Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

image-gnews
Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan PT Bio Farma (Persero) bekerja sama melaksanakan vaksinasi demam berdarah dengue atau DBD yang ditargetkan menjangkau 1.120 anak. Vaksinasi tersebut menjadi pemberian vaksin DBD pertama di Pulau Jawa setelah dilaksanakan di Balikpapan dan Samarinda.

Penjabat Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, vaksinasi akan dilakukan bertahap untuk menahan kasus DBD yang meningkat di wilayahnya. Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Probolinggo mencatat 2.233 kasus DBD, sebanyak 24 pasien di antaranya meninggal. Jumlah kasus tersebut menempatkan Probolinggo sebagai daerah tertinggi kedua untuk kasus DBD di Jawa Timur setelah Malang.

“Vaksinasi untuk memulai, bukan hanya vaksinnya saja, tetapi bagaimana gerakan kita untuk menjaga kebersihan," kata Ugas Irwanto dalam keterangan pers yang dikutip pada Sabtu, 14 September 2024.

Peluncuran vaksinasi DBD di Kabupaten Probolinggo dimulai di Kecamatan Paiton dengan sasaran siswa kelas 3-4 sekolah dasar. Kecamatan Paiton dipilih karena menjadi wilayah dengan kasus DBD terbanyak di Probolinggo.

Governement and Market Access PT Bio Farma (Persero), Wardoyo, mengatakan vaksin DBD akan diberikan dalam dua dosis. Dosis pertama diberikan pada September 2024. Sedangkan pemberian dosis kedua sebagai booster akan dilakukan selang tiga bulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, intervensi untuk meredam dan mencegah kasus DBD perlu dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan nyamuk. Kendati begitu, pemberian vaksin DBD juga diperlukan. "Supaya meskipun nyamuk itu beradaptasi bagaimanapun, seseorang itu punya benteng untuk menghalau terjangkitnya DBD," kata Wardoyo.

Manajer Regional Bio Farma untuk wilayah Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara, Fery Arie Nugroho, mengatakan kerja sama pemberian vaksin antara perseroan dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo merupakan tindak lanjut dari strategi nasional penanggulangan lonjakan kasus DBD. “Harapannya ini menjadi tonggak pertama di Pulau Jawa, dan bisa ke daerah-daerah lainnya, terutama daerah dengan kasus kematian karena DBD yang cukup tinggi," kata Fery. 

Pilihan Editor: Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

6 hari lalu

Pernah ditolak, ini tujuan dari rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sebaiknya selalu waspada. Foto: Canva
5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

Nyamuk wolbachia diklaim tidak akan bisa menularkan virus demam berdarah saat menyengat manusia.


Rekrutmen Massal Bio Farma Diperpanjang, Simak Persyaratannya

17 hari lalu

Rekrutmen Massal Bio Farma Diperpanjang, Simak Persyaratannya

Masa pendaftaran rekrutmen besar-besaran PT Bio Farma (Persero) diperpanjang hingga Rabu, 18 September 2024.


Sudah Kena DBD, Tak Akan Terinfeksi Demam Berdarah Lagi? Ini Kata Dokter

21 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Sudah Kena DBD, Tak Akan Terinfeksi Demam Berdarah Lagi? Ini Kata Dokter

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan bahwa mereka sudah kebal alias tidak akan terinfeksi lagi. Simak penjelasan dokter.


Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

24 hari lalu

Gedung Kantor Pusat PT Bio Farma (Persero) di Bandung Jawa Barat. Bio Farma, BUMN Produsen vaksinterbesar di Asia Tenggara, menjadi  Holding BUMN FarmasiBersama dua BUMN lainnya, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

Dengan Bio Farma melakukan inisiatif ini, Menkes bilang rumah sakit tinggal beli PET Scan-nya saja.


Risiko Kanker Serviks Semakin Tinggi, Bio Farma Dorong Kolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi

24 hari lalu

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kanker serviks kepada siswa kelas VI dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri 8 Sumerta, Denpasar, Bali, Jumat 14 Agustus 2020. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Risiko Kanker Serviks Semakin Tinggi, Bio Farma Dorong Kolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi

Kolaborasi menanggulangi kanker serviks atau kanker leher rahim bisa dilakukan pelaku usaha, akademikus, tenaga medis, dan asosiasi atau komunitas.


Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

25 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. Bagaimana faktanya?


5 Fakta Vaksin Mpox di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

30 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
5 Fakta Vaksin Mpox di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

Vaksin Mpox di Indonesia menjadi bagian penting dari strategi untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet di tengah meningkatnya jumlah kasus.


Siapa Saja yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Mpox?

30 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Siapa Saja yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Mpox?

Sesuai dengan anjuran WHO, vaksin Mpox hanya akan diberikan kepada kelompok yang berisiko tinggi.


Hari Pertama Vaksinasi Polio di Gaza, Capai Lebih dari 72.000 Anak di Tengah Gempuran Israel

31 hari lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Hussam Al-Masri
Hari Pertama Vaksinasi Polio di Gaza, Capai Lebih dari 72.000 Anak di Tengah Gempuran Israel

Urgensi kampanye vaksinasi diperkuat dengan konfirmasi kasus polio pertama di Gaza dalam 25 tahun pada bulan lalu


Pemerintah Pantau Mekanisme Penyebaran Cacar Monyet

34 hari lalu

Ilustrasi virus cacar monyet. Kasus positif pertama di Indonesia dalam wabah cacar monyet yang terbaru di dunia saat ini telah ditemukan pada Sabtu, 20 Agustus 2022. (Pixabay)
Pemerintah Pantau Mekanisme Penyebaran Cacar Monyet

Praktisi kesehatan mengimbau mekanisme penularan cacar monyet atau Mpox perlu terus dipantau pemerintah untuk mencegah penyebaran.