TEMPO.CO, Jakarta - YouTube memakai fitur kecerdasan buatan atau AI untuk mempermudah pencarian lagu. Dengan cara kerja serupa hum to search di Google, aplikasi pemutar video dan musik itu bisa mengenali lagu yang diputar, dinyanyikan, bahkan yang hanya digumamkan.
Fitur itu sempat dirilis di aplikasi YouTube untuk Android pada Oktober 2023, setelah diuji dua bulan sebelumnya. Karena respons positif dari pengguna, skema pencarian lagu itu diperluas ke aplikasi premium, yaitu YouTube Music.
Sama-sama berasal dari Google, YouTube dan YouTube Music memliki layanan yang berbeda. YouTube dipakai untuk menemukan semua jenis video, termasuk video musik, film, tutorial, vlog, dan lainnya. Adapun, YouTube Music khusus untuk streaming musik dan podcast secara eksklusif.
Dilansir dari Antara pada Senin, 18 Maret 2024, fitur AI pada YouTube Music bisa mencocokkan suara yang dimasukkan pengguna dengan produk rekaman yang asli. Untuk memakai fitur itu, kita hanya perlu mengetuk ikon pencarian di pojok kanan atas. Setelah itu, pengguna bisa memakai ikon mikrofon untuk memulai pencarian lagu lewat suara.
Pencarian lagu berbasis gumaman atau senandung memang bukan barang baru, karena sudah muncul di Google Search sejak Oktober 2020. Meski begitu, melalui setiap adopsi fitur, pengembang YouTube Music berupaya meraup pangsa pasar yang lebih besar. Belum lama ini, jumlah pelanggan YouTube Music dan YouTube Premium diketahui sudah menembus 100 juta di seluruh dunia.
Pesaingnya, Apple Music atau Spotify, misalnya, tidak menawarkan fitur bawaan untuk mengenali lagu melalui gumaman. Namun, keduanya terintegrasi dengan Shazam, aplikasi besutan Apple yang juga dikembangkan untuk mengidentifikasi lagu.
Pilihan Editor: Ada Perusahaan Sukanto Tanoto Panen Kayu di Kawasan Inti IKN