Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Lebat Guyur Gunung Merapi, BPPTKG Ingatkan Risiko Lava dan Awan Panas Guguran

image-gnews
Kondisi Gunung Merapi terlihat dari Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Kondisi Gunung Merapi terlihat dari Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Area puncak Gunung Merapi diguyur hujan lebat sejak siang hingga sore hari ini, Ahad, 3 November 2024. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan bahwa gunung api aktif itu sempat mengeluarkan awan panas guguran pada pukul 07.34 WIB pagi tadi. Awan itu meluncur hingga 1.000 meter ke arah ke barat daya atau Kali Bebeng.

"Pasca awan panas, terjadi hujan di puncak dan lereng Gunung Merapi mulai pukul 13.47 WIB dengan curah 17 milimeter (mm)," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, pada Ahad sore.

Dia menyebut hujan masih berlangsung hingga sore. Agus mengimbau warga lokal dan wisatawan mewaspadai potensi bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. "Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya, serta mematuhi rekomendasi," tuturnya.

BPPTKG Yogyakarta menyebut frekuensi aktivitas vulkanik di Gunung Merapi saat ini masih berkategori tinggi, yaitu berupa erupsi efusif. "Status aktivitasnya dalam tingkat Siaga atau Level III," ucap Agus.

Dia mengingatkan risiko guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, misalnya di Sungai Boyong, sejauh maksimal 5 kilometer (Km). Ada juga risiko lava dan awan panas di Sungai Bedog, Krasak, Bebeng, sejauh maksimal 7 Km. Sedangkan di sektor tenggara meliputi Sungai Woro, sejauh maksimal 3 Km, serta Sungai Gendol sejauh 5 Km.

Bahaya lainnya menyangkut lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif Jangkauannya bisa mencapai radius 3 Km dari puncak.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

130 Kali Guguran Lava ke Barat Daya Merapi

Merujuk hasil pengamatan selama sepekan terakhir, persisnya sejak 25 Oktober hingga 1 November 2024, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari. Adapun siang hingga sore hari di sana cenderung berkabut. Sepanjang periode pengamatan tersebut, guguran lava tercatat terjadi sebanyak 130 kali ke arah hulu Kali Bebeng. Jaraknya mencapai maksimal 2 ribu meter.

"Suara guguran terdengar 9 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," kata Agus.

Menurut Agus, morfologi kubah barat daya Merapi juga terlibat berubah akibat aktivitas guguran lava. Sedangkan bentuk kubah tengah tidak berubah secara signifikan. Analisis foto udara pada 24 Oktober lalu juga menunjukkan bahwa volume kubah barat daya meningkat, terukur sebesar 3.077.000 meter kubik, sedangkan di kubah tengah sebesar 2.361800 meter kubik.

Tim BPPTKG juga mencatat adanya hujan selama sepekan terakhir di area Gunung Merapi, dengan intensitas 56 mm/jam selama 90 menit. Hujan itu terpantau dari Pos Kaliurang pada 30 Oktober 2024. Meski ada hujan, tim tidak mendapati penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Pilihan Editor: Perluas Layanan Komunikasi iPhone, Apple Investasi Rp 23,5 Triliun ke Perusahaan Satelit Globalstar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gunung Merapi Diselimuti Hujan Lebat, Awan Panas Merapi Dua Kali Keluar Sore Ini

14 hari lalu

Luncuran guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin 5 Agustus 2024 malam. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 5 Agustus 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi 55 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya dan menunjukkan suplai magma masih terus berlangsung sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran dari Gunung Merapi yang berstatus siaga (level III). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Diselimuti Hujan Lebat, Awan Panas Merapi Dua Kali Keluar Sore Ini

Sering kali hujan lebat kawasan puncak Gunung Merapi itu diikuti aktivitas luncuran awan panas.


Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

41 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

Masyarakat dan wisatawan yang sedang menyambangi Yogyakarta, diimbau mewaspadai dampak-dampak turunan masuknya musim penghujan ini.


Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

46 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

Gunung Merapi menyemburkan sebanyak tiga kali awan panas guguran pada Rabu.


Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

47 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

Sebelumnya, Gunung Merapi menyemburkan awan panas pada Selasa sore pukul 14.57 WIB.


Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

51 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.


Gempa Yogya Dinilai Tidak Berpengaruh pada Gunung Merapi

27 Agustus 2024

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Gempa Yogya Dinilai Tidak Berpengaruh pada Gunung Merapi

Pusat gempa bumi itu berada di titik koordinat 8.78 LS dan 110.27 BT pada kedalaman 30 kilometer.


Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

26 Agustus 2024

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

Sebelum gempa M5,5 dari laut selatan, Gunung Merapi muntahkan awan panas. Setelah gempa?


Gempa Malam Runtuhkan Atap Pasar Prambanan Yogyakarta, BPBD: Gunung Merapi Tetap Landai

26 Agustus 2024

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Gempa Malam Runtuhkan Atap Pasar Prambanan Yogyakarta, BPBD: Gunung Merapi Tetap Landai

Gempa bumi dirasakan sebagian besar warga DI Yogyakarta pada Senin malam pukul 19.57 WIB, 26 Agustus 2024. Genting di Pasar Prambanan berjatuhan.


Gunung Merapi Sering Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Selalu Waspada

25 Agustus 2024

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi Sering Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Selalu Waspada

Potensi bahaya Gunung Merapi saat ini dilaporkan berupa guguran lava dan awan panas.


Pakai Data Satelit, BRIN Teliti Dampak Erupsi Gunung Merapi terhadap Kekeruhan Atmosfer

18 Agustus 2024

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Pakai Data Satelit, BRIN Teliti Dampak Erupsi Gunung Merapi terhadap Kekeruhan Atmosfer

Peneliti BRIN tengah meneliti efek erupsi berulang Gunung Merapi terhadap kekeruhan atmosfer. Bisa mengganggu kejernihan udara dan jarak pandang.