Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - IQAir, organisasi pemantau kualitas udara asal Swiss, menyebut hanya tujuh negara yang memenuhi standar kualitas udara internasional. Dari 134 negara dan wilayah yang disurvei dalam laporan ini, hanya tujuh negara yang memenuhi batasan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk partikel kecil di udara yang dikeluarkan oleh proses industri, mobil, dan truk. Tujuh negara itu masing-masing: Australia, Estonia, Finlandia, Grenada, Islandia, Mauritius, dan Selandia Baru.

Dalam laporan IQAir, kualitas udara sebagian besar wilayah di Indonesia masih di atas ambang batas aman WHO. Satu daerah yang disebut "aman" kualitas udaranya, yaitu sesuai ambang batas WHO, adalah Mamuju, salahs atu kabupaten di Sulawesi Selatan.

Sebagian besar negara gagal memenuhi standar PM2.5 ini, sejenis jelaga mikroskopis yang berukuran lebih kecil dari lebar rambut manusia yang jika terhirup dapat menyebabkan banyak sekali masalah kesehatan. Seperti dilansir media Inggris Guardian, laporan IQAir itu berdasarkan data dari lebih dari 30.000 stasiun pemantauan di seluruh dunia.

Meskipun udara dunia secara umum jauh lebih bersih dibandingkan abad-abad yang lalu, masih ada tempat-tempat yang tingkat polusinya sangat berbahaya. Menurut laporan IQAir, negara yang paling berpolusi adalah Pakistan, dengan tingkat PM2.5 14 kali lebih tinggi dibandingkan standar WHO. Peringkat berikutnya adalah India, Tajikistan, dan Burkina Faso.

Bahkan di negara-negara kaya dan berkembang pesat, kemajuan dalam mengurangi polusi udara masih terancam. Kanada menjadi negara dengan jumlah PM2.5 terburuk pada tahun lalu karena rekor kebakaran hutan yang melanda negara tersebut, yang menyebabkan gas beracun menyebar ke seluruh negeri dan ke tetangganya, Amerika Serikat.

Di Cina, kata laporan IQAir, peningkatan kualitas udara dipersulit tahun lalu karena kembali pulihnya aktivitas ekonomi pasca pandemi Covid-19. Peningkatan tingkat PM2.5 di negara ini sebesar 6,5%. "Sayangnya segalanya telah berjalan mundur," kata Glory Dolphin Hammes, kepala eksekutif IQAir Amerika Utara seperti dikutip Guardian. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polusi udara diperkirakan membunuh 7 juta orang setiap tahunnya di seluruh dunia, lebih banyak dibandingkan angka kematian akibat AIDS dan malaria. Beban ini paling berat dirasakan di negara-negara berkembang yang bergantung pada bahan bakar kotor untuk pemanasan, penerangan, dan memasak di dalam ruangan.

WHO sebenarnya menurunkan pedoman tingkat PM2.5 yang "aman" pada tahun 2021 menjadi lima mikrogram per meter kubik. Namun dengan pedoman ini saja masih banyak negara, seperti negara-negara di Eropa yang sudah melakukan pembersihan udara secara signifikan dalam 20 tahun terakhir, masih gagal mencapai ambang udara aman.

Pedoman yang lebih ketat dari WHO ini mungkin tidak sepenuhnya mencakup risiko dari bahaya polusi udara. Penelitian yang dirilis oleh para ilmuwan Amerika Serikat sebelumnya menemukan bahwa tidak ada tingkat PM2.5 yang aman. Bahkan paparan terkecil pun dikaitkan dengan peningkatan kasus rawat inap karena penyakit jantung dan asma.

Hammes mengatakan, negara-negara harus bertindak untuk menjadikan kota mereka lebih nyaman untuk dilalui, dengan berjalan kaki dan tidak terlalu bergantung pada mobil, mengubah praktik kehutanan untuk membantu mengurangi dampak asap kebakaran hutan, dan bergerak lebih cepat untuk memanfaatkan energi ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil. "Kita berbagi atmosfer dengan semua orang di dunia dan kita perlu memastikan bahwa kita tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain di tempat lain," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

6 jam lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

8 hari lalu

Sejumlah warga berjalan saat hujan di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

Jakarta diprediksi hujan sejak siang, Jumat. 19 April 2024. BMKG memprediksi hujan petir turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

10 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

15 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

18 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

19 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

20 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

23 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


Indonesia Negara Paling Berpolusi di Asia Tenggara pada 2023 Versi IQAir , Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta?

38 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Indonesia Negara Paling Berpolusi di Asia Tenggara pada 2023 Versi IQAir , Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta?

Laporan tahunan IQAir menunjukkan rapor merah kualitas udara di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Polusi udara meningkat pada 2023.