TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung atau ITB secara total menyediakan 1.700 kursi bagi mahasiswa baru yang lolos Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2024. Daya tampung itu tersebar di tiga lokasi kampus ITB, yaitu Bandung, Jatinangor, dan Cirebon.
“Keketatan masuk ITB rata-rata 1 berbanding 10 hingga 15,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto, Selasa 2 April 2024.
Sementara dari laman resmi admission ITB, tingkat keketatan pada SNBT berkisar antara 5-10 persen, misalnya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Sains maupun Rekayasa. Kemudian Sekolah Farmasi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), serta Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM).
Untuk Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), khususnya Komputasi, keketatannya tergolong tinggi, yaitu bisa sampai kurang dari 5 persen. Begitu pun di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB. Adapun persaingan yang agak longgar, yaitu bisa lebih dari 15 persen berada di beberapa jurusan di ITB Kampus Cirebon.
Persyaratan yang harus dipenuhi calon mahasiswa ITB via jalur SNBT, yaitu memenuhi ketentuan pelaksanaan seleksi dan belum pernah menjadi mahasiswa program Sarjana ITB.
Adapun persyaratan tidak buta warna total maupun parsial pada pilihan ke Sekolah Farmasi (SF), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) – Program Sains, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), dan Program Studi Kimia (FMIPA-IPA).
Sementara persyaratan tidak buta warna total dan buta warna parsial dibolehkan yaitu untuk pilihan ke Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) – Program Rekayasa, Program Studi Teknik Kimia (FTI-SP), Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi (FTI-SP).
Uang Kuliah Tunggal
Biaya pendidikan atau uang kuliah tunggal per semester bagi mahasiswa yang diterima di ITB melalui SNBT, yaitu Rp 500 ribu hingga 12,5 juta di Fakultas MIPA. Begitu pun besaran UKT untuk mahasiswa di kampus Cirebon.
Selain itu, UKT di fakultas dan sekolah berkisar Rp 500 ribu – Rp 14,5 juta. ITB mengenakan tarif UKT bagi mahasiswa penerima beasiswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Jumlah mahasiswa yang dikenakan tarif UKT kelompok I dan II serta mahasiswa tidak mampu minimal berjumlah 20 persen dari seluruh mahasiswa baru yang diterima.
Mahasiswa dapat mengajukan permohonan pembayaran UKT secara mengangsur. Skema cicilannya bisa dua kali dalam satu semester, dan ada juga yang sampai tiga kali. Pada awal semester genap lalu, mencuat kasus tunggakan UKT mahasiswa. ITB ikut menawarkan solusinya dengan cara peminjaman daring atau online alias pinjol.
Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan hingga Lebat Mendominasi, Gelombang 4 Meter di Lampung hingga NTB