Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Supermoon Bisa Picu Banjir Rob, Bagaimana Faktanya?

image-gnews
Supermoon, juga dikenal sebagai bulan Sturgeon terbit di atas Yerusalem, 1 Agustus 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Supermoon, juga dikenal sebagai bulan Sturgeon terbit di atas Yerusalem, 1 Agustus 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena Supermoon yang akan terjadi pada Rabu, 18 September 2024, diprediksi dapat menyebabkan banjir rob di beberapa wilayah pesisir Indonesia. Profesor riset astronomi dan astrofisika dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa pada saat Supermoon, bulan akan berada di posisi terdekatnya dengan bumi, dikenal sebagai perigee. 

Kondisi ini menyebabkan pasang maksimum air laut meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan bulan purnama biasa karena jaraknya yang lebih dekat. “Lebih tinggi dibandingkan dengan purnama biasa karena jarak bulannya yang lebih dekat ke bumi,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 16 September 2024.

Pada 12 September, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah memperingatkan potensi banjir rob yang mungkin terjadi di pesisir Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan pesisir Kalimantan Timur selama periode 17-23 September 2024.

Menurut Thomas, fenomena Supermoon di beberapa negara juga akan dibarengi dengan gerhana bulan sebagian, meskipun gerhana tersebut tidak akan terlihat di Indonesia. Gerhana ini hanya dapat disaksikan di wilayah Amerika dan Afrika. Gerhana terjadi tergantung pada konfigurasi posisi bulan dan matahari, dan kali ini akan terlihat di Amerika, Eropa, Afrika, sebagian Asia Selatan, serta Samudra Pasifik, Atlantik, Arktik, dan Antartika.

Avivah Yamani, seorang astronom dari Komunitas Langit Selatan di Bandung, menambahkan bahwa piringan bulan akan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang dibandingkan purnama biasa saat berada di titik perigee. Namun, perbedaan ukuran ini sulit dilihat dengan mata telanjang dan lebih jelas jika menggunakan alat bantu seperti teropong. Pada saat itu, jarak bulan dari bumi diperkirakan sekitar 357.286 kilometer.

Apa Itu Supermoon?

Istilah “bulan super” dicetuskan pada 1979 dan sering digunakan untuk menggambarkan apa yang oleh para astronom disebut bulan purnama perigean atau bulan purnama yang terjadi di dekat atau pada saat Bulan berada pada titik terdekatnya dalam orbitnya mengelilingi Bumi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Supermoon terjadi saat orbit Bulan berada pada posisi terdekat (perigee) dengan Bumi pada saat yang sama saat Bulan purnama. Jadi, apa yang istimewa dari supermoon? Bagi pengamat yang tertarik, ada banyak hal yang dapat dilihat dan dipelajari.

Untuk melihat fenomena Supermoon, Anda tidak memerlukan peralatan khusus seperti teleskop, karena Supermoon bisa diamati dengan mata telanjang. Pastikan untuk mengetahui tanggal pasti terjadinya Supermoon. Pada 2024, fenomena ini akan terjadi pada Rabu, 18 September. Supermoon biasanya dapat diamati mulai dari matahari terbenam hingga menjelang pagi hari.

Cari tempat yang memiliki pandangan langit yang luas, seperti area lapang, pantai, atau dataran tinggi. Hindari tempat yang memiliki banyak gedung tinggi atau pohon yang bisa menghalangi pandangan. Daerah dengan polusi cahaya yang rendah, seperti pedesaan atau taman kota yang gelap, adalah pilihan yang ideal.

MICHELLE GABRIELA  | ANWAR SISWADI

Pilihan Editor: Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menduga Ada Banyak Segmen, BMKG: Sesar Garsela Zona Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa

7 menit lalu

Pusat gempa M4,9 di Sesar Garsela pada Rabu pagi, 18 September 2024, di antara peta seismisitas selatan Bandung dan sekitarnya periode Januari 2009-Agustus 2024. Sumber: BMKG
Menduga Ada Banyak Segmen, BMKG: Sesar Garsela Zona Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa

BMKG memastikan gempa yang menyebabkan kerusakan di Kabupaten Bandung dan Garut pada Rabu pagi lalu dipicu aktivitas Sesar Garsela.


BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

1 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami cuaca cerah berawan.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Soulik Picu Hujan di Aceh-Sumut dan Gelombang Tinggi 2,5 Meter

2 jam lalu

Peta Siklon Tropis Soulik. Foto: BMKG
Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Soulik Picu Hujan di Aceh-Sumut dan Gelombang Tinggi 2,5 Meter

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Soulik diperkirakan persisten dalam 24 jam ke depan.


Setelah Pulasan Kini Soulik, Siklon Tropis Sebabkan Cuaca di Jawa Kering Lagi

3 jam lalu

Peta Siklon Tropis Soulik. Foto: BMKG
Setelah Pulasan Kini Soulik, Siklon Tropis Sebabkan Cuaca di Jawa Kering Lagi

Di sisi lain, Siklon Tropis Soulik sebabkan pola konfluensi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau yang dapat tingkatkan cuaca hujan.


BMKG Dapat Tambahan Anggaran Rp 25 Miliar untuk Modifikasi Cuaca, Begini Sejarah Teknologi Rekayasa Cuaca

5 jam lalu

Petugas memasukkan garam ke dalam pesawat Cessna 208B Grand Caravan EX untuk persemaian garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. BNPB bekerja sama dengan BMKG melakukan operasi TMC selama tiga hari sebagai upaya meminimalisir berkumpulnya awan yang berpotensi menimbulkan intensitas hujan tinggi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah yang rawan bencana hidrometeorologi. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
BMKG Dapat Tambahan Anggaran Rp 25 Miliar untuk Modifikasi Cuaca, Begini Sejarah Teknologi Rekayasa Cuaca

Penambahan anggaran diperoleh BMKG untuk RAPBN 2025 untuk modifikasi cuaca turut menjadi sorotan. Teknologi modifikasi cuaca bukanlah hal yang baru.


Gempa di Laut M5,2 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Akibat Aktivitas Lempeng di Zona Intraslab

5 jam lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Padang Sidempuan, Sumatera Utara, pada Kamis malam, 19 September 2024, pukul 23.14.17 WIB. (BMKG)
Gempa di Laut M5,2 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Akibat Aktivitas Lempeng di Zona Intraslab

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.


Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

6 jam lalu

BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan BNPB dan Smart Aviation melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan intensitas tinggi ganggu pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, di Banda Aceh, Senin 9 September 2024. Foto: BMKG
Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

BMKG yang memperoleh tambahan anggaran Rp 25 miliar untuk mendanai kegiatan modifikasi cuaca tahun depan. Bagaimana caranya?


NPWP Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor dan Diperjualbelikan serta Gempa Bandung Merusak Hingga Garut di Top 3 Tekno

6 jam lalu

Kebocoran NPWP. (Bjorka/X)
NPWP Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor dan Diperjualbelikan serta Gempa Bandung Merusak Hingga Garut di Top 3 Tekno

Topik tentang 6 juta data NPWP, termasuk milik Jokowi dan Sri Mulyani, diduga dijual seharga Rp 150 juta menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Gempa M5,6 di Morotai Rusak Puluhan Rumah, Warga Dua Kecamatan Sempat Panik

12 jam lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatan M5,6 di lepas pantau Morotai pada Kamis, 19 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa M5,6 di Morotai Rusak Puluhan Rumah, Warga Dua Kecamatan Sempat Panik

Gempa M5,6 di Pulau Morotai pada Kamis, 19 September 2024, membuat 25 unit rumah warga lokal rusak berat.


Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

15 jam lalu

Tim Program Kreativitas Mahasiswa - Riset Eksakta Pekan Ilmiah Nasional 2024 dari Fakultas MIPA Unpad membuat sensor untuk deteksi gelatin babi pada produk makanan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah atau sisa konsumsi kulit jeruk siam. Dok.Unpad
Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

Sensor memanfaatkan limbah kulit jeruk siam ini ditujukan tim mahasiswa Unpad untuk mengantisipasi pemalsuan makanan yang berbahan dasar gelatin babi.