Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

image-gnews
Seorang perempuan melintas dekat rumah yang roboh akibat gempa bumi di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 18 Maret 2019. Menurut data BPBD NTB terdapat sebanyak 28 rumah mengalami rusak berat serta 499 rumah mengalami rusak sedang dan rusak ringan akibat gempa yang mengguncang Lombok. ANTARA
Seorang perempuan melintas dekat rumah yang roboh akibat gempa bumi di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 18 Maret 2019. Menurut data BPBD NTB terdapat sebanyak 28 rumah mengalami rusak berat serta 499 rumah mengalami rusak sedang dan rusak ringan akibat gempa yang mengguncang Lombok. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa  sebesar 5,5 Magnitudo mengguncang wilayah Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat selama 10 detik. Gempa tersebut membuat warga kaget dan trauma. Seperti diketahui masyarakat Lombok sempat mengalami gempa besar pada tahun 2018. Gempa Lombok pada 19 Agustus 2018 berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR), yang menyebabkan kerusakan besar-besaran dan menelan korban jiwa. Gempa ini mencatatkan dirinya sebagai salah satu gempa paling parah dalam sejarah Pulau Lombok.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa dengan kekuatan 7 SR ini memiliki pusat gempa di laut, sekitar 30 km timur laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada kedalaman 10 km. Kejadian ini terjadi pada Minggu, 19 Agustus 2018, pukul 21.56 WIB. Meskipun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, namun dampaknya cukup signifikan.

Mengutip dari Bnpb.go.id, Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan konfirmasi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengetahui dampak dari gempa tersebut. Guncangan gempa ini terasa keras di beberapa wilayah seperti Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Lombok Barat, dan Kota Mataram selama 5-10 detik. Sementara itu, di Bali, gempa ini juga terasa dengan intensitas sedang di beberapa daerah seperti Jembrana, Kota Denpasar, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Klungkung, dan Buleleng selama 5-10 detik. Bahkan, gempa ini juga dirasakan dengan intensitas ringan di sebagian wilayah Jawa Timur bagian timur dan Makassar.

Masyarakat di Lombok menjadi panik dan berhamburan keluar rumah. Beberapa di antaranya bahkan merasakan guncangan gempa yang lebih keras daripada sebelumnya. Mereka juga mendengar suara gemuruh yang diduga berasal dari longsoran di perbukitan dan Gunung Rinjani. Namun, dampak gempa tersebut belum dapat dipastikan karena listrik padam dan komunikasi terputus di Lombok Timur.

Kondisi listrik PLN padam di seluruh Lombok, sehingga menyulitkan mendapatkan informasi mengenai dampak gempa. Gubernur NTB menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan tenang. Di sekitar Sembalun dan Sambelia Lombok Timur, masyarakat diminta untuk menjauhi perbukitan. Selain itu, masyarakat diimbau untuk menjauhi bangunan dan rumah yang tidak memenuhi standar keamanan. Aktivitas pendidikan juga diliburkan sementara waktu.

Gempa ini terasa paling keras di Lombok Timur yang berdekatan dengan pusat gempa. Dampak gempa yang lebih lanjut masih belum dapat dipastikan karena situasi listrik padam. Evakuasi warga yang terluka atau membutuhkan perawatan medis sedang dilakukan ke rumah sakit terdekat. Banyak bangunan yang roboh di Kecamatan Sambelia, dan masyarakat berkumpul di lapangan dan tempat aman lainnya. 

Korban Jiwa

Menurut pernyataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat pada Senin dini hari tanggal 6 Agustus 2018, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter di Lombok Utara dan sekitarnya adalah 82 orang. Pernyataan ini menyebutkan bahwa Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah terdampak paling parah, dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 65 orang. Sementara itu, di Kabupaten Lombok Barat, terdapat sembilan korban meninggal dunia, di Kabupaten Lombok Tengah dua orang, di Kabupaten Lombok Timur juga dua orang, dan di Kota Mataram empat orang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB, Agung Pramuja, dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Senin dini hari, menegaskan bahwa korban meninggal dunia terbanyak tercatat di Kabupaten Lombok Utara, yang mengalami dampak paling parah dari gempa tersebut. Selain itu, daerah-daerah lain di sekitar Lombok juga mengalami kerugian jiwa yang cukup signifikan, menunjukkan tingkat keparahan bencana ini yang merata di wilayah tersebut.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | YUDONO YANUAR

Pilihan Editor: Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitaranya, Warga Berhamburan Keluar Rumah 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Bengkulu Hingga NTB

18 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. Pexels/Dane Amacher
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Bengkulu Hingga NTB

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan dan Cerah Berawan Mendominasi, Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

19 jam lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Bibhukalyan
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan dan Cerah Berawan Mendominasi, Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

Potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi.


Masuk Awal Kemarau, Bandung Raya Umumnya Berawan dan Berpotensi Hujan

20 jam lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
Masuk Awal Kemarau, Bandung Raya Umumnya Berawan dan Berpotensi Hujan

Musim kemarau ditandai oleh masuknya angin timuran atau monsun Australia serta masih adanya pertumbuhan awan rendah (cumulus).


Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

1 hari lalu

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta petani di era modern memiliki pemahaman lebih soal cuaca dan iklim. Butuh persiapan menghadapi krisis pangan.


Gempa Bumi di Laut Banda, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Dalam Slab Lempeng Subduksi Banda

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi di Laut Banda, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Dalam Slab Lempeng Subduksi Banda

Gempa bumi terjadi di Laut Banda, Maluku, 2 Juli 2024 pukul 09.46.03 WIB. BMKG menyatakan, gempa tidak berpotensi tsunami.


Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam slab lempeng subduksi Banda.


BMKG Berikan Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi hingga 2.5 Meter di Perairan Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah kapal ditambat di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Berikan Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi hingga 2.5 Meter di Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan Indonesia mulai hari ini hingga besok 3 Juli 2024.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Siang Ini Hujan Ringan, Malamnya Cerah Berawan

1 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menembuh cuaca hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa 30 Januari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino Southern Oscillation (ENSO) akan melemah dan berangsur ke kondisi netral pada tahun ini. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Siang Ini Hujan Ringan, Malamnya Cerah Berawan

BMKG memprakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan hujan ringan pada siang hari.


Prediksi Dasarian Pertama Juli, 96 Persen Wilayah Jawa Barat Hujan di Atas Normal

2 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
Prediksi Dasarian Pertama Juli, 96 Persen Wilayah Jawa Barat Hujan di Atas Normal

Beberapa faktor diprakirakan mempengaruhi kondisi pembentukan awan dan hujan sepekan ke depan di Jawa Barat.


BMKG: Ombak di Samudera Hindia Dekat Lampung dan Banten Hari Ini Bisa Sampai 4 Meter

2 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. Pexels/Dane Amacher
BMKG: Ombak di Samudera Hindia Dekat Lampung dan Banten Hari Ini Bisa Sampai 4 Meter

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 1-2 Juli 2024.