TEMPO.CO, Jakarta - B. Braun Indonesia meluncurkan cairan infus pereda nyeri dan penurun panas (analgesik-antipiretik) tahun ini yang diklaim memperhatikan dampak lingkungan. President Director B. Braun Indonesia, Rainer Ruppel, mengatakan kemasan yang digunakan semi-rigid container, dirancang untuk memberi solusi medis yang aman, praktis, dan efektif bagi tenaga kesehatan.
“Dengan meluncurkan cairan infus analgesik-antipiretik yang diproduksi sepenuhnya di dalam negeri, kami mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kemandirian industri farmasi dan memastikan ketersediaan obat esensial bagi masyarakat Indonesia,” kata Rainer dalam keterangan tertulisnya, dikutip pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Setiap proses produksi, kata Rainer, didukung oleh sumber energi ramah lingkungan, termasuk pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1,2 MwP yang beroperasi pada April 2024. PLTS itu menghasilkan sekitar 1.673 GWh listrik per tahun, memenuhi 20 – 30 persen kebutuhan listrik pabrik, dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 705 ton dalam empat bulan pertama operasional.
Pada sisi limbah medis, kemasan semi-rigid container menggunakan material polietilen bebas PVC, DEHP, dan lateks. Material tersebut mudah terurai dan dapat membantu mengurangi volume limbah medis, serta risiko kontaminasi lingkungan. Selain itu, kemasan semi-rigid container juga menawarkan berbagai keunggulan lainnya bagi tenaga kesehatan. Material yang bebas PVC, DEHP, dan lateks membuatnya sesuai dengan berbagai jenis obat.
Rainer mengatakan desain produk yang inovatif juga memastikan keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan, serta meminimalkan jejak karbon sepanjang siklus produksinya. “Ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami untuk berinvestasi di Indonesia, tidak hanya dalam hal produksi, tetapi juga dalam meningkatkan kapasitas dan teknologi lokal,” ucapnya.
Sebagai perusahaan teknologi medis, B. Braun Indonesia berkomitmen dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, serta mendukung target nasional untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060. Perusahaan ini juga pernah mendapatkan penghargaan PROPER dengan peringkat Biru oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat.
Pilihan Editor: Data Hujan Sepekan, BMKG: Sangat Lebat di Minangkabau, Bogor, dan Melawi