Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buat Konten Pelecehan Seksual Anak dengan AI, Pria di Inggris Divonis 18 Tahun Penjara

image-gnews
Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik
Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Inggris divonis hukuman 18 tahun penjara karena terbukti membuat konten pelecehan seksual tentang anak dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Hugh Nelson, 27 tahun, membuat gambar-gambar tersebut dengan menggunakan foto-foto anak-anak sungguhan yang dimanipulasi oleh AI.

Menurut laporan The Guardian, pria asal Bolton ini dinyatakan bersalah atas 16 pelanggaran pelecehan seksual anak pada Agustus lalu, setelah penyelidikan oleh polisi Greater Manchester (GMP). Ini merupakan penuntutan pertama kasus semacam itu di Inggris.

Nelson menggunakan modeling software yang disebut Daz 3D untuk membuat gambar-gambar asusila tersebut. Dalam beberapa kasus, seorang pedofil telah memesan gambar kepada Nelson, dengan menyediakan foto anak-anak yang mereka kenal di kehidupan nyata.

Nelson menjual gambarnya di ruang obrolan internet, tempat dia juga mendiskusikan pelecehan seksual anak dengan pelaku lainnya. Dia disebut telah menghasilkan sekitar £5.000 (sekitar Rp 95 juta) selama periode 18 bulan dengan menjual gambar tersebut secara online.

Nelson tertangkap setelah mengatakan kepada seorang petugas polisi yang menyamar di ruang obrolan online bahwa dia mengenakan biaya £80 (sekitar Rp 1,5 juta) untuk membuat karakter baru menggunakan foto yang disediakan, menurut pengadilan Bolton Crown. 

“Dia menyatakan: ‘Saya telah membuat gambar pemukulan, pembekapan, hukuman gantung, penenggelaman, pemenggalan kepala, nekro, binatang, dan terus berlanjut’ dengan emoji tertawa,” kata jaksa penuntut David Toal, mengikuti percakapan Nelson kepada polisi yang menyamar. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengadilan mendengar bahwa Nelson ditangkap pada Juni tahun lalu. “Dia mengatakan bahwa dirinya merasa jahat dan pikirannya rusak,” kata Toal. “Dia merasa bahwa pelanggarannya telah lepas kendali,” tambahnya.

Pemeriksaan perangkatnya oleh polisi juga mengungkap bahwa Nelson bertukar pesan dengan tiga orang yang berbeda, mendorong pemerkosaan anak-anak di bawah usia 13 tahun. Selama penyelidikan, petugas mengidentifikasi tersangka dan korban di seluruh dunia, termasuk di Italia, Prancis, dan Amerika Serikat.

Nelson akhirnya dinyatakan bersalah atas tuduhan mendorong pemerkosaan anak di bawah usia 13 tahun, mencoba mendorong seorang anak laki-laki di bawah usia 16 tahun untuk melakukan tindakan seksual, mendistribusikan dan membuat gambar tidak senonoh, serta memiliki gambar terlarang.

Kasus Nelson adalah ‘yang pertama benar-benar menguji’ hukum terkait gambar tidak senonoh yang telah dimanipulasi secara digital. Bahkan, GMP bekerja sama dengan para spesialis di CPS dan Badan Kejahatan Nasional dalam penuntutan kasus ini.

Pilihan Editor: Dosen UNS Rancang Battery Swapping Station Motor Listrik Dipakai Bersama Antarmerek

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Google Play Store Siapkan Fitur AI untuk Jawab Pertanyaan Pengguna tentang Aplikasi

3 jam lalu

Google PlayStore. Foto : Google
Google Play Store Siapkan Fitur AI untuk Jawab Pertanyaan Pengguna tentang Aplikasi

Google terus memperluas penggunaan AI dalam layanan mereka, termasuk di aplikasi Google Play Store.


Kelompok Pro-Palestina Kecam Pernyataan Menlu Inggris soal Genosida di Gaza

4 jam lalu

Kelompok Pro-Palestina Kecam Pernyataan Menlu Inggris soal Genosida di Gaza

Kelompok pro-Palestina mengecam komentar Menlu Inggris yang menolak istilah "genosida" dalam menggambarkan penghancuran Gaza oleh Israel


Jobstreet: 68 Persen Pekerja Percaya Bakal Terdampak AI, 10 Persen Yakin Pekerjaan akan Hilang

8 jam lalu

Country Head Marketing Jobstreet by SEEK, Sawitri, saat ditemui di kantornya di RDTX Place, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Oktober 2024. TEMPO/Han Revanda PutrA
Jobstreet: 68 Persen Pekerja Percaya Bakal Terdampak AI, 10 Persen Yakin Pekerjaan akan Hilang

Survei Jobstreet by SEEK menunjukkan, sebanyak 68 persen pekerja di Indonesia percaya pekerjaan dan tugas mereka akan terdampak AI.


ICC Tunda 5 Bulan untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu, Standar Ganda?

10 jam lalu

Benjamin Netanyahu dan Karim Khan. REUTERS
ICC Tunda 5 Bulan untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu, Standar Ganda?

ICC menghadapi tuduhan kemunafikan karena menunda permintaan surat penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Yoav Gallant


Gugatan Terbaru Sean 'Diddy' Combs, Diduga Melecehkan Anak Usia 10 dan 17 Tahun

1 hari lalu

Sketsa persidangan Sean
Gugatan Terbaru Sean 'Diddy' Combs, Diduga Melecehkan Anak Usia 10 dan 17 Tahun

Sean 'Diddy' Combs kembali digugat atas tuduhan pelecehan. Kali ini pada anak usia 10 dan 17 tahun.


Guru Besar Unpad Bicara Nobel Fisika 2024 , Teknologi AI, dan Karya yang Tidak Terlalu Fisika

1 hari lalu

Ilmuwan John Hopfield dan Geoffrey Hinton memenangkan Hadiah Nobel Fisika 2024. Reuters
Guru Besar Unpad Bicara Nobel Fisika 2024 , Teknologi AI, dan Karya yang Tidak Terlalu Fisika

Guru Besar Unpad Bicara Nobel Fisika 2024 beberkan peran setiap dari dua pemenang: jaringan saraf tiruan dan Boltzmann Machine.


OpenAI Bantah Bakal Merilis Model AI Baru 'Orion' Akhir Tahun Ini

2 hari lalu

Ilustrasi OpenAI. REUTERS/Dado Ruvic
OpenAI Bantah Bakal Merilis Model AI Baru 'Orion' Akhir Tahun Ini

OpenAI menyatakan belum ada rencana merilis model AI dengan kode nama Orion akhir tahun ini.


Lee Hsien Yang Putra Pendiri Singapura Cari Suaka ke Inggris, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Lee Hsien Yang, putra mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Sumber: Reuters UK
Lee Hsien Yang Putra Pendiri Singapura Cari Suaka ke Inggris, Apa Alasannya?

Putra pendiri Singapura modern, Lee Hsien Yang, berhasil meraih suaka di Inggris. Apa alasannya mendapatkan suaka di Inggris?


Dugaan Kebocoran Data KSP, Fitur AI MagicOS 9.0 Honor, dan Prediksi BMKG dalam Top 3 Tekno

3 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Dugaan Kebocoran Data KSP, Fitur AI MagicOS 9.0 Honor, dan Prediksi BMKG dalam Top 3 Tekno

Dugaan kebocoran data di Kantor Staf Presiden (KSP)menjadi salah satu artikel Top 3 Tekno pada Ahad, 27 Oktober 2024. Ramai dibincangkan di X.


Chris Brown Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual di Yacht Milik Sean 'Diddy' Combs

3 hari lalu

Chris Brown berpose di karpet merah Grammy Awards ke-62 di Los Angeles, California, Ahad, 26 Januari 2020. REUTERS/Mike Blake
Chris Brown Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual di Yacht Milik Sean 'Diddy' Combs

Dalam film dokumenter terbaru, seorang perempuan menuduh Chris Brown melakukan pelecehan seksual di yacht milik Sean 'Diddy' Combs.