TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Jawa Barat bagian barat akan memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau pancaroba. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jawa Barat dalam kurun sepekan pada 16-22 September 2024.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rakhmat Prasetia mengatakan, terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif dan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat. “Di antaranya suhu muka laut di sebagian perairan Indonesia masih relatif hangat dan gelombang Kelvin diperkirakan aktif pada akhir pekan,” ujarnya.
Karena itu BMKG juga memprediksi terjadi hujan sedang hingga sangat lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang pada skala lokal dan berdurasi relatif singkat. Potensinya pada Sabtu, 21 September 2024 di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Cianjur.
Kemudian Ahad, 22 September, di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, dan Kabupaten Tasikmalaya. Faktor lain hujan sedang hingga sangat lebat itu adalah labilitas atmosfer yang bervariasi, namun secara umum berada pada kategori labil ringan hingga sedang.
Selama sepekan sebelumnya pada 8 - 14 September 2024 dari hasil pantauan BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan sangat lebat terjadi pada sebagian wilayah Jawa Barat, dari Bogor hingga Pangandaran. Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, sebagian wilayah Jawa Barat sudah berada pada masa transisi meskipun secara musim masih pada musim kemarau.
Kondisi cuaca itu ditandai oleh mulai melemahnya dominasi angin timuran atau Monsun Australia dan bertambahnya tutupan awan konvektif yang signifikan. Awal musim hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat dimulai pada Oktober, kecuali Tasikmalaya dan Pangandaran yaitu mulai pada dasarian ketiga September. Sementara Karawang, Bekasi, Subang, dan Indramayu diprakirakan pada awal dan pertengahan November 2024.
Pilihan Editor: Spesifikasi dan Desain POCO M7 Pro 5G Bocor Melalui Sertifikasi FCC, Ini Detailnya