TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Diponegoro atau Undip kembali mencatatkan prestasi gemilang di dunia akademik internasional. Hal ini dibuktikan lewat tujuh orang ilmuwan Undip yang berhasil masuk dalam daftar dua persen Ilmuwan teratas di seluruh dunia untuk tahun 2024 yang dirilis oleh Universitas Stanford dan Elsevier.
Dilansir dari laman resmi Undip, Universitas Stanford dan Elsevier merupakan dua organisasi yang bekerjasama setiap tahunnya untuk menerbitkan peringkat ilmuwan yang termasuk dalam 2% teratas dari seluruh dunia.
Adapun peringkat ini didasarkan pada indikator kutipan terstandarisasi, yang menilai dampak dari publikasi penelitian ilmuwan di berbagai disiplin ilmu. Data ini mencakup informasi mengenai H-index (yang mengukur produktivitas dan dampak sitasi peneliti), jumlah sitasi, serta kontribusi ilmuwan dalam pengembangan pengetahuan global.
Sebagaimana diketahui, Stanford merupakan salah satu universitas riset terkemuka di dunia, yang memiliki sejarah panjang dalam inovasi dan kontribusi dalam berbagai disiplin ilmu. Sedangkan Elsevier adalah salah satu penerbit terbesar di dunia yang mengelola berbagai jurnal ilmiah, termasuk mengelola basis data Scopus, yang menyediakan data penting untuk mengukur dampak penelitian ilmuwan di seluruh dunia.
Selain membanggakan bagi Undip, masuknya tujuh ilmuwan perguruan tinggi tersebut dalam daftar Dua Persen Ilmuwan Teratas Dunia 2024 juga menunjukkan bahwa kualitas riset yang dilakukan di Indonesia memiliki daya saing global.
Berikut adalah profil singkat dari tujuh ilmuwan Undip yang masuk dalam daftar bergengsi tersebut dikutip dari laman undip.ac.id.
1. Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D.(Peringkat: 57.173)
Asal Fakultas: Fakultas Peternakan dan Pertanian
Expertise: Nutrisi Hewan dan Bioteknologi Pertanian
Prof. Sugiharto dikenal atas kontribusinya dalam penelitian nutrisi hewan, terutama pada peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak. Penelitiannya sangat relevan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan sektor agrikultur di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, karya-karyanya sering kali dijadikan referensi dalam pengembangan pakan ternak yang lebih efektif.
2. Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU (Peringkat: 58.005)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Bioproses, Energi
Sebagai pakar dalam bidang teknologi lingkungan, Hadiyanto telah memimpin berbagai penelitian tentang pengelolaan sumber daya air dan energi terbarukan. Penelitiannya memiliki dampak langsung pada mitigasi perubahan iklim dan pemanfaatan energi bersih di Indonesia. Dia juga aktif berkolaborasi dalam proyek internasional yang fokus pada solusi berkelanjutan.
3. Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. (Peringkat: 142.790)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Membran, Polimer
Selain ahli di bidang membran dan polimer, Prof. Heru Susanto merupakan Guru Besar di Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip) yang menjabat sebagai Wakil Rektor I Undip.
Ia meraih gelar sarjana di Universitas Diponegoro pada 1997 dan melanjutkan pendidikan magister di Institut Teknologi Bandung yang diselesaikannya pada 2001. Sedangkan untuk gelar doktornya, diperoleh dari University of Duisburg Essen pada 2007.
4. Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., IPU (Peringkat: 144.634)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Tribology, Engineering Design
Prof. Jamari adalah Guru Besar tetap di Universitas Diponegoro (UNDIP). Ia menyelesaikan pendidikan sarjana hingga pascasarjana di Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan masing-masing diselesaikan pada 1999 dan 2001.
Ia kemudian memperoleh gelar Doctor (Dr) pada 2006 dari Twente University, Netherland. Hingga saat ini ia aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dengan mengampu beberapa mata kuliah bidang konstruksi diantaranya adalah Mekanika Kekuatan Bahan, Mekanika Kontak, dan Tribologi.
5. Prof. Ir. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., M.Eng., Ph.D (Peringkat: 162.212)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Membran, Pemisahan Gas
Prof. Kusworo merupakan seorang ahli yang diakui secara internasional di berbagai bidang Teknologi Membran untuk air, pengolahan air limbah, pemisahan gas atau produksi tabung nano karbon.
Tak hanya itu, ia juga merupakan seorang Editor untuk The International Journal Of Science and Engineering, Jurnal Internasional untuk Sumber Daya limbah dan Teknologi limbah.
6. Prof. Dr. Ir. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. (Peringkat: 174.045)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Pemrosesan Hasil Pertanian
Selain ilmuwan yang menguasai teknologi pemrosesan hasil pangan, Prof Andri juga meneliti tentang perkebunan/ pengolahan limbah industri & perkotaan/pemodelan sistem teknik Kimia. Penelitiannya tentang teknologi pemprosesan pangan (ikan, kopi, dan lain-lain) telah banyak memberikan inspirasi bagi peneliti internasional.
7. Dr. Eng. Achmad Widodo, S.T., M.T. (Peringkat: 242.283)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Artificial intelligence machine fault diagnosis prognosis
Dr. Eng. Achmad Widodo, S.T., M.T. menempuh pendidikan di Departemen Teknik Mesin UNDIP dengan mendapat gelar Sarjana Teknik (ST) pada 1998. Selanjutnya ia memperoleh gelar Magister Teknik (MT) dari Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2000.
Achmad Widodo kemudian lmemperoleh gelar Doctor of Engineering (Dr. Eng) dari Pukyong National University, Korea Selatan pada 2007. Hingga saat ini ia aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dengan mengampu beberapa mata kuliah bidang konstruksi diantaranya adalah Matematika Teknik, Analisa Teknik, Getaran Mekanik, Kinematika dan Dinamika, dan Prinsip Optimasi.
Pilihan Editor: Undip Bentuk Task Force dan Advisory Board untuk Benahi PPDS