TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Ibu di Maluku Utara kembali meletus pada pukul 15:21 WIT, Rabu siang tadi, 17 Juli 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi itu menghasilkan kolom abu setinggi 500 meter dari puncak Gunung Ibu, atau sekitar 1.825 meter dari permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal itu condong ke arah timur laut.
"Erupsi ini terekam dengan amplitudo maksimum 28 milimeter (mm) dan durasi 1 menit 14 detik," begitu bunyi laporan resmi PVMBG, tak lama pasca erupsi tersebut.
Tim PVMBG yang masih menjadi bagian dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan Gunung Ibu masih berstatus Siaga atau Level III. Dalam keterangan resmi itu, masyarakat lokal dan pengunjung diminta tidak berkegiatan dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi. Warga juga diminta menjauhi area perluasan sektoral dalam radius 3,5 kilometer dari bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata,” begitu bunyi arahan PVMBG.
Pada 10 Juli lalu, PVMBG menyatakan Gunung Ibu di Pulau Halmahera itu sempat dua kali erupsi dan memuntahkan abu dengan ketinggian 500 meter, identik dengan erupsi pada hari ini. Meski durasinya juga mirip, hembusan erupsi pada 10 Juli 2024 itu terekam dengan amplitudo maksimum 5 mm, disusul erupsi kedua dengan amplitudo maksimum 7 mm.
Pilihan Editor: BMKG: Bediding di Yogyakarta Terpengaruh Monsoon Australia dan Akan Berlangsung Hingga Agustus