TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menyematkan status Awas menyusul rangkaian erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Namun, status tersebut sudah tidak disertai peringatan dini tsunami bagi masyarakat yang bermukim di area pantai Pulau Tagulandang, pulau di seberang pulau Gunung Ruang.
“Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batu pijar dan luruhan awan panas (surge),” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, melalui keterangan tertulis, Ahad, 21 April 2024.
Regulator masih mewajibkan wilayah dalam radius 6 kilometer dari pusat kawah dikosongkan. Area tersebut masih dikosongkan akibat serangkaian letusan vulkanik pada 16-17 April 2024. “Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan,” kata Wafid.
Gunung Ruang beberapa kali meletus dengan kolom abu yang tinggi. Pada pukul 01.09 WITA dan 12.15 WITA, 20 April 2024. Dua erupsi menghasilkan kolom abu tebal ke arah ke selatan dengan ketinggian maksimal 1.200 meter dari puncak Gunung Ruang.
Dari pemantauan visual pada 21 April 2024, hingga pukul 12.00 WITA, tim gabungan mengamati asap kawah utama berwarna putih. Tinggi asap berintensitas tebal itu mencapai maksimal 200 meter dari puncak. Pada hari tersebut, Badan Geologi mencatat 25 kali gempa vulkanmik dangkal dan 19 kali gempa vulkanik dalam.
“Tidak teramati adanya erupsi. Hal ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang,” kata Wafid.
Badan Geologi sebelumnya sudah memasang peralatan seismik sementara untuk memantau aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang. Fasilitas yang ditempatkan di daerah Gunung Ruang sempat rusak akibat erupsi sebelumnya.
“Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi memasang 1 stasiun pemantauan, berupa stasiun seismik di Pos Pemantauan Gunung Ruang, yang berjarak kurang lebih 5 kilometer dari puncak,” kata dia.
Menurut Wafid, Gunung Ruang masih berpotensi menghasilkan letusan eksplosif. “Menghasilkan lontaran batu (pijar) ke segala arah yang bisa diikuti dengan awan panas maupun erupsi efusif atau aliran lava,” kata dia.
Pilihan Editor: Fakta Letusan Terbaru Gunung Ruang yang Disebut Memecahkan Rekor Setengah Abad