Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti BRIN Jelaskan Empat Kriteria dan Cara Penanganan Daging Kurban

image-gnews
Warga mengemas daging kurban dengan keranjang bambu di Ngaran, Margokaton, Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin 17 Juni 2024. Warga di kampung tersebut menggunakan keranjang bambu dan daun jati untuk membungkus daging kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat karena dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan menggunakan kantong plastik. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Warga mengemas daging kurban dengan keranjang bambu di Ngaran, Margokaton, Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin 17 Juni 2024. Warga di kampung tersebut menggunakan keranjang bambu dan daun jati untuk membungkus daging kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat karena dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan menggunakan kantong plastik. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat Hari Raya Idul Adha umat Islam disibukkan dengan pengolahan daging hewan kurban. Periset dari Kelompok Riset Teknologi Proses Produk Hewani Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tri Ujilestari menyebutkan kriteria dan penanganan daging kurban yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

“Aman artinya daging kurban harus terhindar dari bibit penyakit, bahan kimia, serta obat-obatan yang dapat mengganggu kesehatan dan pertumbuhan hewan,” ujar wanita yang akrab disapa Tari ini melalui keterangan tertulis, Selasa, 18 Juni 2024.

Ia mencontohkan kasus yang terjadi pada 2023, masyarakat dihebohkan dengan kemunculan penyakit mulut dan kuku (PMK), serta anthrax yang menjangkiti hewan ternak. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk memastikan hewan kurbannya sehat dan bebas dari penyakit,” katanya.

Kriteria kedua adalah daging harus sehat atau mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan. Menurut Tari, cara sederhana menandai hewan tersebut sehat atau tidak adalah dengan melihat perawakannya. “Hewan sehat biasanya memiliki kulit mengkilap, matanya bersinar, aktif bergerak, nafsu makan baik, serta tidak keluar cairan atau darah pada lubang tubuhnya,” ujarnya.

Kriteria ketiga utuh atau daging tersebut tidak tercampur dengan bagian dari hewan lain. Kriteria terakhir yaitu daging harus halal atau dipotong dan ditangani sesuai syariat Islam.

“Tata cara penyembelihan hewan yang sesuai dengan syariat Islam adalah pisau harus tajam dan tidak berkarat, hewan kurban menghadap ke kiblat, membaca basmallah sebelum menyembelih. Memutus tiga saluran antara lain saluran makan atau kerongkongan, saluran napas atau tenggorokan, serta saluran pembuluh darah, antara lain vena dan arteri,” katanya.Pada saat hewan kurban disembelih, beri perlakuan tidak kasar atau menyakitkan.

“Terkait penangan daging setelah disembelih, setelah hewan ternak tidak bergerak dan proses pengeluaran darah sempurna, maka langkah selanjutnya adalah menggantung hewan serta mengikat saluran makan dan anus. Tujuan pengikatan ini supaya isi rumen atau lambung dan usus tidak mencemari daging,” ujarnya.

Langkah berikutnya adalah menguliti dan mengeluarkan jeroan hewan kurban. Dalam proses ini, Tari mengingatkan agar penyembelih memperhatikan kebersihan pada setiap prosesnya agar daging yang dihasilkan bersih dan higienis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Selain tempat pemotongannya bersih, agar daging higienis maka pisau yang digunakan harus tajam dan tidak berkarat. Begitu pula alas plastik dan talenan, serta tempat menaruh daging juga harus bersih,” ungkapnya.  

Proses terakhir adalah tata cara penyimpanan daging kurban. Ia menjelaskan, untuk menghindari menurunnya kualitas daging, sebelum disimpan maka daging tidak perlu dicuci. “Daging boleh dicuci menggunakan air bersih jika ada kotoran yang menempel. Kemudian tiriskan kalau ingin langsung dimasak,” katanya.

Dia menambahkan, apabila daging ingin disimpan ke dalam lemari pendingin atau freezer, maka langkah-langkah yang harus dilakukan setelah daging dipotong sesuai kebutuhan. Misalnya, permukaan daging dikeringkan menggunakan tisu dapur, setelah dikeringkan, selanjutnya potongan daging dimasukkan ke dalam plastik tertutup atau vakum.  

Durasi yang baik saat menyimpan daging kurban di dalam kulkas maupun freezer bisa berbeda-beda menurut jenis dagingnya. Tari menggolongkan dua macam daging, yaitu daging segar dan giling.

Menurutnya, daging segar dapat disimpan di dalam kulkas selama 3-4 hari, sedangkan daging giling hanya 1-2 hari saja. Untuk penyimpanan di dalam freezer daging segar dapat disimpan hingga 3-6 bulan, sedangkan daging giling dianjurkan hanya 3-4 bulan.

“Pada saat daging beku akan dikonsumsi, ada tekniknya yaitu menyimpan daging beku dalam kulkas kurang lebih 12 jam atau sampai mencair. Dapat juga dengan merendam daging yang dikemas dalam air, atau dikenal juga dengan thawing,” ucapnya.

Pilihan Editor: Klaim Pengganti X di Indonesia, Ini 7 Kejanggalan Ela Elo yang Bikin Geger

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

1 jam lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

Sejumlah peneliti BRIN di daerah menolak kebijakan sentralisasi riset


Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

2 jam lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

Para peneliti menolak kebijakan sentralisasi riset yang diumumkan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.


Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim
Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

Pada 20 Oktober 2024, saat pelantikan Prabowo-Gibran, Departemen Kajian Strategis dan Kebijakan Dema Justicia FH UGM merilis catatan kritis untuk Presiden Jokowi


Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

2 hari lalu

(Dari kiri) Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantro Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, dan Eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Selatan, Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

Pembagian Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian dinilai logis, namun ada tantangannya bila tidak dikelola dengan baik.


Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

2 hari lalu

Simulasi alat penerjemah Bisindo. Dok. Humas BRIN
Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

Bisindo bertujuan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi antara teman tuli dan teman dengar.


Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

3 hari lalu

Sampah mengotori garis Pantai Cilincing, Jakarta, Indonesia, 26 November 2018. Sampah plastik mendominasi garis Pantai Cilincing. LSM World Wild Fund for Nature (WWF) Indonesia menilai masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia sudah bisa disebut sebagai darurat sampah plastik. REUTERS/Willy Kurniawan
Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

Penanganan pencemaran laut Jakarta juga perlu melibatkan dua gubernur dari provinsi tetangga Jakarta.


BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

3 hari lalu

Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

Aplikasi Simocakap yang dikembangkan di Bengkalis, Riau, juga memuat informasi seputar cuaca dan titik api.


Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

4 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

Kepala BRIN berharap Presiden Prabowo akan memperkuat iptek, riset, dan inovasi di Indonesia.


Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

5 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

BRIN mengembangkan LLM dengan fokus pada subtitle video untuk menyelamatkan bahasa daerah yang terancam punah.


Setelah BRIN, Prabowo Bentuk Kementerian Riset

5 hari lalu

Pemerintahan Prabowo Subianto akan membentuk Kementerian Riset, pecahan dari Kemendikbud Ristek. Bagaimana konsep ideal lembaga penelitian?
Setelah BRIN, Prabowo Bentuk Kementerian Riset

Pemerintahan Prabowo Subianto akan membentuk Kementerian Riset. . Peleburan semua lembaga riset ke BRIN mengakibatkan banyak proyek tersendat.