TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Senin 2 September 2024, mengumumkan bahwa Kazakhstan akan menyelenggarakan referendum nasional pada 6 Oktober untuk memutuskan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Seperti dilaporkan oleh kantor berita Anadolu, Keputusan tersebut mencerminkan dorongan pemerintah untuk mengatasi kebutuhan energi negara yang terus meningkat di tengah defisit energi global.
Baca juga:
"Saya mendukung usulan pemerintah. Referendum nasional tentang pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir akan diadakan pada 6 Oktober tahun ini dan hari ini saya akan menandatangani keputusan terkait," kata Tokayev dalam pidatonya.
Tokayev menggarisbawahi pentingnya energi nuklir sebagai solusi untuk memenuhi permintaan energi Kazakhstan yang terus meningkat.
Dia menekankan bahwa setiap keputusan tentang masalah nasional yang penting tersebut harus dibuat dengan dukungan rakyat. "Setiap langkah penting bagi kehidupan negara harus dilakukan dengan dukungan rakyat. Begitu pula dengan referendum PLTN," tambahnya.
Usulan referendum pertama kali dilontarkan oleh Tokayev pada September 2023. Dia menyebut keputusan untuk membangun atau tidak PLTN ini sebagai isu penting bagi masa depan negaranya. Ia mencatat bahwa pendapat masyarakat terbelah soal ini, dengan masalah keselamatan sebagai faktor pentingnya.
Kekhawatiran tersebut bermula dari warisan tragis situs uji coba nuklir Semipalatinsk, yang terletak di timur laut Kazahstan, tempat lebih dari 450 uji coba nuklir dilakukan selama era Uni Soviet. Situs tersebut ditutup pada 1991 tetapi kenangan akan dampaknya masih kuat di benak masyarakat.
Pilihan Editor: Cara Memulihkan Akun WhatsApp yang Kena Spam