Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengungsi Gempa Bandung Kena ISPA Hingga Kecemasan, IDI Sebut Butuh Obat Mendesak

image-gnews
Terminal isi ulang daya ponsel di tenda pengungsian yang didirikan Kementerian Sosial dan BNPB di lapang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pasca gempa magnitudo 4.9, 19 September 2024. Gempa dangkal sesar Garsela ini mengguncang 30 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Bandung dan 11 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Garut. 2.020 unit rumah di Kabupaten Bandung rusak dan 204 unit rumah di Kabupaten Garut rusak.  TEMPO/Prima Mulia
Terminal isi ulang daya ponsel di tenda pengungsian yang didirikan Kementerian Sosial dan BNPB di lapang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pasca gempa magnitudo 4.9, 19 September 2024. Gempa dangkal sesar Garsela ini mengguncang 30 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Bandung dan 11 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Garut. 2.020 unit rumah di Kabupaten Bandung rusak dan 204 unit rumah di Kabupaten Garut rusak. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Beberapa jenis penyakit merebak di kalangan pengungsi korban gempa bermagnitudo 4,9 di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat, Muhammad Luthfi, mengatakan warga yang mengungsi pasca gempa pada 18 September lalu itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), alergi, hipertensi, myalgia atau nyeri otot, serta gejala kecemasan.

“Tim lapangan IDI juga menemukan dua orang anak di Desa Cihawuk yang mengalami trauma dan membutuhkan konseling,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 September 2024.

Berdasarkan data dari IDI Kabupaten Bandung, jumlah pengungsi gempa M4,9 tercatat kini mencapai 5.400 orang, terdiri dari anak-anak, dewasa, dan lansia. Para dokter lapangan juga melaporkan kebutuhan logistik makanan dan obat-obatan.

Menurut Luthfi, sebagian besar obat yang berada di dalam instalasi farmasi Puskesmas tidak dapat diambil oleh tim di lapangan. “Karena khawatir bangunan Puskesmas akan rubuh,” ucapnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mencatat bahwa gempa Bandung dan Garut itu akibat pergerakan sesar Garut Selatan atau Garsela. Dampaknya menjalar ke Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Pacet, Arjasari, Pameungpeuk, kemudian Kecamatan Pasirwangi, Tarogong Kaler, hingga Sukaresmi.

Dari pencatatan sejauh ini, ada 491 rumah di Kabupaten Bandung yang rusak, sama halnya dengan 5 fasilitas kesehatan, 9 tempat pendidikan, serta 27 rumah ibadah. Di Garut, lindu itu merusak 209 rumah, 5 tempat ibadah, dan 7 fasiltas pendidikan.

Jenis obat yang diperlukan, kata dia, antara lain obat batuk pilek dalam bentuk tablet dan sirup untuk anak dan dewasa, obat analgetik, obat anti alergi, obat anti hipertensi, serta vitamin untuk ibu hamil dan anak. Ada juga 72 ibu hamil dan 84 balita yang membutuhkan susu. Bukan hanya untuk pengungsi, para petugas kesehatan dan pengamanan di lapangan juga membutuhkan logistik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Korban Luka Tersebar di RSUD

Ketua IDI Kabupaten Bandung, Aziz Asopari, menyatakan ada 26 korban gempa yang ditangani oleh rumah sakit. “Sebanyak 24 orang korban luka ringan dan rawat jalan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bedas Kertasari,” katanya.  

Sisa dua lainnya adalah pasien luka berat yang dirujuk ke RSUD Majalaya. Namun, bila ditotal dengan pengungsi dari area terdampak lainnya, terdapat total 15 korban luka berat. Tim IDI Kabupaten Bandung juga mendata 53 pasien luka ringan, serta seorang balita yang meninggal karena trauma berat di kepala.  

Merujuk keterangan tertulis IDI, terdapat sekitar 40 tenaga medis, mulai dari dokter umum, dokter spesialis, serta perawat yang dikerahkan ke lokasi terdampak gempa M4,9 tersebut. Mereka menerapkan skema pemeriksaan kesehatan keliling atau mobile clinic. Tim IDI Jawa Barat rencananya akan membawa bantuan makanan, susu, dan obat-obatan hasil donasi para anggota organisasi dokter tersebut.

Pilihan Editor: Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Membasahi Sebagian Jabodetabek Sore Nanti

1 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Membasahi Sebagian Jabodetabek Sore Nanti

BMKG memperkirakan cuaca hari ini, Jumat 4 Oktober 2024, hanya hujan ringan yang kebanyakan akan membasahi wilayah Jabodetabek.


BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

11 jam lalu

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

BMKG menyatakan, gempa tektonik bermagnitudo 2,5 menggoyang wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat. Kamis, 3 Oktober 2024, pukul 16.04 WIB.


BMKG Minta Pelaut Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter dari Sisi Barat Sumbar Sampai NTT

20 jam lalu

Sebuah kapal motor melintasi perairan Kepulauan Seribu di Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Minta Pelaut Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter dari Sisi Barat Sumbar Sampai NTT

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi utntuk beberaoa wilayah perairan, berlaku pada 3 - 4 Oktober 2024.


BMKG Prediksi Hujan Guyur Jakarta Selatan Malam Nanti, Suhu Bisa Tembus 34 derajat Celcius

1 hari lalu

Sejumlah pekerja kantoran menggunakan payung menembus guyuran air hujan, di kawasan gedung perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebar disertai angin kencang dan petir dampak dari pelemahan siklon tropis di utara yang mengundang konvergensi di wilayah Indonesia, tersebar di wiliayah Selatan, Jabodetabek dan Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
BMKG Prediksi Hujan Guyur Jakarta Selatan Malam Nanti, Suhu Bisa Tembus 34 derajat Celcius

BMKG memprediksi Jakarta cenderung berawan sepanjang hari ini, Kamis, 3 September 2024. Hanya Jakarta Selatan yang berpeluang diguyur hujan.


Kemarau Mulai Beralih ke Musim Hujan, BMKG: Ditandai Gerah dan Pengap Sejak Pagi

1 hari lalu

Pedagang kaki lima berjualan keliling menggunakan tenda payung menghindari terik matahari di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena yang bersiklus terjadi setiap tahun sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari. TEMPO/Subekti.
Kemarau Mulai Beralih ke Musim Hujan, BMKG: Ditandai Gerah dan Pengap Sejak Pagi

Ada sejumlah tanda peralihan musim kemarau ke musim hujan, mulai dari hujan yang tidak merata hingga udara panas dan pengap pada siang hari.


Kominfo Luncurkan SNPDK, Notifikasi Gempa Akan Muncul Lewat SMS hingga Siaran TV

1 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi saat menyampaikan keterangan saat Ngopi Bareng Kominfo di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu, 11 September 2024. Kementerian Kominfo bersama Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) membahas strategi Fintech dalam menghadapi dan menanggulangi segala tindakan terkait judi online di Indonesia. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kominfo Luncurkan SNPDK, Notifikasi Gempa Akan Muncul Lewat SMS hingga Siaran TV

Kominfo telah melakukan serangkaian uji coba bersama penyelenggara multipleksing (mux) beserta vendor TV dan STB terkait implementasi EWS TV digital.


BMKG Sebut Penyebab Cuaca Jakarta Bikin Gerah Beberapa Hari Terakhir

1 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Sebut Penyebab Cuaca Jakarta Bikin Gerah Beberapa Hari Terakhir

Kelembapan dan suhu udara yang tinggi, serta kurangnya angin, ikut memengaruhi kondisi Jakarta terasa panas dan gerah.


BMKG Terbitkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 4 meter untuk Mentawai dan Laut Selatan Jawa

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. Pexels/Dane Amacher
BMKG Terbitkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 4 meter untuk Mentawai dan Laut Selatan Jawa

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi 2,5-4 meter yang bakal muncul di beberapa perairan. Berlaku pada 2-3 Oktober 2024.


Pekan Ini Masuki Masa Transisi ke Musim Hujan, Simak Sebaran Potensi Hujan-Petir

1 hari lalu

Ilustrasi hujan badai petir . Pexels/Kaan Demircan
Pekan Ini Masuki Masa Transisi ke Musim Hujan, Simak Sebaran Potensi Hujan-Petir

Awal hingga pertengahan Oktober ini, sejumlah wilayah Indonesia memasuki masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan.


Gempa Guncang Sukabumi dari Sesar Aktif, Ini Data dan Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Guncang Sukabumi dari Sesar Aktif, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa di Sukabumi adalah gempa kedua yang bisa dirasakan guncangannya pagi ini.