TEMPO.CO, Jakarta - Gempa darat dari Sesar Garut Selatan (Garsela) kembali menyebabkan kerusakan. Peristiwa terkini terjadi pada hari ini, Rabu 18 September 2024, lewat gempa M4,9.
Dampak gempa yang merusak dilaporkan dari wilayah Kabupaten Bandung, antara lain di Kertasari yang berbatasan dengan wilayah Garut. Selain itu juga Pengalengan, tetangga Kertasari.
Laporan visual sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyebut beberapa rumah warga itu mengalami roboh di bagian dinding rumah, langit-langit, pagar, dan kerusakan di bagian lain dengan kondisi rusak ringan hingga berat.
"Dampak gempa Kabupaten Bandung M4,9 hari ini menimbulkan kerusakan beberapa bangunan," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, menguatkan informasi tersebut.
Situasi salah satu kampung di Pangalengan pascagempa Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 18 September 2024. ANTARA/Dokumentasi Warga
Menurut catatan Tempo, gempa merusak dari Sesar Garsela bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya gempa pada 1 Februari 2023 menyebabkan sebanyak 450 unit bangunan rusak di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang di Garut.
Gempa yang berpusat di Sesar Garsela juga pernah memicu kerusakan, yaitu Gempa Rancaekek dan Nagreg pada 18 Juli 2017. Saat itu beberapa rumah di Kecamatan Ibun dan Kertasari, Kabupaten Bandung, juga mengalami kerusakan. Pun bangunan Control Room Kamojang 4 milik Pertamina Geothermal Energy.
Garsela atau Garut Selatan adalah satu dari enam sesar gempa aktif di wilayah Jawa Barat. Struktur sesar ini memiliki jalur memanjang dari selatan Garut ke selatan Bandung sepanjang 42 kilometer dan terbagi ke dalam dua segmen yang digambarkan pada peta tidak saling menyambung namun sama aktifnya, yakni Rakutai dan Kencana.
Sejauh ini aktivitas gempa Sesar Garsela terhitung kecil kekuatannya dengan magnitudo kurang dari 5,0. Tetapi karena kedalaman sumbernya sangat dangkal, guncangannya bisa dirasakan oleh masyarakat dan berpotensi merusak bangunan.
Gempa terkini diinformasikan BMKG berasal dari kedalaman 10 kilometer yang pusatnya itu berada 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung. Intensitas guncangan terkuat dirasakan hingga skala IV MMI di Majalaya, Kabupaten Bandung. Magnitudo gempa sempat disebutkan 5,0 sebelum dikoreksi menjadi 4,9.
Pernyataan semacam 'kerasa banget' atau 'lumayan kenceng' diungkap warganet di akun media sosial BMKG saat membalas info gempa tersebut. Mereka menyatakan sedang sedang berada di wilayah Bandung. Ada yang sedang bekerja di gedung kantor, pabrik, ada juga yang sedang di rumah ataupun di kampus.
Pilihan Editor: Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran