Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kualitas Udara Jakarta Menurun 2 Hari Terakhir Karena Polutan dari Bekasi?

image-gnews
Stasiun pemantau kualitas udara bergerak milik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Pemerintah Jakarta menyatakan mengembangkan sistem inventarisasi emisi yang lebih sistematis untuk memantau sumber-sumber polusi udara. FOTO/Dok. DLH DKI
Stasiun pemantau kualitas udara bergerak milik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Pemerintah Jakarta menyatakan mengembangkan sistem inventarisasi emisi yang lebih sistematis untuk memantau sumber-sumber polusi udara. FOTO/Dok. DLH DKI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jakarta mendorong pemerintah daerah di sekitarnya untuk lebih ketat dalam mengawasi industri yang berpotensi mencemari udaranya dan terbawa angin ke Jakarta. Seperti yang diduga terjadi akhir-akhir ini, penurunan kualitas udara Jakarta mendapat kontribusi dari sumber polusi yang ada di luar wilayahnya seperti Kota dan Kabupaten Bekasi. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkap bahwa dalam dua hari terakhir di mana terjadi penurunan kualitas udara, angin dominan berasal dari arah Timur dan Timur Laut (arah wilayah Bekasi). Asep merujuk kepada hasil analisis model HYSPLIT dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang dilakukan oleh Tim Ahli IPB. 

Dijelaskannya, HYSPLIT (Hybrid Single-Particle Lagrangian Integrated Trajectory) adalah model yang digunakan untuk mensimulasikan pergerakan dan penyebaran polutan di atmosfer. "Membantu dalam memahami sumber dan dampak polusi udara," kata Asep dalam keterangan tertulis, Rabu 19 Juni 2024.

Asep mengatakan kalau pihaknya sedang mengembangkan sistem inventarisasi emisi yang lebih sistematis untuk memantau sumber-sumber polusi udara di Jakarta. Sistem diklaim memungkinkan pengumpulan data yang lebih baik tentang emisi dari berbagai sumber, termasuk kendaraan bermotor dan industri.

Harapannya, Jakarta akan lebih tepat sasaran dalam memperbaiki kualitas udara karena semua penyebab dan solusinya sudah dikaji dan terukur. "Walaupun di tengah-tengah kondisi udara yang sedang menurun, Pemprov DKI sudah memiliki langkah yang jelas dalam menanggulangi pencemaran udara," kata Asep.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu dari tiga unit stasiun pemantau kualitas udara bergerak milik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, FOTO/Dok DLH DKI

Asep menambahkan, perubahan perilaku masyarakat dengan beralih menggunakan transportasi publik, bersepeda, dan berjalan kaki untuk mobilisasi jarak dekat juga upaya yang dapat memperbaiki kualitas udara Jakarta. “Itu juga kami kampanyekan," ujarnya.

Selain itu, upaya jangka pendek juga ditempuh dengan mengimbau pengelola gedung-gedung tinggi memasang water mist, dan memperketat uji emisi kepada pemilik kendaraan bermotor di Jakarta.

Pilihan Editor: BRIN Kembali Diadang Warga, Sekarang Urusan Relokasi Koleksi Arkeologi Barus 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kualitas Udara Jakarta Buruk, Dokter Sarankan Anak Makan Banyak Buah

11 jam lalu

Ilustrasi anak makan buah. Shutterstock
Kualitas Udara Jakarta Buruk, Dokter Sarankan Anak Makan Banyak Buah

Kualitas udara Jakarta buruk. Dokter anak menyarankan orang tua memberi banyak buah kaya air pada anak di perkotaan dengan polusi udara tinggi.


Dampak Buruk Polusi Udara pada Tumbuh Kembang Anak Menurut Pakar

12 jam lalu

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Dampak Buruk Polusi Udara pada Tumbuh Kembang Anak Menurut Pakar

Polusi udara Jakarta yang memburuk menyebabkan munculnya banyak partikel berbahaya sehingga meningkatkan risiko anak terkena berbagai macam penyakit.


Pemprov Jakarta Siapkan Water Mist Tangkal Polusi Udara Jabodetabek, Bagaimana Sistem Kerjanya?

1 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Pemprov Jakarta Siapkan Water Mist Tangkal Polusi Udara Jabodetabek, Bagaimana Sistem Kerjanya?

Upaya menekan polusi udara, Pemerintah Provinsi Jakarta menyiapkan penggunaan kabut air (water mist) saat memasuki musim kemarau.


Pemuda di Bekasi Cabuli 7 Anak Laki-laki, Korban Diiming-imingi Duit Rp5 RIbu

2 hari lalu

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Pemuda di Bekasi Cabuli 7 Anak Laki-laki, Korban Diiming-imingi Duit Rp5 RIbu

Seorang warga Bekasi berinisial FP, 24 tahun, ditetapkan menjadi tersangka kasus pencabulan anak terhadap tujuh bocah laki-laki.


Dinas Lingkungan Hidup DKI Jelaskan Penyebab Kualitas Udara Buruk di Jakarta

3 hari lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jelaskan Penyebab Kualitas Udara Buruk di Jakarta

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakartamenjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas udara memburuk.


Penyebab Kebakaran Mal Revo Bekasi Diduga Akibat Kompor Portable

3 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Penyebab Kebakaran Mal Revo Bekasi Diduga Akibat Kompor Portable

Sebanyak 17 mobil pemadam kebakaran dengan total 115 personel dikerahkan.


Kebakaran di Mal Revo Bekasi, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

4 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Kebakaran di Mal Revo Bekasi, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Kebakaran di Mal Revo Bekasi masih berlangsung.


KLHK: Atasi Polusi Udara, 230 Perusahaan Jadi Target Pengawasan

5 hari lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
KLHK: Atasi Polusi Udara, 230 Perusahaan Jadi Target Pengawasan

KLHK aktif melakukan monitoring, pengawasan serta penindakan kegiatan usaha yang berpotensi menghasilkan polusi udara di Jabodetabek.


Temukan Pria Paruh Baya Cabuli Anak Perempuan 10 Tahun di Bekasi, Komnas PA Lapor Polisi

6 hari lalu

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Temukan Pria Paruh Baya Cabuli Anak Perempuan 10 Tahun di Bekasi, Komnas PA Lapor Polisi

Peristiwa pencabulan anak di Bekasi ini terjadi saat ibu korban menceritakan kondisi ekonominya kepada pelanggannya.


DLH DKI Imbau Penyelenggaraan Kurban Ramah Lingkungan

10 hari lalu

Pembagian daging kurban menggunakan besek, wadah yang dianggap lebih ramah lingkungan dalam kampanye Eco Qurban Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta. Doc. Istimewa /DLH DKI Jakarta
DLH DKI Imbau Penyelenggaraan Kurban Ramah Lingkungan

DLH DKI Jakarta menyarankan warga untuk mengubur limbah hewan kurban dalam lubang tanah minimal satu meter kubik untuk sapi berukuran 400-600 kg.