TEMPO.CO, Jakarta - Di era digital saat ini, data pribadi menjadi aset yang sangat berharga. Sayangnya, data pribadi juga menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan siber. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui jenis data pribadi yang harus dijaga dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi data tersebut.
Jenis Data Pribadi yang Harus Dijaga dengan Ketat
Data pribadi adalah informasi yang berkaitan dengan individu dan bisa digunakan untuk mengenali atau melacak identitas seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Data ini memiliki nilai yang sangat penting karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk aktivitas ilegal seperti penipuan atau pencurian identitas. Karena itu, menjaga kerahasiaan data pribadi merupakan hal yang krusial.
Berikut beberapa jenis data pribadi yang harus dijaga dengan ketat:
1. Data Identitas
Data identitas mencakup informasi dasar yang berfungsi untuk mengenali individu. Data ini meliputi nama lengkap, alamat rumah, nomor telepon, alamat email, nomor KTP, dan nomor paspor. Informasi ini sering kali digunakan dalam berbagai transaksi administratif maupun legal, sehingga kebocoran data identitas dapat membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk melakukan tindakan pencurian identitas atau penipuan.
2. Data Keuangan
Data keuangan mencakup informasi terkait keuangan pribadi seperti nomor rekening bank, nomor kartu kredit, hingga riwayat transaksi finansial. Data ini sangat sensitif karena pelanggaran terhadap data keuangan bisa mengakibatkan pencurian uang atau akses tak sah ke rekening pribadi. Keamanan data keuangan menjadi semakin penting di era digital, di mana transaksi online dan perbankan elektronik semakin umum dilakukan.
3. Data Kesehatan
Data kesehatan meliputi informasi pribadi yang terkait dengan kondisi fisik maupun mental seseorang, termasuk riwayat penyakit, hasil tes medis, dan informasi genetik. Kebocoran data kesehatan bisa menimbulkan dampak serius, mulai dari diskriminasi hingga pelanggaran privasi. Mengingat pentingnya informasi kesehatan bagi individu, menjaga kerahasiaan data ini merupakan bagian penting dari hak privasi.
4. Data Biometrik
Data biometrik mencakup informasi yang berkaitan dengan karakteristik fisik seseorang yang unik, seperti sidik jari, bentuk wajah, dan pola iris mata. Data ini biasanya digunakan sebagai alat otentikasi dalam sistem keamanan modern, seperti pada ponsel pintar dan akses gedung. Karena sifatnya yang unik dan sulit diubah, kebocoran data biometrik bisa menjadi sangat berbahaya, karena tidak seperti kata sandi, data ini tidak bisa dengan mudah diganti jika terjadi pelanggaran.
5. Data Lokasi
Data lokasi mencakup riwayat lokasi yang terlacak melalui perangkat seluler atau aplikasi tertentu. Informasi ini dapat memberikan gambaran mengenai aktivitas harian seseorang, termasuk tempat yang sering dikunjungi. Jika data lokasi terekspos, hal ini bisa mengancam privasi dan keamanan individu, karena orang lain bisa mengetahui keberadaan atau kebiasaan sehari-hari seseorang. Oleh karena itu, menjaga riwayat lokasi yang terlacak adalah hal yang sangat penting, terutama dengan meningkatnya penggunaan aplikasi berbasis lokasi.
Setiap jenis data pribadi ini memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi dan memerlukan perlindungan ekstra. Perlindungan yang kuat, baik melalui sistem keamanan yang mumpuni maupun kesadaran individu dalam menjaga privasi, sangat diperlukan untuk mencegah kebocoran dan penyalahgunaan data pribadi di era digital ini.
SAVINA RIZKY HAMIDA | ANTARA | FAJAR PEBRIANTO
Pilihan Editor: 7 Negara dengan Kasus Kebocoran Data Terbanyak