TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau bibit Siklon Tropis 98W di Laut Cina Selatan sebelah barat daratan Filipina bagian utara, tepatnya di sekitar 16.5°LU dan 113.7°BT dengan kecepatan angin maksimum 30 knot (56 km/jam) dan tekanan udara minimum 996 hPa.
“Dalam 12-24 jam ke depan bibit Siklon Tropis 98W berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat,” ujar prakirawan BMKG Hasalika Nurjanah dalam prakiraannya, Kamis, 19 September 2024.
Dampak tidak langsung bibit Siklon Tropis 98W adalah gelombang tinggi 1.25 -2.5m (Moderate Sea) di Laut Natuna, Perairan Kepulauan Anambas, Kepulauan Natuna, Selat Malaka, dan perairan utara Pulau Sabang. Sementara gelombang tinggi 2.5-4.0 m (Rough Sea) berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara.
Bibit siklon tropis ini berpotensi membentuk perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang di Laut Andaman, di Laut Cina Selatan, di Teluk Thailand, dan di Laut Natuna bagian utara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan tahun hujan di sekitar bibit siklon tropis dan di sepanjang wilayah konvergensi tersebut.
Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari perairan barat Aceh hingga selat Malaka, di Samudera Hindia Barat Bengkulu, di Laut Sulu, di Sulawesi bagian tengah, di Maluku, di Samudra Hindia Selatan, Kepulauan Nusa Tenggara, dan dari Papua Pegunungan hingga Papua Barat. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan tahun hujan di sepanjang wilayah konvergensi tersebut.
Prediksi angin permukaan di wilayah Indonesia umumnya didominasi dari arah tenggara ke barat laut dengan kecepatan berkisar antara 10 hingga 19 km per jam.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dengan kelembapan berkisar antara 31 hingga 100 persen.
Pilihan Editor: Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut