Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isi Science Film Festival ke-15 Goethe-Institut: Ada Dokumenter Soal Ban dan Kisah Bocah di Pertanian

image-gnews
Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Constanze Michel, berpidato menjelang pembukaan Science Film Festival di Gedung A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Oktober 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun.
Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Constanze Michel, berpidato menjelang pembukaan Science Film Festival di Gedung A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Oktober 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaScience Film Festival ke-15 yang digelar oleh Goethe-Institut di Indonesia pada tahun ini menyajikan 15 film dari 8 negara. Belasan film yang akan ditayangkan secara hybrid di 100 kota di Tanah Air ditargetkan bisa menginspirasi generasi muda, terutama untuk menghadapi tantangan krisis iklim.

Pada 2024, pesta komunikasi sains ini mengusung tema “Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular”.Agenda ini berlangsung di Gedung A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta, pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Salah satu karya yang ditayangkan dalam festival ini adalah 'How Bicycle Tires and Inner Tubes are Made: The Path of a Schwalbe Tyre'. Dokumenter buatan sineas Jerman ini mengulas dampak produksi ban di beberapa negara, termasuk Indonesia dan Vietnam. 

Ada juga 'Raffi', kisah dari Chile tentang bocah bernama Ema yang mempelajari keberlanjutan di areal pertanian milik keluarganya. Penonton yang juga terdiri dari siswa jenjang SD hingga SMA juga disuguhi dokumenter berjudul ‘Schwalbe’. 

Fero, siswa SMA Negeri 81 Jakarta yang diundang mengaku tertarik pada film sains. “Bagian reuse, reduce, recycle itu menarik untuk ditonton dan sangat mengedukasi” katanya di sela kegiatan tersebut. 

Direktur Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Constanze Michel, mengatakan dua substansi dalam tema berperan krusial dalam upaya mengatasi krisis iklim. “Saya berharap agar anak-anak di Indonesia terinspirasi untuk melakukan tindakan yang telah dikampanyekan,” ujarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikembangkan sejak 2005, Science Film Festival merupakan ajang promosi literasi sains, serta pembahasan isu teknologi dan lingkungan. Topik ilmiah diangkat melalui film yang bisa ditayangkan lintas negara. Sejak Oktober hingga 20 Desember 2024, ada 21 negara yang mengadakan agenda ini secara terpisah. Goethe-Institut di Indonesia melaksanakan Science Film Festival pada 15 Oktober lalu.

Kali ini pengelola Science Film Festival menyaring sekitar 1.500 film dari 100 negara. Sebanyak 132 film dari 36 negara masuk lewat seleksi resmi. Dari jumlah tersebut, ada 15 film yang dipilih untuk penayangan hybrid. Film pilihan ini menjangkau semua kelompok usia, namun penonton muda tetap menjadi sasaran utama. Buktinya, ada 200 siswa jenjang SD hingga SMA yang ikut diundang untuk menyaksikan festival film sains tersebut.

Bayu Mentari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Tolak PSN Rempang Eco City, Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu Dideklarasikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Jerman Bangga Dukung Science Film Festival Ke-15 di Indonesia

11 jam lalu

Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Constanze Michel, berpidato menjelang pembukaan Science Film Festival di Gedung A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Oktober 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun.
Pemerintah Jerman Bangga Dukung Science Film Festival Ke-15 di Indonesia

Pemerintah Jerman mengaku bangga mendukung Science Film Festival di Indonesia. Festival dibuka dengan film tentang daur ulang dan energi terbarukan.


15 Film Diputar di Science Film Festival, Angkat Isu Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular

13 jam lalu

Ratusan siswa-siswi sekolah dasar dan SMA dalam suasana menonton film bertema daur ulang dan energi terbarukan di pembukaan Science Film Festival di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Jakarta Pusat, Selasa, 15 Oktober 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun.
15 Film Diputar di Science Film Festival, Angkat Isu Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular

Science Film Festival akan dirayakan di 100 kabupaten/kota. Festival ini akan memutar 15 film dari 8 negara.


KinoFest 2024 Segera Hadir, Ini Film Jerman yang Wajib Ditonton

12 hari lalu

Poster KinoFest 2024
KinoFest 2024 Segera Hadir, Ini Film Jerman yang Wajib Ditonton

KinoFest menghadirkan cerita tentang perjalanan pribadi yang menghadapi luka kolektif, kehilangan, dan pencarian jati diri.


Udinus Hibahkan Robot Gamelan Bernama Sekar kepada Goethe-Institut

52 hari lalu

Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menghibahkan robot gamelan bernama Sekar Nuswantoro kepada Goethe-Institut di Jakarta pada Sabtu, 24 Agustus 2024. (ANTARA/HO-Udinus)
Udinus Hibahkan Robot Gamelan Bernama Sekar kepada Goethe-Institut

Robot Sekar dihibahkan setelah melihat banyak gamelan di Unesco, namun tak ada yang mampu memainkannya.


Festival Alur Bunyi 2024 Merayakan Keragaman Musik dan Seni di Goethe-Institut Jakarta

13 Juli 2024

Poster Festival Alur Bunyi
Festival Alur Bunyi 2024 Merayakan Keragaman Musik dan Seni di Goethe-Institut Jakarta

Festival yang diinisiasi oleh Goethe-Institut Indonesien ini semakin memperkuat posisinya sebagai acara budaya yang menonjolkan bakat lokal.


Pameran UMI Jerman Digelar di Perpustakaan Nasional hingga 8 Agustus

9 Juli 2024

Pameran UMI (Goethe-Institut Indonesien)
Pameran UMI Jerman Digelar di Perpustakaan Nasional hingga 8 Agustus

Pameran ini menyajikan informasi tentang penelitian mutakhir di Jerman.


Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

26 Februari 2024

Goethe-Institut Indonesien memperingati 100 Tahun wafatnya Franz Kafka. Foto: Goethe-Institut Indonesia
Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

Tahun ini menandai seabad berpulangnya penulis Franz Kafka. Goethe-Institut memperingati dengan berbagai acara di 36 negara, termasuk di Indonesia.


2 Siswa SMA akan Wakili Indonesia di Olimpiade Bahasa Jerman di Gttingen

17 Januari 2024

Kepala Subbagian Tata Usaha Puspresnas Kemendikbudristek Muslih (dua dari kiri) menyerahkan penghargaan kepada pemenang juara keempat Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional diselenggarakan di GoetheHaus di Jakarta, Rabu, 17 Januari 2024. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari
2 Siswa SMA akan Wakili Indonesia di Olimpiade Bahasa Jerman di Gttingen

Dua siswa SMA Indonesia yang menang dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional akan berkompetisi di Jerman pada bulan Juli. Mereka akan mewakili Indonesia dalam ajang internasional


IFI dan Goethe Institut Bandung Gelar Pameran Material Identities Karya 4 Desainer

29 Oktober 2023

Pameran Material Identities karya empat desainer Bandung, Prancis, dan Jerman. Foto: Dok.IFI.
IFI dan Goethe Institut Bandung Gelar Pameran Material Identities Karya 4 Desainer

Pameran yang merupakan hasil program residensi selama dua bulan di Bandung itu menampikan kekaryaan Deborah Ram Mozes dan Regina Dyani dari Bandung.


Science Film Festival 2023, Ada Agenda Restorasi Ekosistem PBB dan Peran Serta Universitas

22 Oktober 2023

Diskusi membahas Science Film Festival 2023 yang mendukung Agenda Restorasi Ekosistem PBB di Gedung A Kantor Kemendikbudristek. TEMPO/Annisa Febiola
Science Film Festival 2023, Ada Agenda Restorasi Ekosistem PBB dan Peran Serta Universitas

Penonton Science Film Festival di Indonesia tahun ini menjadi yang kedua terbesar.