TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi dengan magnitudo 5.8 mengguncang wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, 26 Agustus 2024, pukul 19.57 WIB. Pusat gempa bumi itu berada di titik koordinat 8.78 LS dan 110.27 BT pada kedalaman 30 kilometer.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan guncangan gempa bumi tektonik tersebut juga terekam oleh seismogram Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
"Pihak BPPTKG memastikan bahwa gempa bumi itu tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Merapi," kata Muhari melalui keterangan tertulis, Senin.
Muhari meminta masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada. Selain itu, kata dia, masyarakat juga diimbau agar tidak terpancing dengan isu-isu yang belum dapat diverifikasi kebenarannya. "Masyarakat diminta untuk memperbarui informasi kebencanaan hanya melalui sumber dari instansi maupun lembaga terkait," ungkapnya.
Sebagai antisipasi gempa bumi susulan, menurut Muhari, masyarakat dapat membuat alat peringatan dini sederhana dengan menyusun secara vertikal kaleng-kaleng bekas yang diisi batu-batu kecil. Susunan vertikal kaleng bekas ini, kata dia, akan jatuh dan membuat bunyi berisik jika terjadi gempa sebagai penanda bagi masyarakat.
"Sebagaimana diketahui bahwa gempa bumi bukan menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa, namun runtuhnya bangunan yang tidak kuat menahan guncangan menjadi ancaman jika terjadi gempa bumi dengan magnitudo yang lebih besar atau berada pada jalur sesar aktif," ujarnya.
Pilihan Editor: Penjelasan Avtur Mengucur dari Sayap Pesawat Garuda yang Viral di Medsos