TEMPO.CO, Shenzhen - Huawei mendorong terbangunnya kolaborasi dengan para pengembang guna menciptakan berbagai native apps untuk sistem operasi mobile Huawei, HarmonyOS. Dorongan serta ajakan tersebut diserukan oleh Rotating Chairman Huawei, Eric Xu, pada saat berlangsungnya Huawei Analyst Summit ke-21.
“Kami mengajak semua pengembang dan pemilik aplikasi di Tiongkok untuk segera bergegas bergabung dengan ekosistem native apps HarmonyOS kami, serta bekerja sama untuk menyuguhkan pengalaman yang lebih baik dan makin mengesankan bagi konsumen,” ujar Xu dalam keterangannya, 23 April 2024.
Baca juga:
HarmonyOS adalah sistem operasi generasi terbaru Huawei yang dapat beroperasi pada berbagai perangkat pintar, seperti smartphone, perangkat wearable, tablet, dan smart TV. Hingga akhir 2023, HarmonyOS telah diimplementasikan pada lebih dari 800 juta perangkat.
Menurut Counterpoint Research, pangsa pasar HarmonyOS secara global telah mencapai 4 persen, sedangkan di Tiongkok pangsa pasarnya telah melampaui 16 persen pada kuartal keempat tahun 2023.
Huawei telah membuat kemajuan substansial dalam mengembangkan ekosistem HarmonyOS. Kemajuan tersebut antara lain ditandai dengan adanya lebih dari 4.000 aplikasi, dari 5.000 aplikasi yang ditargetkan, sedang dalam proses porting ke sistem operasi baru tersebut. Xu mengungkapkan bahwa Huawei menargetkan untuk memiliki setidaknya satu juta aplikasi yang terkonfigurasi untuk ekosistemnya.
Pada kesempatan tersebut, Xu juga menjelaskan bahwa HarmonyOS memiliki arsitektur baru. Sejak awal, sistem operasi yang terinspirasi dari Internet of Things (IoT) ini dirancang untuk mendukung semua jenis perangkat, mulai dari perangkat IoT dan mobile hingga perangkat rumah, laptop, dan komputer desktop. Xu memperkenalkan HarmonyOS sebagai satu sistem untuk semua perangkat.
“Sebelumnya, fokus utama kami adalah mengadaptasikan HarmonyOS untuk berbagai jenis perangkat. Namun untuk aplikasi, mereka masih beroperasi dalam ekosistem Android,” jelas Xu.
“Di pasar Tiongkok, pengguna smartphone Huawei menghabiskan 99 persen waktu mereka untuk melakukan interaksi pada sekitar 5.000 aplikasi. Untuk itu, kami memutuskan bahwa sepanjang 2024 ini kami berfokus untuk melakukan porting aplikasi-aplikasi tersebut ke HarmonyOS terlebih dulu agar antara OS dan ekosistem aplikasi benar-benar menyatu,” tambahnya.
Selanjutnya, Xu menegaskan, “Salah satu tujuan utama yang hendak kami capai pada tahun 2024 ini adalah membangun ekosistem native apps HarmonyOS. Ini adalah misi yang sangat besar. Namun, kami telah mendapatkan dukungan luas dari industri dan banyak pengembang aplikasi. Setelah kami memiliki 5.000 aplikasi Android pertama ini serta ribuan aplikasi lainnya berjalan di HarmonyOS, kami akan memiliki HarmonyOS yang sesungguhnya yang menjelma menjadi sistem operasi mobile ketiga untuk dunia, selain Apple iOS dan Google Android.”
Meskipun fokus awal Huawei adalah pada pasar Tiongkok, Xu mengatakan bahwa Huawei secara bertahap akan memperluas HarmonyOS ke negara-negara lain dengan pendekatan negara demi negara.
Huawei telah berinvestasi besar dalam mengembangkan talenta untuk ekosistem HarmonyOS. Lebih dari 380.000 pengembang telah memperoleh sertifikasi HarmonyOS dan jumlah program kemitraan industri-universitas di HarmonyOS telah melebihi 150 program. Berdasarkan Annual Report Huawei tahun 2023 yang dipublikasikan pada akhir Maret, lebih dari 135 universitas di Tiongkok pada 2023 telah menggelar kelas yang mengajarkan HarmonyOS.
Pilihan Editor: Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus