TEMPO.CO, Jakarta - Enam pelajar diamankan oleh polisi setelah tertangkap tangan mencuri burung Murai Batu di Gunungputri, Kabupaten Bogor. Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 19 Juli 2024, ketika para pelaku memasuki rumah korban dengan melompati pagar dan masuk ke garasi untuk mengambil burung peliharaan tersebut.
Menurut Kapolsek Gunungputri, Kompol Didin Komarudin, burung Murai Batu medan yang dicuri adalah satu-satunya yang diambil oleh pelaku. Beruntung, pemilik burung, berhasil menggagalkan pencurian tersebut setelah menyadari kejadian itu dan segera melaporkannya ke polisi.
Para pelaku sempat ditahan di Polsek Gunungputri, namun kasus ini diselesaikan melalui pendekatan Restorative Justice (RJ). Korban memilih untuk memaafkan aksi pencurian burung murai ini dan menyelesaikan masalah secara damai, sehingga tidak dilanjutkan ke jalur hukum.
Apa Itu Burung Murai Batu?
Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae yang tersebar di seluruh dunia, terutama di daerah tropis. Persebaran burung ini mencakup wilayah Cina, Andaman, Kepulauan Indo-Australia, serta di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Berbeda dengan anggota keluarga Turdidae lainnya yang biasanya ditemukan di hutan, tepi sungai, atau daerah gersang, Murai Batu lebih suka tinggal di dataran rendah hingga ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut.
Menurut buku Murai Batu tulisan Rusli Turut, jenis burung ini lebih menyukai habitat dengan pepohonan yang agak rimbun tetapi tidak terlalu tinggi, serta dekat dengan sumber air seperti sungai dan danau. Sumber air tersebut penting bagi burung ini untuk mandi dan bercengkerama selama musim kawin.
Selain itu, daerah tersebut juga menyediakan banyak serangga kecil sebagai makanan, yang menjadi salah satu alasan mengapa habitat seperti ini sangat penting bagi Murai Batu.
Ciri Fisik dan Suara Khas
Salah satu ciri khas utama Murai Batu adalah bulu kepala hingga leher yang berwarna hitam mulus dan mengilap, serta ekor panjang yang sering dinaikturunkan saat berkicau. Ekornya yang panjang merupakan salah satu aspek yang membedakan burung ini dari burung lain.
Murai Batu dikenal sebagai salah satu burung berkicau terbaik di dunia. Keunggulan suara dan penampilan ini membuatnya sangat populer di kalangan penggemar burung.
Di antara berbagai jenis Murai Batu, Murai Medan sering dinyatakan sebagai yang terbaik baik dari segi suara maupun fisiknya. Murai Medan sulit ditandingi oleh burung Murai dari daerah lain, yang menambah nilai dan daya tarik burung ini di pasar. Keunggulan Murai Medan semakin menegaskan popularitas dan nilai ekonomis dari burung yang satu ini.
Harganya Fantastis
Kepopuleran Murai Batu tidak hanya disebabkan oleh daya tarik suara dan penampilannya yang luar biasa, tetapi juga nilai ekonomisnya yang tinggi. Burung ini dapat ditemukan mulai dari rumah-rumah mewah di kota besar hingga halaman rumah di desa.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penggemar burung, permintaan akan Murai Batu semakin tinggi. Burung ini memiliki pangsa pasar yang luas, sehingga beberapa pihak mulai menangkarkannya dalam skala besar.
Seorang anggota Ikatan Pecinta Burung di Jambi bernama Sutrisno mengungkapkan bahwa burung Murai Batu adalah salah satu spesies yang paling digemari oleh para pecinta burung. Pada Agustus 2012, dia menuturkan, harga seekor burung Murai Batu dewasa bisa mencapai lebih dari Rp 2 juta.
"Untuk ukuran di Jambi, harga satu ekor burung Murai Batu khusus tangkapan dewasa dan sudah bisa memakan pelet harganya bisa mencapai Rp 2 juta lebih. Akan lebih mahal harganya jika sudah pernah ikut kontes," katanya.
Selain itu, pada festival dan pameran Burung Berkicau Piala Presiden Jokowi 2018, sang presiden pernah tawar burung yang menempati juara 1 seharga Rp 2 miliar. Namun Dede Alamsyah, pemilik burung menolak tawaran tersebut.
Dede mengungkap bahwa ia telah merawat burung Murai Batu bernama Kitaro selama lebih dari setahun. Kitaro dahulu Dede beli di Jakarta dengan harga berkisar antara Rp 500 hingga 600 juta.
Burung ini telah berpartisipasi dalam berbagai perlombaan dan meraih kemenangan di beberapa tempat, termasuk di Bekasi, Tangerang, dan Karawang. Informasi ini diungkapkan Dede saat ditemui di Kebun Raya Bogor pada Ahad, 11 Maret 2018.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | SYAIPUL BAKHORI | FRISKI RIANA
Pilihan Editor: Murai Batu Miliki Jokowi Kalah di Lomba Burung Berkicau