TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik mengguncang Pantai Timur bagian barat, Sarmi, Papua, pada hari Senin 16 September 2024 pukul 23.53.09 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4.9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,22° LS dan 139,11° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 57 kilometer tenggara Sarmi, Papua pada kedalaman 32 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa.
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Pantai Timur bagian barat, Pantai Timur, dengan skala intensitas IV - V MMI, yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Di daerah Tor Atas dan Kota Sarmi dirasakan dengan skala intensitas III - IV MMI, yaitu bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Di daerah Kota Burmeso dirasakan dengan skala intensitas II - III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Di daerah Kota Kobakilometera dan Kota Elelim dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, dan di daerah Kota Tolikara dirasakan dengan skala intensitas I - II MMI, yaiut getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 00.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat oleh gempa,” ujar Daryono.
Pilihan Editor: 18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno