TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu amunisi yang tersimpan di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meledak pada Sabtu malam, 30 Maret 2024. Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta, Mayor Jenderal Mohamad Hasan, mengatakan penyebab ledakan adalah amunisi kedaluwarsa. Kemungkinan telah terjadi gesekan antar amunisi sehingga menimbulkan asap dan menyebabkan ledakan.
Umur simpan amunisi
Dilansir dari Gunpros.com, amunisi modern dirancang untuk bertahan lebih lama daripada orang yang membelinya. Pada masa lalu, amunisi mengandalkan bubuk hitam sebagai propelan untuk peluru. Namun, sebagian besar amunisi saat ini dibuat dengan bubuk tanpa asap, yang mampu bertahan jauh lebih lama. Amunisi berbahan dasar baja lebih rentan terhadap korosi daripada kuningan, meskipun baja dapat bertahan sangat lama jika disimpan dengan baik.
Beberapa amunisi modern disegel untuk melindungi dari korosi dan kelembaban. Paket yang sudah dibuka sebelumnya dapat dengan mudah disegel vakum jika diperlukan. Selubung logam penuh dan amunisi berlapis kuningan tidak rentan terhadap degradasi timbal dengan cara yang sama seperti hollow points. Namun, selama tidak terpapar kondisi ekstrem, amunisi modern dari semua jenis bisa bertahan seumur hidup.
Umur simpan amunisi sebagian besar bergantung pada kondisi penyimpanannya. Sebagian besar produsen menjamin bahwa amunisi mereka akan bertahan setidaknya selama satu dekade. Meskipun demikian, amunisi dapat dengan mudah bertahan melebihi 10 tahun jika disimpan dalam kondisi ideal.
Cara menyimpan amunisi
Dikutip dari Proarmory.com, berikut adalah cara menyimpan amunisi yang benar:
1. Simpan di tempat kering
Kelembaban adalah faktor utama dalam penurunan kualitas amunisi. Kelembaban dapat menonaktifkan bubuk dan peluru, membuat selubung logam berkarat, dan merusak peluru timbal. Ini tidak harus dari kontak air langsung atau perendaman. Karena itu, simpan amunisi di tempat yang kering dan terjaga dari kontak air.
2. Simpan di tempat sejuk dan tidak panas
Hindari menyimpan amunisi dalam panas tinggi. Ini dapat merusak propelan, mengurangi efektivitas peluru, atau menonaktifkannya sama sekali. Suhu di atas 150 derajat celsius dapat menyebabkan peluru meledak. Meskipun suhu yang sejuk adalah yang ideal, sama pentingnya untuk menghindari perubahan suhu. Seperti gelas dingin di hari yang panas, perbedaan suhu menyebabkan kondensasi air dan penumpukan kelembaban.
3. Hindari kontak matahari langsung
Radiasi UV (sinar matahari) juga merusak komponen amunisi seiring waktu. Jadi penting untuk menjauhkan amunisi dari jendela atau area lain yang menerima sinar matahari langsung. Simpan amunisi dalam tempat yang gelap. Brankas adalah pilihan ideal dan juga menambahkan lapisan keamanan tambahan.
4. Simpan dengan posisi yang benar
Amunisi yang ditempatkan secara tidak benar dapat mengalami deformasi, meskipun amunisi tahan lama dan bisa dipakai. Ini adalah salah satu faktor yang tidak penting dalam jangka pendek tetapi dapat menyebabkan masalah dalam jangka waktu yang cukup lama. Selalu simpan amunisi Anda dengan ujung peluru menghadap ke atas.
Pilihan Editor: Fakta-fakta Gudang Amunisi TNI Meledak, Bukan yang Pertama