TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada atau UGM Ova Emilia menyampaikan, UGM bakal mengajukan tiga program studi untuk mendapatkan akreditasi Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).
Sebelumnya, UGM baru saja merampungkan Opening Online International Accreditation dari lembaga akreditasi FIBAA secara daring pada 7-9 Agustus 2024. Kegiatan ini merupakan pertemuan awal dalam penetapan akreditasi kepada tiga Program Studi di UGM, yaitu Program Studi Sarjana Bahasa dan Sastra Prancis, Sarjana Filsafat, dan Magister Linguistik.
“Tiga program studi ini telah dengan tekun menerapkan standar FIBAA untuk memenuhi tolak ukur kualitas yang diperlukan,” kata Rektor UGM Ova Emilia dilansir dari laman resmi UGM, Jumat 9 Agustus 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas (SPMRU) UGM Indra Wijaya Kusuma menyebut, tujuan dilakukannya pemeringkatan adalah ingin mendapatkan rekognisi, sebagaimana diamanatkan oleh pemerintah dan memastikan UGM menjadi tolak ukur bagi universitas-universitas terbaik di dunia.
“Jadi dalam hal proses pembelajaran, kami ingin tahu apakah kami sudah memiliki standar yang sama dengan universitas-universitas terbaik di dunia atau belum,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa peringkat yang baik memungkinkan universitas untuk mendapatkan lebih banyak dukungan mobilitas studi dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas riset dan publikasi.
Untuk diketahui, capaian ini nantinya akan menambah daftar prodi UGM yang telah terakreditasi internasional dari 59 menjadi 62 prodi terakreditasi internasional.
Adapun FIBAA merupakan lembaga akreditasi internasional yang didirikan untuk memberikan jaminan mutu dan pengembangan pendidikan tinggi. Selain itu, lembaga akreditasi ini bertujuan untuk mempromosikan, memperbarui, dan mereformasi sistem dan lembaga di perguruan tinggi, dengan memberikan sertifikat mutu kepada program pendidikan dan lembaga pendidikan tinggi.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I ANNISA FEBIOLA
Pilihan Editor: Peneliti UGM Dukung Multiprovider Avtur untuk Tekan Harga Pesawat, Apa Maksudnya?