Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Jenis Data Pribadi yang Harus Dijaga

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi data pribadi (antara/shutterstock)
Ilustrasi data pribadi (antara/shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di era digital saat ini, data pribadi menjadi aset yang sangat berharga. Sayangnya, data pribadi juga menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan siber. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui jenis data pribadi yang harus dijaga dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi data tersebut.

Jenis Data Pribadi yang Harus Dijaga dengan Ketat

Data pribadi adalah informasi yang berkaitan dengan individu dan bisa digunakan untuk mengenali atau melacak identitas seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Data ini memiliki nilai yang sangat penting karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk aktivitas ilegal seperti penipuan atau pencurian identitas. Karena itu, menjaga kerahasiaan data pribadi merupakan hal yang krusial.

Berikut beberapa jenis data pribadi yang harus dijaga dengan ketat:

1. Data Identitas  

Data identitas mencakup informasi dasar yang berfungsi untuk mengenali individu. Data ini meliputi nama lengkap, alamat rumah, nomor telepon, alamat email, nomor KTP, dan nomor paspor. Informasi ini sering kali digunakan dalam berbagai transaksi administratif maupun legal, sehingga kebocoran data identitas dapat membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk melakukan tindakan pencurian identitas atau penipuan.

2. Data Keuangan  

Data keuangan mencakup informasi terkait keuangan pribadi seperti nomor rekening bank, nomor kartu kredit, hingga riwayat transaksi finansial. Data ini sangat sensitif karena pelanggaran terhadap data keuangan bisa mengakibatkan pencurian uang atau akses tak sah ke rekening pribadi. Keamanan data keuangan menjadi semakin penting di era digital, di mana transaksi online dan perbankan elektronik semakin umum dilakukan.

3. Data Kesehatan  

Data kesehatan meliputi informasi pribadi yang terkait dengan kondisi fisik maupun mental seseorang, termasuk riwayat penyakit, hasil tes medis, dan informasi genetik. Kebocoran data kesehatan bisa menimbulkan dampak serius, mulai dari diskriminasi hingga pelanggaran privasi. Mengingat pentingnya informasi kesehatan bagi individu, menjaga kerahasiaan data ini merupakan bagian penting dari hak privasi.

4. Data Biometrik  

Data biometrik mencakup informasi yang berkaitan dengan karakteristik fisik seseorang yang unik, seperti sidik jari, bentuk wajah, dan pola iris mata. Data ini biasanya digunakan sebagai alat otentikasi dalam sistem keamanan modern, seperti pada ponsel pintar dan akses gedung. Karena sifatnya yang unik dan sulit diubah, kebocoran data biometrik bisa menjadi sangat berbahaya, karena tidak seperti kata sandi, data ini tidak bisa dengan mudah diganti jika terjadi pelanggaran.

5. Data Lokasi

Data lokasi mencakup riwayat lokasi yang terlacak melalui perangkat seluler atau aplikasi tertentu. Informasi ini dapat memberikan gambaran mengenai aktivitas harian seseorang, termasuk tempat yang sering dikunjungi. Jika data lokasi terekspos, hal ini bisa mengancam privasi dan keamanan individu, karena orang lain bisa mengetahui keberadaan atau kebiasaan sehari-hari seseorang. Oleh karena itu, menjaga riwayat lokasi yang terlacak adalah hal yang sangat penting, terutama dengan meningkatnya penggunaan aplikasi berbasis lokasi.

Setiap jenis data pribadi ini memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi dan memerlukan perlindungan ekstra. Perlindungan yang kuat, baik melalui sistem keamanan yang mumpuni maupun kesadaran individu dalam menjaga privasi, sangat diperlukan untuk mencegah kebocoran dan penyalahgunaan data pribadi di era digital ini.

SAVINA RIZKY HAMIDA | ANTARA | FAJAR PEBRIANTO

Pilihan Editor: 7 Negara dengan Kasus Kebocoran Data Terbanyak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Juta Data NPWP Diduga Bocor Termasuk Joko Widodo, Gibran dan 23 Pejabat Lain, Respons Jokowi dan Sri Mulyani

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kanan) menyapa warga saat mengunjungi Pasar Dukuh Kupang, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 20 September 2024. Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi mengecek harga bahan-bahan kebutuhan pokok seperti cabai dan telur serta membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Modal Kerja (BMK) kepada pedagang dan warga sekitar. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
6 Juta Data NPWP Diduga Bocor Termasuk Joko Widodo, Gibran dan 23 Pejabat Lain, Respons Jokowi dan Sri Mulyani

Jokowi sebut mitigasi harus dilakukan segera terhadap 6 juta data NPWP yang diduga bocor. Sebanyak 25 pejabat negara datanya diretas.


GRETI: Pasar Properti Transparan Didukung AI dan Data Maju Pesat

2 hari lalu

Expo Investasi Properti 2024 di Hall Malang Town Square, Jawa Timur, Jumat (31/5/2024).  Antara Jatim/Ari Bowo Sucipto/mas.
GRETI: Pasar Properti Transparan Didukung AI dan Data Maju Pesat

Pasar yang sangat transparan dalam indeks tahun ini mewakili lebih dari separuh pendapatan properti di seluruh dunia.


Australia dan Indonesia Menyelenggarakan Indonesia Data Hackathon Pertama

2 hari lalu

Australia dan Indonesia menyelenggarakan Indonesia Data Hackathon (INDAthon) yang pertama dalam rangka meningkatkan pembuatan kebijakan melalui penggunaan data yang kuat dan statistik resmi yang berkualitas, di Jakarta pada tanggal 17-19 September 2024. Sumber : dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia dan Indonesia Menyelenggarakan Indonesia Data Hackathon Pertama

Dalam rangka meningkatkan pembuatan kebijakan melalui penggunaan data yang kuat, diselenggarakan pertama kali Indonesia Data Hackathon


Peraturan Pemerintah terkait UU Perlindungan Data Pribadi di Tahap Harmonisasi

2 hari lalu

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemenkominfo, Prabu Revolusi, dalam diskusi upaya pemerintah dalam 'menyehatkan' sosial media, di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat pada Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Peraturan Pemerintah terkait UU Perlindungan Data Pribadi di Tahap Harmonisasi

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa peraturan pemerintah tentang UU Perlindungan Data Pribadi saat ini di tahap harmonisasi.


Sri Mulyani soal Dugaan Data NPWP Bocor: Saya Sudah Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Rapat tersebut membahas RUU APBN tahun anggaran 2025 dan persetujuan untuk dilanjutkan dalam pembicaraan tingkat II/pengambilan keputusan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sri Mulyani soal Dugaan Data NPWP Bocor: Saya Sudah Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara soal dugaan data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang bocor.


Kebocoran Data NPWP, Pakar Keamanan Siber: Reputasi Indonesia di Mata Dunia Tercoreng

3 hari lalu

Kebocoran NPWP. (Bjorka/X)
Kebocoran Data NPWP, Pakar Keamanan Siber: Reputasi Indonesia di Mata Dunia Tercoreng

Pakar keamanan siber, Pratama Persadha, menyayangkan peretasan data pribadi sejumlah 6,6 juta data NPWP yang menyerang DJP baru-baru ini.


Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Diretas, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

3 hari lalu

Anak sulung dan bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep membawa pisang yang dibeli dari Pasar Gede Solo, Ahad, 9 Juni 2019. Jokowi bersama keluarganya berbelanja di Pasar Gede Hardjonagoro Solo. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Diretas, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

Hacker mengklaim berhasil membobol 6 juta data NPWP, termasuk milik Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkeu Sri Mulyani dan Mendag Zulhas.


Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

3 hari lalu

Restoran Sec Bowl. Instagram
Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

Sec Bowl cabang Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024 setelah restoran itu viral di media sosial akibat stafnya mencuci alat masak di toilet


Ada Pencurian Data Pribadi Pelanggan Indosat, Budi Arie: Kesalahan Dealer

10 hari lalu

Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi (tengah) memimpin deklarasi pemberantasan anti judi online, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Tempo/Ilham Balindra
Ada Pencurian Data Pribadi Pelanggan Indosat, Budi Arie: Kesalahan Dealer

Menkominfo Budi Arie tekankan dalang dari kasus pencurian data pribadi adalah oknum dealer Indosat Ooredoo Hutchison


Data Pribadi Curian Dipakai Aktifkan Kartu SIM Indosat, Ini Tindakan Kominfo

12 hari lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Data Pribadi Curian Dipakai Aktifkan Kartu SIM Indosat, Ini Tindakan Kominfo

Kementerian Kominfo akan menon-aktifkan nomor HP dari operator seluler Indosat yang data registrasinya merupakan hasil pencurian data pribadi warga.