Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lampu Sorot Pusat Hiburan di Lembang Ganggu Pengamatan Bintang di Observatorium Bosscha

image-gnews
Persiapan pengamatan okultasi Pluto di Observatorium Bosscha. TEMPO/Prima Mulia
Persiapan pengamatan okultasi Pluto di Observatorium Bosscha. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lampu sorot dari salah satu pusat hiburan masyarakat di kawasan Lembang telah mengakibatkan gangguan serius pada aktivitas pengamatan bintang di Observatorium Bosscha

Seperti dikutip dari unggahan akun resmi Instagram Observatorium Bosscha pada Ahad malam, 14 Juli 2024, cahaya terang dari lampu sorot tersebut mengkontaminasi tangkapan instrumen pengamatan, mengakibatkan hampir keseluruhan data yang diambil dari teleskop tidak dapat digunakan. Dampak ini tidak hanya merugikan kegiatan ilmiah di observatorium, tetapi juga menyoroti pentingnya pengelolaan pencahayaan di sekitar fasilitas astronomi untuk menjaga kualitas pengamatan langit malam.

Situasi ini menimbulkan kerugian besar bagi Observatorium Bosscha, yang merupakan situs penting bagi studi astronomi di Indonesia. Usaha untuk memahami alam semesta dan fenomena langit menghadapi tantangan serius akibat polusi cahaya. Hal ini bukan hanya menjadi ancaman bagi astronomi, tetapi juga bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Dilansir dari laman resmi Observatorium Bosscha, polusi cahaya dapat diartikan sebagai cahaya buatan yang berlebih di malam hari. Polusi cahaya terutama disebabkan oleh sistem pencahayaan yang salah arah, berlebihan, tidak efisien atau tidak perlu. Kebanyakan polusi cahaya ditemukan di daerah perkotaan dimana banyak terdapat sumber cahaya buatan. 

Pada daerah-daerah tersebut, sumber cahaya mungkin sebagian diarahkan ke langit, atau cahaya yang diarahkan ke bawah namun akan dipantulkan ke atas. Cahaya yang mengarah ke atas kemudian disebarkan oleh lapisan-lapisan di atmosfer dan mengurangi kegelapan langit malam.

Polusi cahaya memiliki beberapa komponen utama yang berkontribusi terhadap gangguan kegelapan alami malam hari. Berikut adalah beberapa komponen utama polusi cahaya:

1. Skyglow 

Skyglow merupakan pendaran langit malam di atas area yang dihuni. Skyglow (pendar langit malam) ini berasal dari cahaya buatan berlebih yang terpancar ke atas atau yang terpantul ke atas (pendaran sekunder) kemudian dihamburkan oleh aerosol seperti awan dan bulir air atau partikel kecil seperti polutan di atmosfer. Tingkatan skyglow sangat bervariasi tergantung pada kondisi cuaca saat itu, jumlah debu dan gas di atmosfer, jumlah cahaya yang diarahkan ke langit, dan arah dari mana sinar itu dilihat. Skyglow merupakan bentuk polusi cahaya yang paling umum terjadi.

2. Glare

Glare atau silau adalah sensasi visual yang dialami seseorang ketika cahaya menyimpang, cahaya di bidang visual, lebih besar dari cahaya yang dapat diadaptasi oleh mata. Efek glare akan bergantung kepada intensitasnya, ia dapat mengurangi kontras, persepsi warna, dan kinerja visual. Hal yang paling umum terjadi akibat glare adalah rasa ketidaknyamanan hingga menyebabkan gangguan atau iritasi namun menurunkan kinerja visual.

3. Light trespass 

Light trespass terjadi ketika cahaya buatan masuk ke area yang tidak diinginkan atau tidak dimaksudkan, seperti cahaya lampu jalan yang masuk ke jendela rumah atau cahaya dari toko yang menyinari lingkungan sekitar. Cahaya merembes dapat mengganggu tidur dan kenyamanan penghuni rumah serta mengganggu aktivitas pengamatan di observatorium.

4. Clutter  

Clutter adalah kumpulan sumber cahaya yang tidak teratur dan terlalu banyak di satu area, seperti papan reklame yang terang, lampu neon, dan lampu hias. Kekacauan cahaya dapat menciptakan lingkungan yang membingungkan dan mengganggu penglihatan malam hari. Ini juga berkontribusi pada skyglow dan dapat menghambat pengamatan astronomi.

Situasi gelap sangat penting dalam penelitian dan pengamatan bintang karena mengurangi pengaruh cahaya buatan, meningkatkan kualitas data, dan memungkinkan deteksi objek langit yang redup. Langit yang gelap memungkinkan pengamatan lebih akurat dan rinci, mendukung studi fenomena langit yang halus, dan membantu memahami struktur serta evolusi alam semesta.

Pilihan Editor: Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Malam, Pendaftar Berebut Tiket

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Nasional Timau di NTT Segera Beroperasi, Begini Potensi Wisatanya

14 hari lalu

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Observatorium Nasional Timau di NTT Segera Beroperasi, Begini Potensi Wisatanya

BRIN saat ini sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan industri wisata baru di sekitar lokasi Observatorium Nasional Timau.


Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

17 hari lalu

Penampakan supermoon yang dikenal sebagai bulan biru dan
Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

Pada September ini akan diwarnai fenomena astronomi mulai darik konjungsi atau kedekatan posisi bulan dengan planet, ekuinoks, hingga Supermoon.


Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

28 hari lalu

Lampu-lampu sorot mengarah ke langit yang mengganggu pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha pada Juli 2024. (Dok.Observatorium Bosscha)
Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

Publik masih berkesempatan datang ke Observatorium Bosscha lewat Kunjungan Sekolah dan Kunjungan Siang Berpemandu setelah mendaftar secara daring.


Begini Cara Tidur Ikan

40 hari lalu

Aneka ikan hias jenis ikan mas koki ditawarkan di kawasan Sumenep, Jakarta, 22 Agustus 2016. Tempo/Tony Hartawan
Begini Cara Tidur Ikan

Cara ikan tidur sedikit berbeda berdasarkan habitat mereka.


ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

54 hari lalu

Teleskop radio yang dibangun ITB di Observatorium Bosscha mirip dengan alat serupa di Ishioka Jepang ini. (Sumber www.gsi.go.jp)
ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

Teleskop radio hibah dari Cina itu berdiameter 13 meter. ITB akan alihkan teleskop radio yang lama diameter 6 meter untuk praktikum dan riset.


Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

55 hari lalu

Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Dok. Istimewa
Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

Kampung Alien di Kembang Nanggulan Kulon Progo itu terinspirasi dari cerita warga turun-temurun yang pernah melihat fenomena langit di daerah itu.


Cerita Astronom Observatorium Bosscha yang Terdampak Polusi Cahaya dari Lampu Sorot Selama Sebulan

20 Juli 2024

Polusi cahaya lampu kota ditambah lampu sorot melumpuhkan pengamatan bintang dan langit di Observatorium Bosscha, Juli 2024. (Dok. Observatorium Bosscha)
Cerita Astronom Observatorium Bosscha yang Terdampak Polusi Cahaya dari Lampu Sorot Selama Sebulan

Polusi cahaya dari lampu sorot yang mengarah ke langit membuyarkan program pengamatan langit lewat teleskop di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.


Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

20 Juli 2024

Lampu-lampu sorot mengarah ke langit yang mengganggu pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha pada Juli 2024. (Dok.Observatorium Bosscha)
Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

Penelitian astronomi di Observatorium Bosscha, Lembang, terganggu oleh lampu-lampu sorot seperti senter besar yang mengarah ke langit.


Sejarah Observatorium Bosscha yang Lumpuh Akibat Polusi Cahaya di Langit Lembang

19 Juli 2024

Prasasti peresmian di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Observatorium Bosscha yang Lumpuh Akibat Polusi Cahaya di Langit Lembang

Mengintip sejarah perjalanan pembangunan Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung Barat yang lumpuh akibat polusi cahaya.


Apa Itu Polusi Cahaya Penyebab Observatorium Bosscha Terganggu?

19 Juli 2024

Teleskop refraktor ganda Zeiss dalam kubah pengamatan yang ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Apa Itu Polusi Cahaya Penyebab Observatorium Bosscha Terganggu?

Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung Barat mengeluhkan lampu sorot yang menyebabkan polusi cahaya di langit. Lantas, apa itu polusi cahaya?