Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaspersky Deteksi Perangkat Peretasan Botnet Dijual di Dark Web dan Telegram

image-gnews
Kaspersky for Android 2023 (Kaspersky)
Kaspersky for Android 2023 (Kaspersky)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Botnet, perangkat untuk melakukan peretasan, bisa didapatkan di dark web. Harganya ditawarkan mulai dari US$ 99 atau Rp 1,6 juta untuk satu kali pakai. Botnet adalah jaringan komputer yang terdiri dari sejumlah besar komputer yang telah diretas atau terinfeksi dengan malware tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Soal penjualan Botnet di dark web ini dipantau oleh Kaspersky. Perusahaan keamanan siber dan privasi digital global ini tidak hanya menemukan transaksi Botnet di pasar gelap, namun juga di Telegram. Botnet yang ditemukan oleh Kaspersky mulai dari jenis toothbrushes hingga perangkat canggih untuk serangan massal otomatis atau distributed denial-of-service (DDoS).

"Mirai adalah salah satu contoh Botnet yang paling terkenal. Ia memindai internet untuk mencari perangkat Internet of Things dengan kata sandi yang default yang lemah dan menginfeksi perangkat tersebut," kata Analis Keamanan di Kaspersky Digital Footprint Intelligence, Alisa Kulishenko, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 8 Juli 2024.

Alisa menyebut, perangkat IoT yang telah terinfeksi malware secara otomatis akan menjadi bagian dari Botnet. Peretas dapat mengontrol perangkat tersebut dari jarak jauh untuk melakukan berbagai jenis serangan siber. Botnet seperti Mirai dibuat oleh penjahat siber untuk dijual dan memiliki proses infeksi sejenis malware yang kuat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka menjualnya kepada penjahat siber lain di pasar gelap, dengan harga Botnet bergantung pada kualitas. Tahun ini penawarannya terendah dimulai dari US$ 99 dan tertinggi mencapai US$ 10 ribu," ujar Alisa. Ia menambahkan, sejak awal 2024 para ahli Kaspersky telah mengamati lebih dari 20 penawaran Botnet untuk disewakan atau dijual di forum dark web dan saluran Telegram.

Pilihan Editor: Prof Bus Minta Klarifikasi Pemecatan Sebagai Dekan FK Unair ke Rektor

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Login Telegram di HP dan Komputer dengan Mudah

9 hari lalu

Ilustrasi Telegram. freepik.com
Cara Login Telegram di HP dan Komputer dengan Mudah

Sebagai pengguna Telegram, Anda perlu tahu cara login Telegram di HP dan komputer. Anda bisa menggunakan nomor telepon dan kode QR.


Eks Penyelidik KPK Lihat Pola Peretasan Bjorka Muncul Setiap Ada Isu Besar Politik

14 hari lalu

Bjorka. Istimewa
Eks Penyelidik KPK Lihat Pola Peretasan Bjorka Muncul Setiap Ada Isu Besar Politik

Tak kurang 6 juta data NPWP kena peretasan dan dijual di dark web. Eks penyelidik KPK meilhat pola kemunculan hacker Bjorka seiring isu besar politik.


6 Juta Data NPWP Bobol Termasuk Data Pajak Jokowi, Begini Tanggapan Pegiat Keamanan Siber Ciberity

14 hari lalu

Aulia Postiera penggiat Security IT atau keamanan siber dan eks penyidik KPK. Foto: istimewa
6 Juta Data NPWP Bobol Termasuk Data Pajak Jokowi, Begini Tanggapan Pegiat Keamanan Siber Ciberity

Tak kurang dari 6 juta data NPWP jebol diretas dan dijual di dark web seharga Rp 150 juta. Data itu termasuk milik JOkowi, Gibran, dan 23 pejabat lain


Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

15 hari lalu

Logo Telegram. REUTERS/Dado Ruvic
Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

Larangan diterbitkan karena diduga Rusia bisa memata-matai pesan-pesan yang dikirimkan dan identitas pengguna Telegram.


Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

25 hari lalu

Ilustrasi Telegram. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

Setelah ditangkapnya Pavel Durov, Telegram berusaha memberbaiki private chat untuk mengontimalkam usaha mereka.


CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

26 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

Pavel Durov, bos Telegram, mengeluarkan pernyataannya soal penanggkapan yang dialaminya saat berada di Prancis.


Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

29 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

Pavel Durov mengatakan bahwa pihak berwenang Prancis menempatkan inovasi dalam risiko dalam komentar publik pertamanya sejak penahanannya.


X Memperkenalkan Fitur Edit Pesan

30 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
X Memperkenalkan Fitur Edit Pesan

Media sosial X milik Elon Musk meluncurkan fitur edit pesan untuk pengguna iOS


Kaspersky Catat Lonjakan Kasus Phising, Lakukan Cara Ini untuk Menghindarinya

31 hari lalu

Phising adalah tindakan kejahatan penipuan dengan tujuan mendapatkan informasi data pribadi hingga rekening secara online. Ketahui ciri-cirinya. Foto: Canva
Kaspersky Catat Lonjakan Kasus Phising, Lakukan Cara Ini untuk Menghindarinya

Pada awal 2024, praktik phising tercatat meningkat 40 persen bila dibandingkan dengan paruh pertama 2023.


Paus Fransiskus Kirim Pesan Telegram ke 11 Negara Menjelang Kunjungan ke Indonesia

32 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu anak yatim-piatu dan para pengungsi di Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta, Selasa, 3 September 2024. Foto: Biro Pers Vatikan
Paus Fransiskus Kirim Pesan Telegram ke 11 Negara Menjelang Kunjungan ke Indonesia

Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan ke Indonesia selama empat hari.