Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

image-gnews
Lampu-lampu sorot mengarah ke langit yang mengganggu pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha pada Juli 2024. (Dok.Observatorium Bosscha)
Lampu-lampu sorot mengarah ke langit yang mengganggu pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha pada Juli 2024. (Dok.Observatorium Bosscha)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Acara Kunjungan Malam di Observatorium Bosscha yang dikelola Institut Teknologi Bandung (ITB) akan berakhir Agustus 2024 setelah dibuka pada Juni lalu. Namun begitu publik masih berkesempatan datang lewat Kunjungan Sekolah dan Kunjungan Siang Berpemandu setelah mendaftar secara daring.  

Koordinator Kegiatan Publik di Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik yang juga peneliti di Observatorium Bosscha, Yatny Yulianty, mengatakan program Kunjungan Malam pertama kali digelar kembali setelah berhenti tiga tahun. “Dapat dikatakan tahun ini sebagai program introduksi kembali kunjungan malam kepada masyarakat,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Selasa 20 Agustus 2024.

Terbatasnya waktu Kunjungan Malam, menurut Yatny, juga terkait dengan waktu musim kemarau yang biasanya berlangsung sekitar Juni hingga Agustus. Pada musim kemarau, langit khususnya malam hari berpotensi tinggi dalam keadaan cerah. Kondisi itu sangat dibutuhkan untuk mengamati langit. Untuk pengamatan Agustus 2024, pendaftaran dilakukan pada awal bulan dan kini sudah ditutup.

Kesempatan lain bagi publik ke Observatorium Bosscha, yaitu lewat Kunjungan Sekolah. Program itu terbuka bagi peserta didik prasekolah hingga mahasiswa yang ingin memperluas pengetahuan tentang alam semesta dan menginspirasi minat dalam ilmu pengetahuan.

Pengunjung akan diajak ke Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, mengamati matahari dengan aman jika cuaca memungkinkan, dan mengikuti sesi interaktif dengan edukator mengenai materi astronomi atau kegiatan prakarya dengan topik spesifik. Waktu kunjungan terbatas pada Selasa dan Kamis. Adapun durasi kunjungan ditetapkan maksimal selama dua jam atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan pihak sekolah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu ada program Kunjungan Siang Berpemandu yang ditujukan bagi individu dan keluarga. Waktunya hanya tersedia pada Sabtu dengan tanggal yang telah ditentukan. Pengelola menyiapkan dua sesi pada setiap kunjungan dengan jumlah pengunjung per sesi maksimal 60 orang.

Wakil Kepala Observatorium Bosscha Bidang Kegiatan Eksternal, Dhani Herdiwijaya mengatakan, saat kunjungan siang hari peserta bisa melakukan pengamatan matahari dan melihat fasilitas di Observatorium Bosscha. Berdurasi selama 60-90 menit, peserta akan diajak mengunjungi Gedung Teleskop Zeiss dan melihat pameran astronomi tematik. Program ini akan menghadirkan astronom profesional yang siap menjawab dan berdiskusi dengan peserta.

Pilihan Editor: Info Terkini Gempa Dangkal M4,9 Guncang Kalimantan Utara, Terasa di Tanjung Selor dan Berau

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswi ITB Ditemukan Meninggal di Kos, Ini Penjelasan Kampus

1 hari lalu

Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Mahasiswi ITB Ditemukan Meninggal di Kos, Ini Penjelasan Kampus

Kimberly Tanus, mahasiswi ITB ditemukan meninggal di tempat kosnya, Selasa, 1 Oktober 2024.


Cerita Tim ITB Bantu Pengembangan Desa Wisata di Merauke

4 hari lalu

Desa Nggayu, distrik Ulilin, Merauke, Papua Selatan. (itb.ac.id)
Cerita Tim ITB Bantu Pengembangan Desa Wisata di Merauke

Tim ITB dan pengurus Kampung Nggayu berharap kerja sama ini dapat berlanjut agar dapat menjadi desa wisata unggul di timur Indonesia.


ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

5 hari lalu

Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah, Ph.D. (ANTARA/HODok Humas ITB)
ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

ITB mewajibkan mahasiswa penerima beasiswa UKT kerja paruh waktu untuk kampus. Berikut profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.


Fenomena Astronomi Saat Ini: Komet yang Cerlang Cemerlang dan Bulan Ada Dua sampai November

5 hari lalu

Komet Tsuchinshan-ATLAS, atau Komet A3. Instagram/Adrianksb/Boscha
Fenomena Astronomi Saat Ini: Komet yang Cerlang Cemerlang dan Bulan Ada Dua sampai November

Penampakan komet akan hilang dan muncul lagi April mendatang. Asteroid mini baru saja menjadi bulan kedua untuk Bumi.


Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

6 hari lalu

Mahasiswa ITB berorasi di depan Gedung   Rektorat terkait isu kewajiban kerja paruh waktu bagi mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Anwar Siswadi
Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

Ikatan Alumni meminta ITB melakukan sosialisasi tentang kerja paruh waktu di kalangan mahasiswa dan transparan dalam perjanjian penerima beasiswa.


Asal Usul Aturan Mahasiswa Beasiswa ITB Wajib Kerja Paruh Waktu

6 hari lalu

Puluhan mahasiswa ITB berunjuk rasa ke Gedung  Rektorat menuntut pencabutan kewajiban kerja paruh waktu bagi mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Anwar Siswadi
Asal Usul Aturan Mahasiswa Beasiswa ITB Wajib Kerja Paruh Waktu

Mahasiswa beasiswa di ITB dianjurkan berkontribusi bekerja paruh waktu, begini aturannya.


Alumni Seni Rupa ITB 2004 Gelar Pameran Interaktif Ourchetype

6 hari lalu

Ourchetype dirancang dari teori psikologi Jung tentang diri dan interaksinya dengan orang lain.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Alumni Seni Rupa ITB 2004 Gelar Pameran Interaktif Ourchetype

Menurut Creative Director Ourchetype Andi Abdulqodir, pameran ini memberikan ruang bagi pengunjung agar dapat menyelami dirinya.


Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

8 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

Sesar Intan, mahasiswi Seni Rupa ITB dari Studio Lukis angkatan 2021 bercerita soal kerja paruh waktu sebagai asisten dosen


Usai Diprotes, ITB Tawarkan Kerja Paruh Waktu bagi Penerima Beasiswa UKT sebagai Pilihan

8 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB. Instagram
Usai Diprotes, ITB Tawarkan Kerja Paruh Waktu bagi Penerima Beasiswa UKT sebagai Pilihan

ITB tidak lagi mewajibkan mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah tunggal atau UKT untuk bekerja paruh waktu di kampus.


Tuntut Pencabutan Wajib Kerja Penerima Beasiswa, Puluhan Mahasiswa ITB Geruduk Rektorat

8 hari lalu

Puluhan mahasiswa ITB berunjuk rasa ke Gedung  Rektorat menuntut pencabutan kewajiban kerja paruh waktu bagi mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Anwar Siswadi
Tuntut Pencabutan Wajib Kerja Penerima Beasiswa, Puluhan Mahasiswa ITB Geruduk Rektorat

ITB membuat aturan penerima beasiswa atau keringan biaya UKT untuk bekerja paruh waktu.