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau lainnya. Karena adanya selat ini, masyarakat yang ingin bepergian antara Kudus dan Demak harus menggunakan kapal. Keberadaan selat ini pulalah yang dahulu membuat Kerajaan Demak menjadi kerajaan maritim.

3. Hilangnya Selat Muria 

Dilansir dari Undip.ac.id, setelah abad ke-17 Selat Muria semakin dangkal sehingga kapal tidak dapat berlayar mengarunginya. Pendangkalan terjadi karena saat itu terjadi perkembangan dataran aluvial di sepanjang pantai utara Jawa. Meski demikian, pada musim hujan perahu-perahu kecil masih bisa mengarungi selat itu dari Demak hingga Juwana. Pada 1996, seorang peneliti bernama Lombard menjelaskan ada air laut dari Selat Muria yang masih tersisa sampai sekarang. Air laut yang terperangkap di dataran Jawa itu kemudian dikenal dengan nama Bledug Kuwu.

4. Diduga Sebabkan Kemunduran Kerajaan Demak 

Dilansir dari Ub.ac.id, diduga Kerajaan Demak yang pernah berjaya pada abad ke-16 mengalami kemunduran karena pendangkalan yang terjadi di Selat Muria. Karena pendangkalan itu, Demak yang mulanya berada di tepi Selat Muria kemudian berubah menjadi sebuah kota yang dikelilingi oleh daratan. Setelah pendangkalan yang terjadi di Selat Muria, pelabuhan kerajaan itu kemudian berpindah ke Jepara. Namun, sempat muncul kekhawatiran Selat Muria akan terbentuk lagi setelah terjadinya banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pati dan sekitarnya pada 2014.

5. Fosil Binatang Laut di Patiayam 

Salah satu bukti lain dari adanya Selat Muria adalah temuan fosil hewan laut di Situs Patiayam Kudus. Di situs itu, ditemukan beberapa fosil hewan laut seperti moluska, ikan hiu, penyu, dan buaya. Diperkirakan, fosil-fosil itu sudah berumur di atas 800.000 tahun. Tidak hanya itu juga ditemukan jejak sebuah hunian kuno dan beberapa temuan lainnya seperti fragmen gerabah, keramik, dan perhiasan berbahan emas. Dari adanya temuan-temuan tersebut, diduga Situs Medang dulunya merupakan hunian kuno yang letaknya berada di sisi selatan Selat Muria. 

MYESHA FATINA RACHMAN I JAMAL ABDUN NASHR

Pilihan Editor: 21 Daerah yang Alami Penurunan Tanah di Indonesia, Ada Demak-Semarang di Pantura

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

4 hari lalu

Suasana alam di lokasi wisata di kepulauan Karimunjawa. (Dok.Tim ITB)
Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.


Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

6 hari lalu

Film Kartini. Foto: Netflix
Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini


Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

6 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita


Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

7 hari lalu

Raden Ajeng Kartini bersama dua saudarinya Kardinah dan Roekmini. Wikipedia/Tropenmuseum
Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.


Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

9 hari lalu

Puluhan Gunungan Ketupat didoakan sebelum diperebutkan dalam Lebaran Ketupat di Bukit Sidoguro kawasan Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, 13 Juli 2016. TEMPO/Bram Selo Agung
Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.


Ini Jalur Alternatif untuk Hadapi Arus Balik Lebaran 2024 di Jawa Barat

15 hari lalu

Antrean kendaraan saat macet panjang lalu lintas pemudik, wisatawan, dan pemudik lokal di turunan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 13 April 2024. Arus balik pemudik dari arah Jawa Tengah melalui jalur selatan Ciamis,Tasikmalaya, dan Garut, mulai melintas di Nagreg pada H+2 Lebaran. Pemerintah memprediksi puncak arus balik Lebaran 2024 akan berlangsung tanggal Minggu-Senin, 15-16 April 2024. TEMPO/Prima Mulia
Ini Jalur Alternatif untuk Hadapi Arus Balik Lebaran 2024 di Jawa Barat

Pemudik diharapakan memperhatikan sejumlah hal sebelum memutuskan menggunakan jalur alternatif.


Jalur Mudik Pantura Sayung Demak Masih Tergenang Banjir Rob

19 hari lalu

Foto udara sejumlah kendaraan melewati banjir rob atau limpasan air laut ke daratan yang menggenangi jalur utama Pantura Demak-Semarang di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Ahad, 7 April 2024. ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom
Jalur Mudik Pantura Sayung Demak Masih Tergenang Banjir Rob

BPBD Kabupaten Demak melaporkan banjir rob masih menggenangi wilayah Sayung, Demak. Arus mudik di jalur mudik Pantura yang melintasi Demak terhambat.


Jalan Nasional Pantura Padat Imbas Pemberlakuan One Way Jalan Tol

22 hari lalu

Dari kiri Kapolda Jawa Barat Akhmad Wiyagus, Pj Gubernur Bey Machmudin, dan Pangdam Siliwangi Mohammad Fadjar menginspeksi pasukan saat apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Lodaya 2024 dalam rangka pengamanan di jalur mudik dan Idul Fitri 1445 H di Bandung, Jawa Barat, 3 April 2024. Pemerintah memprediksi jumlah pemudik tahun ini akan naik 50 persen dibanding tahun 2023 lalu menjadi sekitar 193 juta orang. TEMPO/Prima mulia
Jalan Nasional Pantura Padat Imbas Pemberlakuan One Way Jalan Tol

Pemberlakuan one way di jalan tol menyebabkan jalan arteri dan nasional di jalur pantai utara atau Pantura padat lalu lintas.


Atur Waktu Perjalanan, Sebagian Jalur Mudik di Jawa Barat Diprediksi Hujan Sore ini

22 hari lalu

Kendaraan pemudik terjebak kemacetan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM KM 150, Mekarjaya, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Pada H-5 Lebaran 2024 arus lalu lintas di Tol Trans Jawa itu mulai terjadi kepadatan volume kendaaraan yang melintas. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Atur Waktu Perjalanan, Sebagian Jalur Mudik di Jawa Barat Diprediksi Hujan Sore ini

Sebagian jalur darat di Jawa Barat berpotensi diguyur hujan pada sore hingga malam nanti, Sabtu, 6 April 2024. Puncak arus mudik sedang berlangsung.


Mengenal Jalur Pansela, Rute Alternatif Mudik Lebaran 2024

23 hari lalu

Warga melintas di Jalur Lintas Pantai Selatan atau Pansela, di Wonosari, Gunung Kidul, 25 Maret 2022. Lintas Pansela Jawa memiliki jalur sepanjang 1.242 km dari Bayah, Provinsi Banten sampai ke Pacitan Provinsi Jawa Timur. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan melakukan pembenahan agar dapat digunakan sebagai jalur alternatif mudik 2022.  Tempo/Jati Mahatmaji
Mengenal Jalur Pansela, Rute Alternatif Mudik Lebaran 2024

Saat mudik, ada beberapa jalur yang bisa dilewati salah satunya adalah jalur pansela. Berikut ini rute apabila Anda memilih jalur pansela.