TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Amerika Serikat untuk pertama kalinya mengucurkan hibah untuk memperkuat sistem transportasi mereka, membuatnya lebih tahan terhadap tren cuaca ekstrem yang semakin buruk karena krisis iklim. Hibah senilai hampir $830 juta atau hampir Rp 13,5 triliun disebar untuk 80 proyek di 39 negara bagian dan wilayah.
Diumumkan pada Kamis, 11 April 2024 lalu, hibah dimungkinkan melalui Program Promoting Resilient Operations for Transformative, Efficient, and Cost-saving Transportation (PROTECT). Program ini adalah yang pertama yang pernah diberikan Pemerintahan Biden-Harris yang didedikasikan untuk ketahanan infrastruktur transportasi.
Dasarnya adalah kejadian cuaca ekstrem yang menjadi lebih sering dan menjadi lebih parah karena perubahan iklim dan menyebabkan bertambahnya kerusakan pada sistem transportasi. Sistem tersebut disadari didesain dan dibangun sebelum fakta kondisi iklim saat ini.
Program Hibah PROTECT mendanai proyek-proyek termasuk jalan, jembatan, jalan tol, transportasi publik, fasilitas pejalan kaki, pelabuhan, dan jaringan kereta penumpang. Dengan meningkatkan ketahanan terhadap aset-aset itu, investasi yang dikucurkan diyakini akan mengurangi biaya jangka pendek dan panjang dengan cara meminimalkan kebutuhan pemeliharaan dan rekonstruksi di masa depan.
“Dari kebakaran hutan dan lahan yang melumpuhkan jaringan kereta barang di California sampai longsor yang memutus sebuah jalan tol di Colorado, dari kekeringan yang menghentikan lalu lintas kapal tongkang di Sungai Mississippi sampai jalur kereta bawah tanah yang terendam banjir di New York, cuaca ekstrem yang semakin buruk karena perubahan iklim merusak infrastruktur transportasi Amerika, melumpuhkan mobilitas orang-orang, dan mengancam melambungkan harga barang-barang dengan cara mengganggu rantai suplai," kata Menteri Tranportasi Amerika Serikat Pete Buttigieg dikutip dari situs resmi kementeriannya.
Suasana kebakaran Oak di dekat Mariposa, California, AS 22 Juli 2022. REUTERS/Tracy Barbutes
Kepala Federal Highway Administration (FHWA) Shailen Bhatt menambahkan bahwa investasi itu akan memastikan infrastruktur di Amerika dibangun untuk bertahan terhadap cuaca ektrem yang semakin sering terjadi dan semakin sulit diprediksi. "Sangat penting untuk orang-orang dan bisnis yang bergantung pada jalan-jalan dan jembatan tetap buka untuk menjaga ekonomi kita bergerak."
FWHA membagi 80 proyek penerima hibah senilai separuh dari nilai belanja APBN 2023 untuk Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Tanah Air--proyek memindahkan ibu kota--itu ke dalam empat tipe proyek. Mereka tersebar di 37 negara bagian plus Distrik Columbia dan Virgin Islands:
1. Planning Grants:
Sebanyak 26 proyek akan menerima kira-kira $45 juta untuk membantu penerimanya mengembangkan ketahanan tinggi dalam perbaikan, perencanaan, aktivitas desain dan pradesain, aktivitas capacity-building, dan inisiatif perencanaan dan peencanaan evakuasi.
2. Resilience Improvement Grants:
Sebanyak 36 proyek akan menerima sekitar $621 juta untuk memperkuat ketahanan dari infrastruktur transportasi-permukaan eksisting dengan memperbaiki drainase, relokasi jalur rel, peninggian jembatan, atau yang melibatkan berbagai upgrade untuk memungkinkan infratstruktur untuk memenuhi atau melampaui standar desain.
3. Community Resilience and Evacuation Routes:
Sebanyak sepuluh proyek akan menerima sekitar $45 juta untuk perbaikan-perbaikan yang memperkuat ketahanan dari rute evakuasi atau kapasitasnya dan menambah rute evakuasi yang paralel.
4. At-risk Coastal Infrastructure:
Delapan proyek akan menerima kira-kira $119 juta untuk melindungi, memperkuat, atau merlokasi jalan tol di pesisir dan infratruktur non-rel.
Pilihan Editor: Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Virus Penyebab Covid-19
