TEMPO.CO, Jakarta - Sumber daya air di Jakarta dan Banten diperkirakan akan tergerus selama musim kemarau pada pertengahan 2024. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II sebelumnya memprediksikan dua provinsi di ujung barat Pulau Jawa ini akan memasuki kemarau mulai Juni mendatang, dan berlanjut hingga Agustus.
Selain curah hujan yang minim, kemarau tersebut juga akan memicu evapotranspirasi, penguapan air dari tanah. Kondisi itu dipicu oleh peningkatan suhu bumi dan penurunan kelembaban udara selama puncak musim kering.
Kepala BBMKG Wilayah II, Hartanto, menyarankan masyarakat dan regulator beradaptasi dengan situasi kemarau pada tahun ini. Setelah mempelajari data dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), dia meyebut kapasitas sumber daya air akan terganggu dalam skala global, tak terkecuali di Indonesia.
"WMO merekomendasikan untuk menjaga persediaan air saat musim kemarau terjadi," kata Hartanto dalam konferensi pers secara daring pada Selasa, 26 Maret 2024.
Dia juga membahas isu pemanasan global yang terjadi hampir di seluruh dunia. Rata-rata suhu bumi naik 1,45 derajat celcius dan menyebabkan munculnya gelombang panas di berbagai belahan bumi, mulai dari Asia, Amerika, dan Afrika.
Krisis iklim itu juga yang belakangan memicu bencana hidrometeorologi di berbagai lokasi Ada juga peningkatan titik panas di sebagian besar wilayah tropis.
"Meningkatnya suhu bumi akan berdampak pada keringnya udara dan suhu. Tahun lalu kita telah mengalami fenomena El Nino dan kondisi suhu mencapai tingkat tertingginya, meskipun belum El Nino kuat," kata dia.
Dalam acara yang sama, Forecaster Stasiun Klimatologi Banten, Qurrata A'yun Kartika, menyebut awal musim kemarau di Banten dan Jakarta kemungkinan mundur selama satu dasarian (rentang 10 hari) dari jadwal tahun sebelumnya. Penundaan itu dipengaruhi dinamika atmosfer dan perkembangan iklim di Indonesia.
Dari pengamatan Stasiun Klimatologi Banten, musim kemarau akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan. Jakarta dan Banten diprediksi memasuki puncak kemarau pada Agustus 2024.
"Kecuali untuk daerah Selatan Banten yang diperkirakan lebih dulu mengalami puncak musim kemarau pada Juli," tuturnya.
Pilihan Editor: Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan