Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maut dalam Sesendok Gula

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, San Francisco - Semua gula dalam makanan yang kita makan sehari-hari ternyata tak hanya meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2, tapi juga dapat memangkas umur manusia. Sebuah laporan yang dipublikasikan dalam Cell Metabolism menyatakan bahwa bagi cacing Caenorhabditis elegans,yang diberi makan gula, hidup itu memang manis tapi singkat.

Hanya dengan menambahkan sedikit glukosa pada makanan C. elegans, cacing itu bakal kehilangan 0,2 persen masa hidup normalnya. Para ilmuwan melacak adanya efek sinyal insulin, yang dapat menghalangi molekul lain yang berperan dapat memperpanjang usia nematoda itu.

Meskipun studi itu dilakukan terhadap cacing, Cynthia Kenyon dari University of California, San Francisco, Amerika Serikat, menyatakan ada banyak kemiripan antara cacing dan manusia dalam jalur penandaan insulin. Kenyon langsung mengubah kebiasaan makannya dan beralih pada menu diet rendah karbohidrat, setelah mengetahui hasil studi tersebut. Kini dia menyingkirkan makanan penutup dan makanan kaya tepung dari meja makannya. "Pada awal 1990-an, kami menemukan mutasi yang dapat melipatgandakan rentang usia normal cacing ini," kata Kenyon. "Mutasi itu mempengaruhi penandaan insulin."

Mutasi pada gen daf-2 terbukti secara spesifik memperlambat penuaan dan melipatgandakan rentang usia. Usia yang lebih panjang itu juga bergantung pada faktor transkripsi FOXO lain, yang disebut DAF-16, dan faktor heat shock HSF-1.

Kini para ilmuwan menunjukkan bahwa faktor yang sama juga terlibat dalam menentukan usia cacing yang diberi makan glukosa. Begitu kuatnya dampak glukosa juga membuat mutasi gen daf-2 tak mampu memperpanjang usia cacing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cacing yang diberi makan glukosa memperlihatkan penyusutan saluran aquaporin, yang mentransportasi gliserol, zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan glukosa sendiri. "Jika kekurangan glukosa, tubuh membuatnya sendiri dengan gliserol," kata Kenyon.

Studi lanjutan memang diperlukan untuk melihat apakah efek gula yang sama dialami tikus, bahkan manusia. "Meski belum memahami mekanisme glukosa memperpendek usia hidup C. elegans, fakta bahwa saluran transportasi aquaporin mamalia diatur oleh insulin meningkatkan kemungkinan bahwa glukosa juga dapat memperpendek rentang usia manusia," kata Kenyon.

 TJANDRA | SCIENCEDAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia