Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Endang Aminuddin Masuk TIME 100 AI 2024, Diwawancara dan Diminta Diam-diam Saja

image-gnews
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Endang Aminudin Aziz. Foto: UKBI Kementerin Pendidikan dan Kebudayaan
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Endang Aminudin Aziz. Foto: UKBI Kementerin Pendidikan dan Kebudayaan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Majalah TIME memilih Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Endang Aminudin Aziz, masuk 100 tokoh paling berpengaruh di bidang kecerdasan buatan pada tahun ini. Endang menjadi satu-satunya yang berasal dari Indonesia dalam daftar dimuat dalam edisi TIME 100 AI 2024

TIME menyebut peran Endang dalam penyelamatan lebih dari 700 bahasa daerah di Indonesia memanfaatkan Large Language Models (LLM) atau sistem AI yang mampu memahami dan menghasilkan bahasa manusia dengan memproses data teks dalam jumlah besar. TIME menilai tugas Endang berat karena hanya segelintir dari ratusan bahasa itu yang memiliki skrip atau simbol tulisan yang cukup untuk dicatat dan disimpan. Bahkan banyak yang tidak memiliki dokumentasi yang memadai.

Endang, tulis TIME, memanfaatkan LLM untuk mengatasi masalah itu. Endang juga disebutkan sedang mengembangkan alat AI untuk mendeteksi vitalitas bahasa lokal di masyarakat. Lulusan Program Doktoral di Departemen Linguistik, Monash University, Australia, ini menyerukan kepada perusahaan-perusahaan teknologi untuk berkolaborasi dengan lembaganya dalam melestarikan apa yang ia yakini sebagai "kekayaan Indonesia".

Endang, kepada Tempo, mengaku sempat kaget ketika dihubungi oleh jurnalis TIME sekitar sebulan lalu. Ia sebelumnya mendapat surat elektronik untuk permohonan wawancara. "Kami janjian untuk wawancara via Zoom pada Jumat sebulan lalu, saya lupa tanggal persisnya," katanya saat dihubungi hari ini Jumat, 6 September 2024.

Diungkapnya, wawancara tersebut didahului penjelasan kalau dirinya bakal dinominasikan sebagai 100 tokoh berpengaruh di bidang AI. Dia mendapat penjelasan bahwa redaksi Majalah TIME sudah melakukan seleksi awal berdasarkan referensi aktivitasnya dalam revitalisasi bahasa daerah melalui kecerdasan buatan. 

"Pertanyaan kepada saya itu pertanyaan yang cukup mendalam, karena tampaknya mereka sudah melakukan survei tentang kiprah yang sudah saya lakukan terkait revitalisasi bahasa daerah itu," tuturnya.

Wawancara berjalan selama sekitar satu jam lalu Endang diminta mengirim data tambahan perihal kebijakan yang dijalankan sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Menurut Endang, data tambahan itu juga salah satunya membahasa soal kondisi bahasa daerah di Indonesia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cover majalah TIME 100 AI. Dok. Time

Butuh beberapa minggu setelah wawancara itu, Endang kembali menerima email dari TIME. Kali ini berasal dari manajemen yang menyampaikan keputusan memasukkan dirinya sebagai 100 tokoh berpengaruh di bidang AI. Endang pun diminta untuk merahasiakan informasi itu hingga 5 September 2024.

"Saya tidak kasih tahu kepada siapa pun. Saya diam-diam saja," ucapnya sambil menambahkan adanya daftar pertanyaan tambahan yang dipenuhinya via WhatsApp. "Jadi ceritanya seperti itu," kata Endang.

Dalam TIME100 AI 2024, Endang berada dalam kategori Shapers bersama antara lain Utusan Khusus Sekjen PBB bidang Teknologi Amandeep Singh Gill. Tiga kategori lainnya adalah Leaders, Innovators, dan Thinkers. Yang pertama dipuncaki CEO Google and Alphabet Sundar Pichai, yang kedua oleh CEO AMD Lisa Su, sedang yang ketiga dipuncaki penulis juga peneliti utama dan visioner AI di Google, Ray Kurzweil.

Pilihan Editor: BMKG Incar Lulusan Cum Laude, Paus Fransiskus, dan Gempa Bandung Selatan di Top 3 Tekno

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

1 jam lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intelligence (AI). Kenapa?


Chatbot AI WhatsApp akan Punya Suara Figur Terkenal, Ada Seleb dan Influencer

6 jam lalu

Aplikasi WhatsApp. REUTERS/Thomas White
Chatbot AI WhatsApp akan Punya Suara Figur Terkenal, Ada Seleb dan Influencer

Fitur chatbot AI pada WhatsApp akan diisi suara dari figur terkenal, dari influencer hingga seleb. Ada opsi suara dengan aksen berbeda.


Tentang Film Dokumenter Whats Next? The Future With Bill Gates

8 jam lalu

Bill Gates pernah menduduki urutan puncak dalam daftar orang terkaya di dunia mulai 1995 hingga 2017 versi majalah Forbes. Namun demikian, pemilik Microsoft tersebut tidak lagi menduduki peringkat pertama sejak 2017 karena Gates menyumbangkan sebagian besar uangnya ke yayasan miliknya, Bill and Gates Foundation. REUTERS
Tentang Film Dokumenter Whats Next? The Future With Bill Gates

Serial film dokumenter taipan Bill Gates ini akan dirilis di Netflix pada 18 September 2024.


Konsumsi Energinya Tinggi, Pakar Memperingatkan Penggunaan AI Bisa Mempercepat Krisis Iklim

17 jam lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Konsumsi Energinya Tinggi, Pakar Memperingatkan Penggunaan AI Bisa Mempercepat Krisis Iklim

Pakar memperingatkan bahwa AI bisa memerparah krisis iklim karena konsumsi energinya yang tinggi.


Meizu Siap Rilis Ponsel Baru Lagi yang Disebutnya Flagship AI Phone

1 hari lalu

Meizu Lucky 08. gsmarena.com
Meizu Siap Rilis Ponsel Baru Lagi yang Disebutnya Flagship AI Phone

Meizu belum lama memperkenalkan seri ponsel pertamanya untuk pasar global, di luar Cina.


6 Tips Temukan Sebuah Video Deepfake atau Bangkitan AI

1 hari lalu

Disney mengembangkan sistem face swap deepfake untuk industri film. Kredit: Disney Research
6 Tips Temukan Sebuah Video Deepfake atau Bangkitan AI

Sejumlah teknik untuk bisa identifikasi gambar palsu bangkitan AI bisa diplikasikan ke video deepfake. Diyakini lebih mudah.


Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

2 hari lalu

Tim aplikasi Legal Plus (ki-ka) Jordan Yudhistira, Chrisostomus Paudra Sanjaya, James Ardy, Richard Yoshuara Yo, Jesslyne Chua. (Dok.Tim)
Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

Tim mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan membuat aplikasi manajemen kantor hukum. Akan dikembangkan dengan teknologi AI.


Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

2 hari lalu

Paus Francis dari Midjourney yang menggunakan AI. Foto : Midjourney
Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

Sebuah studi oleh Google menemukan lonjakan pesat proporsi gambar-gambar bangkitan AI dalam klaim-klaim cek-fakta hoax sejak awal 2023 lalu.


KBBI Bakal Dapat Label Oxford, Jumlah Entri Bertambah Jadi 200 Ribu

3 hari lalu

Ilustrasi kamus Bahasa Indonesia. Shutterstock
KBBI Bakal Dapat Label Oxford, Jumlah Entri Bertambah Jadi 200 Ribu

Kerja sama dengan Oxford untuk pengembangan KBBI. Pengakuan internasional atas Bahasa Indonesia setelah sebelumnya oleh UNESCO.


CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

3 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris