Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti di Amerika Rekayasa Bahan Kain Biar Tetap Adem di Tengah Suhu Panas

image-gnews
Warga menggunakan payung menghindari terik matahari saat beraktifitas diluar ruangan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia.  TEMPO/Subekti.
Warga menggunakan payung menghindari terik matahari saat beraktifitas diluar ruangan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga kota-kota besar di masa depan dapat menyiasati cekaman suhu panas dengan bahan pakaian dari serat baru yang bisa menjaga tubuh mereka tetap adem. Dibandingkan pakaian bahan katun, bahan pakaian itu bisa memberi efek lebih dingin di kulit hampir dua derajat Celsius, bahkan lebih. 

Bahan pakaian itu, yang direkayasa menggunakan material plastik dan nanoserat perak, didesain untuk tetap dingin dalam lingkungan perkotaan atau urban. Caranya adalah dengan memanfaatkan sebuah prinsip yang dikenal sebagai pendinginan radiatif pasif atau passive radiative cooling--sebuah proses alami di mana obyek-obyek melepaskan panasnya ke luar angkasa.

Obyek itu secara selektif memancarkan radiasi gelombang inframerah yang bisa menembus atmosfer Bumi. Saat yang bersamaan, radiasi inframerah itu memblok radiasi matahari dan radiasi inframerah yang datang dari segala struktur atau obyek lain di sekelilingnya.

Po-Chun Hsu, peneliti bidang rekayasa molekuler di University of Chicago, Illinois, AS, dan timnya mendesain jenis material yang sesuai dengan obyek berkarakter passive radiative cooling tersebut. Dengan material itu mereka mencoba memblok radiasi-radiasi yang datang dari bangunan atau gedung dan struktur permukaan jalanan.

Beberapa jenis bahan pakaian dan material bangunan yang didesain untuk bikin hawa terasa adem yang ada saat ini sebenarnya sudah bergantung kepada prinsip yang sama. Tapi, kebanyakan dari desain tersebut baru sebatas mampu melepaskan panas, belum memperhitungkan radiasi dari matahari atau sekeliling yang mungkin terserap.

Desain yang ada juga disebutnya mengasumsikan materialnya harus berorientasi horizontal terhadap posisi langit, seperti panel di rooftop, ketimbang berorientasi vertikal seperti pada baju yang dipakai seseorang.

Desain-desain itu, kata Hsu, hanya bekerja baik ketika berada di lingkungan terbuka di bawah langit secara langsung atau di lapangan terbuka. "Tapi tidak ketika Anda menghadapi urban heat islands," katanya menunjuk istilah pulau bahang untuk panas yang terjebak di kota yang padat dan sibuk atau megapolitan.

Hsu dan timnya lalu mendesain bahan pakaian baru berupa tekstil tiga lapis. Lapisan terdalam terbuat dari serat pakaian yang umum seperti wol atau katun. Yang tengah terdiri dari nanoserat perak yang mempunyai sifat memantulkan sebagian besar radiasi yang datang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lapisan terluarnya adalah material plastik yang disebut polymethylpentene. Jenis plastik ini tidak menyerap atau memantulkan  sebagian besar radiasi yang datang di kebanyakan spektrum panjang gelombang. Tapi, mengemisikan sebuah spektrum sempit dari radiasi inframerah.

Dalam uji di luar ruangan yang telah dilakukan, bahan tekstil buatan Hsu dkk itu terbukti bisa tetap lebih dingin 8,9 derajat Celsius daripada kain sutra dan 2,3 derajat lebih adem dibandingkan jenis material yang mengemisikan segala radiasi yang datang. Ketika diuji di kulit, tekstil tiga lapis tersebut terukur 1,8 derajat Celsius lebih dingin daripada kain katun.

Secara teoritis, menurut Hsu, selisih suhu itu bisa meningkatkan waktu seseorang tetap merasa nyaman dalam paparan suhu panas hingga sepertiganya. Tapi ini belum dibuktikan Hsu dan timnya dalam penelitian mereka yang telah dipublikasikan di jurnal Science edisi 13 Juni 2024.

Peneliti bidang ilmu dan rekayasa material di University of California, Los Angeles, Aaswath Raman, menilai sulit membuat material pendingin sebagai sebuah bahan tekstil. Dia memuji apa yang dilakukan Hsu dan timnya sebagai sebuah demonstrasi yang baik dari upaya menerjemahkan prinsip fisika tentang pendinginan radiatif ke jenis material yang bisa dikenakan. "Material lain dengan sifat serupa dapat juga digunakan di dinding bangunan," kata associate professor di UCLA tersebut.

NEW SCIENTIST, SCIENCE

Pilihan Editor: Asli, Pesan Peretas PDNS Janji Rilis Kunci Dekripsi Gratis Karena Kasihan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setidaknya 116 Orang Tewas Terinjak-injak di India

1 hari lalu

Orang-orang berduka di samping jenazah korban terinjak-injak di luar rumah sakit di distrik Hathras di negara bagian utara Uttar Pradesh, India, 2 Juli 2024. REUTERS/Stringer
Setidaknya 116 Orang Tewas Terinjak-injak di India

Sebuah acara keagamaan di India berubah menjadi musibah saat 116 orang tewas terinjak-injak.


Arab Saudi: Beberapa Perusahaan Pariwisata Terbitkan Visa Ilegal untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Burung merpati terbang di atas para peziarah di Gua Hira, Jabal Nur, Mekah, Arab Saudi, Senin, 24 Juni 2024. Gua Hira yang merupakan tempat pertama kalinya Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril tersebut ramai dikunjungi umat Islam setelah selesainya rangkaian puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Arab Saudi: Beberapa Perusahaan Pariwisata Terbitkan Visa Ilegal untuk Jemaah Haji

Sebanyak 1.301 jemaah haji meninggal selama haji tahun ini, di mana 1.071 di antaranya tidak memiliki izin yang sah.


15 Tahun King of Pop Michael Jackson Berpulang, Ini Detik-detik Menjelang Kematiannya

9 hari lalu

King of Pop, Michael Jackson, tewas karena keracunan obat propofol sebelum sempat menggelar konser This is It. Ia telah melakukan persiapan untuk konsernya tersebut. Instagram/@Michaeljackson
15 Tahun King of Pop Michael Jackson Berpulang, Ini Detik-detik Menjelang Kematiannya

Ini kronologi kematian bintang pop legendaris Michael Jackson. Kontroversi kematian king of pop pun terus bergulir sampai hari ini.


Dukung Pelestarian Lingkungan, Valerina Daniel Rilis Buku ke-17 Soal Polusi Plastik

9 hari lalu

Valerina Daniel. Dok. Valerina Daniel
Dukung Pelestarian Lingkungan, Valerina Daniel Rilis Buku ke-17 Soal Polusi Plastik

Valerina Daniel menulis Buku Panduan Strategi Komunikasi Kampanye RESIK: Stop Polusi Plastik di Indonesia.


BMKG: Suhu Panas di Sejumlah Wilayah Indonesia Akibat Gerak Semu Matahari

10 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
BMKG: Suhu Panas di Sejumlah Wilayah Indonesia Akibat Gerak Semu Matahari

Menurut BMKG, suhu panas maksimum harian di sejumlah wilayah mencapai 35 derajat Celsius, Senin, 24 Juni 2024.


Dampak Kesehatan Tubuh Akibat Suhu Panas Ekstrem

12 hari lalu

Ilustrasi suhu panas. Foto : Freepik
Dampak Kesehatan Tubuh Akibat Suhu Panas Ekstrem

Stres suhu panas, sebagai penyebab utama kematian terkait cuaca, dapat memperburuk berbagai penyakit yang mendasarinya seperti kardiovaskular, asma.


Top 3 Tekno: BRIN di Barus, Suhu Panas di Tanah Suci

12 hari lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Top 3 Tekno: BRIN di Barus, Suhu Panas di Tanah Suci

BRIN di Barus mengulang peristiwa di Tangerang Selatan. Suhu panas Tanah Suci diprediksi bisa lebih fatal pada 2040 nanti.


Jumlah Jemaah Haji Meninggal Bertambah Lebih dari 1.000: Apa Saja Sebabnya?

12 hari lalu

Peziarah Muslim disiram air saat cuaca sangat panas, pada hari pertama ritual lempar jamrah, saat ibadah haji tahunan, di Mina, Arab Saudi, 16 Juni 2024. Arab Saudi mengeluarkan peringatan waspada terhadap cuaca panas ekstrem yang dapat mengakibatkan heat stroke bagi para jemaah haji. REUTERS/Saleh Salem
Jumlah Jemaah Haji Meninggal Bertambah Lebih dari 1.000: Apa Saja Sebabnya?

Mayoritas korban adalah jemaah haji tidak terdaftar yang melaksanakan ibadah haji di tengah cuaca ekstrem yang sangat panas di Arab Saudi.


Sedikitnya 550 Jemaah Meninggal Selama Ibadah Haji 2024, Mayoritas Warga Mesir

15 hari lalu

Sejumlah bus yang membawa jemaah haji Indonesia melintas menuju Mekah di Mina, Arab Saudi, Selasa, 18 Juni 2024. Jemaah Indonesia yang mengambil nafar awal mulai didorong dari Mina menuju hotel di Mekah hingga sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah atau 18 Juni 2024, sementara yang mengambil nafar tsani akan meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah atau 19 Juni 2024. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sedikitnya 550 Jemaah Meninggal Selama Ibadah Haji 2024, Mayoritas Warga Mesir

Setidaknya 550 jamaah meninggal selama ibadah haji 2024, 323 diantaranya adalah warga Mesir.


Menkes Arab Saudi: Layanan Kesehatan Ibadah Haji 2024 Berjalan Sukses

15 hari lalu

Jemaah haji Indonesia berjalan menuju Jamarat untuk melempar jamrah aqobah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Minggu, 16 Juni 2024. Lempar jamrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS. ANTARA/Sigid Kurniawan
Menkes Arab Saudi: Layanan Kesehatan Ibadah Haji 2024 Berjalan Sukses

Ibadah haji tahun ini diuji dengan suhu panas yang tinggi, tetapi secara keseluruhan tidak ada ditemukan wabah atau ancaman kesehatan.